6

31 8 0
                                    

• • •

PLAKKKKKKKKKKKKK

Wajah cantik itu menoleh ke samping, bahkan sudut bibir mungil itu mengeluarkan sedikit darah..
Sedangkan sang pelaku menatapnya nyalang dengan wajah yang merah dan dada naik turun..

dia ayah kandungnya

"aku benar - benar tidak mengerti apa yang kau lakukan Laura.." sang ayah mengakhiri kalimatnya dengan penekanan nama gadis itu..

Gadis itu tidak bicara, dia mulai menggerakkan wajahnya untuk menatap sang ayah yang kini masih dengan emosi yang memuncak..

"kau.." sang ayah menghela nafasnya, emosiya masih belum juga reda apalagi dia baru dapat berita bahwa putrinya mempukuli seorang siswi di sekolah..

"apa yang kau mau hah,,katakan apa yang kau mau hah..?!" Laura, gadis itu masih diam, sial baru saja pulang ke rumah sang ayah Steven Skye ternyata menunggunya di ambang pintu dan langsung menghadiahi nya dengan sebuah tamparan Wow perfect benar - benar perfect..

Seperti yang dia pikirkan, bahwa ayahnya Steven Skye tidak akan pernah melepaskan apapun yang dia perbuat..

"kenapa kau tidak menjawab laura, katakan kau mau aku sekarang aku benar - benar lepas tangan terhadap mu.." tatapan remeh dari mata bulat itu membuat Steven mengepal tangannya..

Oh tuhan, apa yang harus di lakukan Steven sekarang, Laura putrinya ini benar - benar tidak bisa dia kendalikan..

"jangan pernah ikut campur urusan ku.." dingin dan datar itulah ekspresi yang keluar dari bibir mungil itu itu..

Gadis itu menatap ayahnya sebentar, laki - laki berkepala tiga itu masih dengan keadaan yang sama Emosi yang belum juga mereda..

Ibu jari tangan mungil itu bergerak ke arah darah yang terdapat di sudur bibir itu, dia mengelapnya serta mengeluarkan smirk nya dengan tatapan yang tidak pernah lepas dari sang ayah..

Tatapan itu begitu menantang dan tidak ada rasa takut sama sekali, seakan - akan laki - laki yang di hadapannya kini bukan ayahnya, melainkan musuh terbesarnya..

"setiap pukulan yang kau berikan aku menghitungnya.." bibir mungil itu bergerak dengan santai dengan tatapan yang sama..

"aku akan meminta mu untuk membayar semuanya pada suata saat nanti.." lanjutnya dan kaki mungil itu begitu saja ketika ucapan peringatannya dia lontarkan untuk sang ayah..

Tubuh mungil itu sama sekali tidak menoleh ke belakang, kepada sang ayah yang kini masih mengepal kedua tangannya, sudut bibir yang terluka itu tertarik ke atas, membuat sebuah smirk yang mengerikan..

Di dalam otaknya sekarang orang yang paling dia benci adalah Steven Skye ayahnya sendiri yang telah menghacurkan semua kebahagiannya begitu saja..

Hari itu, dia baru saja pulang dari lesnya bersama kembarannya, mereka pulang dengan supir pribadnya dan saat itu mereka masih duduk di angkatan pertama junior high school..

Saat mereka di depan rumah, pertama yang mereka dapatkan adalah keadaan rumah berantakan, datang - datangnya polisi dan ambulance, seketika senyuman manis dari bibir nya itu hilang detik itu juga sedangkan adiknya sudah menatap dengan tatapan kosong..dan saat gadis itu melihat seorang perawat - sedang menggotong seseorang..
Dia pun mendekati orang yang saat itu ingin di bawa ke dalam mobil ambulance..dan saat di nendekat dan melihat orang itu..seketika tatapannya berubah menjadi kosong..
Iya orang itu orang yang sangat dia kenal..
Ibunya..
Ibunya bersimbah darah di bagian perutnya, itu merupakan luka tembakan..tembakan yang begitu dalam, dia tidak bodoh tentang hal itu..dan sejak itu juga mommy mereka hilang begitu saja seperti di telan bumi..

Am I Wrong?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang