Bughhhh..
Bughhhh...Tubuh gadis itu berputar dengan cepat sambil melayangkan dua bogem di rahang dan perut lawannya hingga lawannya itu tumbang tak berdaya...
Cihhhhhh
Dia meludah sambil sedikit mengelap darah yang berada di sudut bibirnya, matanya menatap tajam dan tersenyum remeh kea rah lawannya yang sekarang sedang meringkuk kesakitan karena pukulannya tadi..
"Lain kali ku pastikan kau tidak bias berjalan di pertemuan berikutnya.."
Dia berjalan kearah mogenya, memasangkan helm dan melaju dengan kecepatan amat tinggi
• • •
"Ka Lauraa.." gadis itu menoleh dengan posisi ia sedang mengapit batang rokok dan ingin menghisap sepuntung rokok di jari-jarinya itu...
Mata bulat itu sedikit menyipit untuk mengetahui siapa yang memanggilnya dengan sebutan Kakak..
"Kakak disini..? Gadis itu diam sambil mengapit batang rokok dan menghisapnya, serta matanya tak pernah lepas dari orang yang memanggilnya tadi..
Dia Nathan William , adik dari Kai William..
"Kau lagi.." asap itu keluar dari mulut dan sedikit lewat dari hidung mungilnya, seraya memalingkan wajahnya yang masih sedikit lebam itu kearah lain, tampak gadis itu sedang mencari sesuatu..
"Kau sendiri,..? Tanya gadis itu lanjut, dan membuat lawannya menggelengkan kepalanya..
"Tidak, aku bersama mama karena tadi menemaninya membeli makanan.." jawa laki-laki itu, membuat gadis itu mengangguk mengerti seraya kembali menghisap rokoknya..
"Ka, kenapa kakak merokok..?" Nathan kembail bersuara sambil duduk di samping gadis itu..
"Hanya ingin.." jawabnya singkat, dia melirik kearah Nathan yang kini duduk disampingnya dengan wajah berseri serta senyuman yang tak lepas dari wajah anak itu...
"Ka, mama menitipkan salam untuk kakak..mama berterimakasih karena wktu itu kakak sudah menolongku waktu itu.." ucap Nathan lembut sambil menatap manik mata gadis di depannya ini yang masih diam tanpa ada niat ingin menjawab..
"Nathan.."
Sontak keduanya langsung menoleh kearah sumber suara tersenut, dan disana tak jauh dari mereka terlihat seorang wanita yang berumur sekitar 30 tahun berdiri dengan dua kantung belanjaan ditangannya..
"Mama mencarimu sedari tadi.." Nathan tersenyum tak enak hati saat mendenger suara kekahwatiran sang ibu..
"Lain kali jika mau pergi bilang ke mama dulu ya.." lanjut wanita itu, sebelum tatapannya beralih ke gadis yang saat ini duduk di samping Nathan dengan wajah datarnya...
Wanita berkepala tiga itu menatap lekat gadis itu dari atas sampai bawah , dan menatap kearah sang anak yang kini berjalan kearahnya..
"Ma, ini Kak Laura yang menolongi Nathan kemarin.." wanita berkepala tiga itu menatap sebentar kearah gadis itu yang tak lain adalah Laura Skye gadis berwajah dingin dan datar..
Nathan menatap was-was terhadap sang ibu ketika melihat raut wajah ibunya seperti tidak suka dengan penampilan Laura, karena terlihat jelas dari tatapan sang ibu..
"Mmm.. Ma—ma-mama.." Nathan meremas ujung bajunya ketika melihat sang ibu masih tidak menunjukkan respon apapun..
Sama halnya dengan gadis itu sekarang, bahkan gadis itu wajahnya semakin datar saat ini, membuat Nathan tidak tau harus berbuat apa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Wrong?
Romancebisakah aku keluar dari semua kegelapan ini? aku takut..setidaknya berikan aku sedikit celah untuk keluar dari sini.. -Laura aku akan mengeluarkan dirimu dari semua kegelapan itu, bersabarlah dan bertahanlah sebentar..iya hanya sebentar.. -unknown