3

37 9 0
                                    

• • •

Gadis itu melangkah kan kakinya kedalam gedung tua dimana tempat biasanya dia menenangkan diri ketika otaknya tidak bisa lagi berpikir..

Masalah yang dia hadapi cukup rumit, bukan hanya tubuhnya yang lelah tapi hatinya juga, lelah karena harus tetap berlawanan dengan sang ayah dan lelah atas kehilangan ibunya sekarang, wanita yang sangat berati dalam hidupnya seakan-akan menghilang begitu saja sejak 6 tahun silam, meninggalkannya ah bukan dirinya saja tapi dengan kembarannya juga..

Ibunya menghilang, dan satu bulan kemudian ayahnya tidak peduli lagi dengan kehadiran ibunya dan meninggalkan rumah yang seharusnya dia tempati, tapi kini rumah itu hanya menjadi gedung kosong yang tak terawat dan menjadi begitu mengerikan..

Mata bulat itu mengedarkan pandangannya kesetiap sudut di dalam gedung tempat dia sekarang, ah bukan gedung melainkan bekas rumahnya yang dulu dia dan kembarannya bersama ibunya tinggal disini sebelum keluarga terpecah belah seperti ini..

"mommy.." bibir itu bergumam pelan ketika menutup matanya yang sembab dengan tangan yang masih mengeluarkan darah akibat gelas yang sengaja dia hancurkan tadi..

"miss you mom.." satu tetesan air mata keluar begitu saja dari sudut mata bulat itu..










Mata elang laki-laki itu sedari tadi tidak pernah lepas dari jam dinding di kamarnya yang kini tepat pukul jam 2 pagi, sesekali dia menghela nafas lelahnya, ini untuk kesekian kali kakaknya telat pulang atau bahkan tidak pulang kerumah, apa yang akan menjadi alasan berikutnya..? kerja kelompok kah..?

"Laura Skye.." gumamnya pelan dengan rahang yang mengeras, gadis itu belum pulang kerumah setelah kejadian dia betengkar bersama papa, darimana laki - laki itu tau..? tentu saja..dia selalu mengikuti gadis itu..pikirannya sekarang gadis itu berada dimana..?

"kumohon jangan lagi.." gumam pelan laki - laki dengan tatapan yang sangat terluka..

"kenapa kau selalu membuatku cemas .." ucap laki - laki itu sambil mengambil jacket nya dan kunci motornya untuk mencari keberadaan kakaknya itu..

• • •

"Anna.." anna menoleh ke orang yang memanggil namanya, dia membungkuk hormat kepada orang yang baru saja memanggil namanya..

"iya Al--/"

"tidak perlu bilang seperti itu karena kita tidak sedekat itu, aku hanya ingin bilang jika kau bertemu dengan laura tolong suruh dia bertemu denganku.." laki - laki itu langsung melangkah begitu saja meninggalkan Anna dengan tatapan yang bingung..

"kau kenapa..?" Anna pun terkejut ketika seseorang berbicara tepat di telinganya..

"aishhh...kau selalu mengagetkan ku cameron.." gadis itu sangat kesal kepada orang yang dihadapannya ini..

"hey kau sa--/" ucapan Cameron terhenti ketika mata besarnya menangkap sosok mungil dengan penampilan berantakan..

Tepat di area parkiran sana, terlihat seorang gadis cantik berambut hitam pekat turun dari mogenya..tidak bukan itu yang menjadikan pusat perhatiannya melainkan penampilannya, wajah cantik itu penuh dengan luka lebam, seragam sekolahnya yang kusut bahkan terdapat bercak darah disana dan tangan kirinya yang di perban dengan terdapat darah yang sudah mengering..

Gadis itu berjalan santai ke arah kelasnya tidak peduli dengan tatapan-tatapan para siswa dan siswi yang menatapnya sulit diartikan, bahkan gadis itu mengunyah permen keretnya dengan gaya coolnya tak lupa rambut pirangnya di kuncir hingga menampilkan tindikannya..

Am I Wrong?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang