• • •
Laki - laki itu menghela nafas panjangnya ketika melihat raut wajah yang tidak berekspresi sama sekali itu kini menatap ke arahnya..
Matanya meneliti penampilan gadis yang di hadapannya kini, luka lebam dan tangan kanan yang di perban.."Laura.." gadis itu masih saja tidak menunjukkan ekspresi apapun, wajahnya tetap datar dan dingin..
Laki - laki itu duduk di sampingnya dan kembali menatap wajah cantik dengan penuh luka lebam itu..."sampai kapan kau akan seperti ini..""kau membuat banyak onar lagi, berhentilah menjadi seperti ini.." laki - laki itu kembali bersuara tapi kali ini bisa membuat gadis itu menatapnya..
"kenapa.." dingin dan datar begitulah nada suara yang keluar dari bibir mungil yang terdapat luka di sana..
"Laura ka--//"
"apa yang harus aku lakukan untuk kembalikan keadaan yang dulu hilang sam.." laki - laki itu terdiam dan menutup mulutnya rapat - rapat karena dia tau arah pembicaraan ini kemana..
Sorot mata bulat itu sangat tajam bahkan gadis itu tidak menyebut namanya dengan embel - embel uncle yang seharusnya dia lakukan..
"berhentilah mengatur ku dan pura - pura baik terhadap ku sama seperti kakak mu itu.." Laura beranjak dari tempat duduknya, dia menatap sam yang mendongak menatapnya..
Tanpa berkata apapun lagi, Laura melangkah keluar dari ruang laki - laki bernama Sam itu yang tidak lain adalah adik angkat ayahnya Steven Skye sekaligus kepala sekolahnya tempat dia bersekolah saat ini..
•
•
•
Duduk di gudang belakang dan menatap tatapan yang begitu kosong ke depan tanpa memperdulikan jika ada orang yang mendapatkannya sedang bolos..
Tangan kanan yang terdapat perban itu mengeluarkan benda pipih dari saku roknya, jari - jarinya mulai mengetik beberapa huruf..
From : XXXXXXXXXXX
Bagimana kalau sabtu malam besok kau turun lagi ke jalanan..
Alisnya berkerut saat melihat ada message dari seseorang yang tidak dia kenal..
To : XXXXXXXXXXX
Apa yang kau taruhkan sampai kau berani menantang ku..
Dia sedikit menghela nafasnya sambik membuka message yang baru saja masuk beberapa detik..
From : XXXXXXXXXXX
Kau mau apa saja kami akan menurutinya, mobil, uang, apart atau motor pengeluaran baru..
Sudut bibir itu tertarik ke atas sambil bergumam "aku lebih suka nyawa orang dari pada barang - barang yang tidak berguna itu.." gumamnya sambil kembali memasukkan benda pipih itu ke dalam saku roknya, dia beranjak dari tempat duduknya dan melangkah pergi..
Tanpa dia sadari, bahwa ada seorang laki - laki yang mengikutinya sedari tadi, dari dia masuk dan keluar dari ruangan kepala sekolah, berakhir di gudang belakang sekolah..
Mata laki - laki itu terus menatap punggung sempit itu sampai punggung itu menghilang di balik tembok..
"apa dia yang menolong ku waktu itu.." laki - laki itu bergumam sambikm sedikit menghela nafasnya sebelum melangkah pergi meninggalkan tempat itu..
• • •
Jam pelajaran terakhir laura habiskan dengan tiduran di bangku pojok paling belakang, bahkan guru di pelajaran terakhir hanya bisa menghela nafasnya pelan, jika dia marah pun tidak akan mengubah kebiasaan gadis mungil itu..

KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Wrong?
Lãng mạnbisakah aku keluar dari semua kegelapan ini? aku takut..setidaknya berikan aku sedikit celah untuk keluar dari sini.. -Laura aku akan mengeluarkan dirimu dari semua kegelapan itu, bersabarlah dan bertahanlah sebentar..iya hanya sebentar.. -unknown