For You

447 65 6
                                    

"Woojae-ya.. sedang apa?" 
Chaeyoung duduk memeluk kedua lutut, tangan kanannya memegang ponsel.

"Hanya bersiap tidur. Noona?" Terdengar suara Jaehyun dari seberang.

"Entahlah... aku..." Chaeyoung terdiam agak lama. Jae yang mengantuk mengusap wajahnya berkali-kali. 

"Aku tidak tahu..." 

Ada keheningan sejenak di antara keduanya. Jaehyun merasa noona nya tidak dalam keadaan baik. "Kalau aku ke sana?"

"Sungguh?" Ada antusias dalam nada bicara Chaeyoung. "Tentu, jangan tidur dulu, noona.. setengah jam lagi buka pintu rumahmu,"

Mendengar itu senyum mengembang di wajah Chaeyoung.

"Tidak usah buru-buru. Hati-hati.." Nasihat Chaeyoung.

💌💌💌

Sebuah mobil baru saja tiba di pekarangan rumah keluarga Park. Chaeyoung hafal sekali suara mobil itu. Mobil milik Jaehyun-nya. Dengan semangat, ia membuka pintu, bertepatan sebelum Jaehyun mengetuknya.

"Cepat sekali!" Sambut Chaeyoung berusaha terdengar riang. Sungguh, ada kelegaan melihat wajah Jaehyun sekarang. Laki-laki itu mengusap lembut pipi Chaeyoung, sementara tangan sebelahnya menutup pintu. Chaeyoung, secara otomatis memeluk Jaehyun dan menenggelamkan wajah di dada bidang kekasihnya. Seperti biasa, Jae mengusap lembut rambut noonanya. Keduanya bertahan dengan posisi itu, berjalan masuk ke rumah.

Chaeyoung menggelengkan wajah berkali-kali. Mencari kehangatan dalam pelukan Jae. Laki-laki itu tersenyum kecil. Tidak biasanya noona manja seperti ini. "Ada apa..? hm...?"

Gadis itu menggeleng sebagai jawaban. "Ada sesuatu?" Jaehyun mendesaknya lagi.  

"Ani.. " Chaeyoung mengeratkan pelukannya. Penasaran, Jae mengurai lengan Chaeyoung. Kedua lengannya memeluk pinggang gadis itu. Ia menatap  Chaeyoung di manik mata.

"Kenapa...?" Tanya Jae  penuh perhatian. Chaeyoung luluh. Alisnya bertaut, tiba-tiba saja ia merasa matanya berair. Spontan, gadis itu melepas diri dari pelukan Jaehyun, berlalu menjauh. Ia mengusap matanya berkali-kali walau air matanya terus mengalir. Jae mengambil napas panjang. Benar dugaannya. Tanpa berpikir lagi, disusulnya Chaeyoung noona. 

Jaehyun menarik lengan Chaeyoung, membawanya kembali dalam pelukan. Gadis itu semakin terisak. Ini aneh.. bukan bercanda, tapi Chaeyoung biasa meraung ketika menangis. Entah kenapa melihat noonanya menangis terisak begini lebih sakit. Perlahan, Jae kembali mengusap rambut Chaeyoung. Menyalurkan rasa bahwa semua akan baik-baik saja.  










.
.
.
.
.
.

Hai hai...
Pendek ya? wkwk ya sori, g niat update emg sbnrnya. Chapter ini aku tulis spesial buat kamu yang kadang suka ngerasa suntuk. Ga tau kenapa tapi pengen nangis...

Just.. cry.. if u need..
Lepaskan beban sejenak, agar kau mendapat kekuatan kembali untuk bangkit..

And always remember, you are not alone..

Aku yakin kalian pasti punya sosok Jae masing-masing di dunia nyata, ntah itu cowok atau cewek ya  😁

And even if u are not,
just remember He always watch you, in every single of your life.. Mungkin Dia rindu kamu, guys ...


PS : Check work terbaru aku Behind the Stories ya.. isinya short story yg terinspirasi dari lagu. 2 chapter FIN  cast Moon Taeil 😉


Come Here, NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang