2018...
Tangan Chaeyoung bergerak lincah di atas tablet menggambarnya. Kedua alisnya bertaut tanda ia sedang serius. Kedatangan orangtuanya akhir minggu lalu membuat gadis itu kehilangan waktunya untuk mengerjakan episode minggu ini. Belum lagi, oppa-nya yang baru saja pulang dari London kemarin. Lingkungannya sama sekali tidak kondusif untuk menggambar. Tidak... tidak peduli apapun yang terjadi, malam ini pekerjaannya harus selesai.
"Hey boy!!! Itu curang namanya!"
"Kau itu yang pamer kekuasaan sekali hyung !!!"
Teriakan saling bersahut memecah fokus Chaeyoung. Gadis itu sadar ia tidak sendirian di rumah. Jaehyun langsung ke rumah selesai jam kuliahnya saat tau kakak Chaeyoung pulang kemarin. Chaeyoung yakin, mereka pasti ribut karena game sekarang. Tapi tolonglah.. malam ini saja! Chaeyoung berusaha tak peduli. Akan tetapi, semakin ia berusaha, suara-suara tersebut semakin terdengar jelas di telinganya. Jam jelas menunjuk di angka 10 malam, dan mereka bertingkah seakan ini siang bolong. Ugh.. tak bisa dibiarkan!
Brakkk!!!
Chaeyoung membanting pintu kamarnya keras. Keheningan tiba-tiba saja datang. Gadis itu menatap sebal ke lantai 2 lalu berteriak.
"Brother!! Can't you just stay in London... FOREVER?!"
"Dan kau Jung Jaehyun, kau tidak pulang?!"
Chaeyoung kembali menutup pintu kamarnya kasar. Menggumam umpatan berkali-kali. Ia tentu senang sekali kekasih dan kakak satu-satunya itu berhubungan baik. Terlewat baik malah. Hanya saja dalam situasi ini, apa tidak menyebalkan?
❤️💙❤️💙
3 Tahun yang Lalu...
Lelaki tinggi bertelinga lebar itu hampir tersedak es kopi. Matanya membelalak, terkejut dengan berita yang baru saja ia dengar.
"Jadi dia masih SMA?!"
Chaeyoung mengusap telinganya berkali-kali, terkejut dengan teriakan sang kakak. Gadis itu memutar bola mata malas. Saat ini, Chaeyoung, teman-teman satu geng dan kakaknya tengah mengobrol di kafe dekat kampus. Lalisa dan Jennie semangat sekali melapor pada kakak Chaeyoung tentang adiknya itu akhir-akhir ini. Hal tersebut menjadi rutinitas sebenarnya, karena pekerjaan sang kakak sebagai composer mengharuskan laki-laki itu bolak-balik keluar kota, sesekali bahkan keluar negri.
Mereka bercerita bahwa ada laki-laki yang sepertinya sedang melakukan pendekatan pada Chaeyoung. Tentu, kakak gadis itu juga tahu karena beberapa kali melihat adiknya diantar dan dijemput oleh laki-laki. Meski belum pernah sekalipun melihat wajah si lelaki apalagi bertatap muka, karena ia sibuk.
"Ck.. sudah kubilang kan, Jaehyun itu kuanggap seperti adikku sendiri," Chaeyoung menyeruput smoothies stroberinya.
"Oh.. jadi namanya Jaehyun??" Tanya kakak Chaeyoung menggoda. Sontak gadis itu terbatuk, diakhiri dengan tawa ketiga sahabatnya.
"Tapi oppa, aku rasa tidak begitu. Pernah kemarin waktu kita mau pameran, anak itu repot-repot mengantar Chaeng ke kampus padahal dia sendiri ada pertandingan di sekolahnya," Sela Jisoo dalam sisa tawanya. Chaeng, panggilan sayang geng Blackpink untuk Chaeyoung.
"Itu karena aku bawa banyak barang kan..?tidak usah berlebihan," Elak Chaeyoung.
"Alasanmu Chaeng.. bukan hanya hari itu oppa, anak itu juga menjemput Chaeng seminggu berturut-turut tanpa absen," Jennie menimpali. Chanyeol semakin penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Here, Noona
RandomEven if we fall apart Over frequent fights What's important is us So it's not meaningless It's just taking another step forward Our past tells us So whenever you ask me again How I feel Please remember My answer is you -d...