PART 3

42 12 4
                                    

Just DREAM!

■■▪▪■■

Aku terbangun dengan nafas memburu. Keringat dingin membanjiri pelipis ku. Seperti biasa.

"Jam berapa ini?" Ku lihat jam dinding yang menunjukkan pukul 2 pagi.

"Jam dua pagi? Tumben...hoaamm... aku masih mengantuk." Ku putuskan melanjutkan tidur ku kembali

1menit
2menit
3menit

Damn! Mata ku tidak bisa terpejam. Dan aku mulai gelisah. Ku bangun kan diriku dan memposisikan diri ku untuk duduk di pinggir kasur. Mata ku beredar ke segala penjuru kamar, mencari sesuatu atau seseorang yang membuat ku gelisah sekarang. Tapi tak ada apa apa di kamar ku. Semua tampak seperti biasa. Ku putuskan untuk pergi ke dapur, mungkin segelas susu bisa mengembalikan rasa kantuk ku. Ku langkahkan kaki ku keluar dari kamar, menuruni tangga, menuju dapur. Sampai di dapur ku ambil kemasan susu cair rasa coklat dari dalam kulkas dan menuangkan nya ke gelas. Ku minum susu hingga tandas tak tersisa. Meletakkan gelas di atas meja, ku hela nafas ku sejenak. Angin menerpa wajah ku, memberikan sensasi yang berbeda.

Keluarlah. Aku menunggu mu di luar.

Seperti terhipnotis oleh suara itu. Ku langkahkan kaki ku ke arah pintu.

"Kak apa yang kau lakukan?" Samar samar ku dengar Alice memanggil ku, tapi ku hiraukan. Aku terus berjalan ke arah pintu. Memutar knop pintu lalu membuka nya kemudian berjalan ke luar mengikuti tuntunan suara itu.

Keluarlah. Aku menunggu mu di sini.

"Dimana?" Mata ku beredar ke segala penjuru halaman rumahku. Tapi tak ada seorang pun di sana. Okay. Aku mulai gila sekarang. Bagaimana tidak? Aku mengikuti suara dari dalam imajinasiku? Berharap itu semua nyata dan aku menemukan seseorang disini?

Itu semua hanya imajinasi Angel! Batinku berteriak.

Ku balikkan tubuh ku dan melangkahkan kaki ku kembali ke dalam rumah, tapi belum sampai dua langkah suara itu kembali terdengar.

Aku ada di belakang mu.
Aku ada di belakang mu.
Aku ada di belakang mu.

Ku coba hiraukan semua suara itu. Ku langkahkan kaki ku kembali ke dalam rumah, berharap semua suara itu akan berhenti secepatnya. Tapi bukan nya berhenti, suara itu semakin menggema. Rasa nya setiap langkahku menggemakan suara itu.

Aku ada di belakang mu
Aku ada di belakang mu
Aku ada di belakang mu

"Tidak! Ini semua hanya imajinasi! Ini tidak nyata! HANYA IMAJINASI!" Ku tekankan kata kata itu dalam diriku. Ketika sudah sampai di depan pintu, langsung saja tangan ku menyentuh knop pintu lalu ingin memutar nya namun suara itu menghalangi. Suara yang tegas, lembut dan seksi itu membuat bulu kuduk ku berdiri. Aku kenal betul suara ini, suara yang selalu datang dalam mimpi mimpi ku.

"Aku di belakang mu Angel,"

Bahkan dia tahu nama ku. Bagaimana bisa?

Bisa ku rasakan sekarang ia sedang melangkahkan kaki nya ke arah ku. Aura nya terpancar kuat. Aura berbahaya, mengintimidasi, penuh kekuasaan. Ingin rasanya aku lari darisana. Tapi sialnya kaki ku mati rasa. Dan sekarang ia sudah berada tepat di belakang ku. Dengan sekali sentak ia dapat membalikkan tubuh ku menghadap nya. Dan netra coklat indah itu langsung menyapa penglihatan ku. Axel menatap lembut ke arah ku. Dan aku menyukainya.

"Ikutlah dengan ku," Dia menggenggam tangan kanan ku dengan kedua tangan nya.

"Kemana?"

"Ke suatu tempat, yang indah bersama ku. Kau mau?"

Aku mengganguk tanda jawaban setuju.

"Kalau begitu pejamkan mata mu,"

"Eh?"

"Pejamkan mata mu Angel," Axel mengusap lembut ke dua mata ku agar terpejam.

1 menit
2 menit
3 menit

"Buka mata mu Angel," suara Axel terdengar kembali

Ku buka mata ku perlahan. Dan...

"Wow" satu kata itu keluar dari bibir ku tanpa ku sadari. Sungguh! Pemandangan di depan ku sangat menakjubkan.

"Kau menyukai nya?"

"Tentu saja!" Jawab ku antusias. Bagaimana tidak? Ketika melihat air terjun indah di depan mu bagaimana kau tidak antusias? Ditambah suasana dini hari yang sejuk disertai kunang kunang yang berlalu. Tidak hanya itu, jembatan kecil di tengah sungai menghadap air terjun semakin memperindah suasana. Suasana romantis antara aku dan dia. Tak dapat dipungkiri, aku menyukai pria yang berdiri di sebelah ku ini. Cara cara nya yang aneh membawa kesan teramat dalam pada diriku.

Aku menyukai nya. Aku menyukai pria hayalan ku sendiri.

Dan aku tahu ini gila namun sudah ku katakan, aku menyukai nya.

Tiba tiba tangan kanan ku menghangat-Axel-pria itu kini menggenggam tangan ku. Menuntun ku ke arah jembatan indah itu. Sampai di tengah jembatan, musik A Thousand Years-Crishtina Perry yang entah datang darimana menyapa indera pendengaran ku. Axel menempatkan tangan kanan nya di pinggang kiri ku sedangkan tangan kiri nya menggenggam lembut tangan kanan ku dan mengangkat nya sebahu ku. Sejurus kemudian dia mulai menuntun ku untuk berdansa.

Aku tidak bisa berdansa! Jerit ku dalam hati.

Dan benar saja, kaki ku beberapa kali-tidak sengaja- menginjak kaki nya. Dan kini injakan ku yang ke sepuluh dalam satu menit pertama ini. Dan dalam satu menit itu juga mata ku hanya terpaku pada sepatu ku. Berusaha mengendalikan nya serta mengikuti irama agar tidak menginjak kaki Axel lagi.
One step closer...

"Hey lihat mata ku," aku tak berani menatap mata nya, bukan- bukan, bukan nya aku takut padanya. Tapi aku takut jika aku akan menginjak kaki nya lagi. Lagipula apa salahnya seperti ini, dengan menunduk aku dapat menuntun kakiku menyesuaikan irama.

"Angel"

"Hm?"

"Lihat mata ku"

"Tak bisa"

"Kenapa?"

"Aku.."

"Aku apa?"

"Aku... aku tak bisa berdansa," cicit ku pada akhir nya.

1,2,3..

"Aaa!" Aku merasa tubuh ku melayang. Tentu saja melayang! Axel mengendong ku dengan kedua tangan nya berada di pinggang ku.

"Kau membuat ku terkejut!" Seru ku seraya memukul pelan bahu nya. Ia hanya terkekeh pelan lalu menurunkan ku tepat di atas sepatu nya. "Apa yang kau-"

"Ssshh, ikuti irama nya"

Dia menuntun ku mengikuti irama lagu, tentu dengan aku yang berada di atas sepatu nya. Jarak kami sangat dekat bahkan bisa dikatakan begitu intim.

"Kau tidak keberatan?" Tanya ku merasa tidak enak padanya.

"Karena apa?"

"Karena aku menginjak sepatu mu, kau tidak keberatan?"

"Apapun akan ku lakukan untuk mu, my angel"

And all along I believed I would find you...
Time has brought your heart to me...
I have loved you for a thousand years...
I'll love you for a thousand more...

Lagu terus menggema, meninggalkan perasaan bahagia yang tak terkira. Hanya cara sederhana mampu membuat ku melayang tinggi ke angkasa.

Dan untuk pertama kali nya aku harap ini nyata walaupun aku tahu ini hanya mimpi belaka...

TBC
.
.
.

Terimakasih untuk para pembaca yang menunggu cerita ini.
Tolong berikan saya vote serta jangan segan memberikan komentar (tentu nya dengan bahasa yang sopan) agar saya terus termotivasi untuk memberikan sebuah kisah yang menarik pembaca.

Angeliutri

-DREAM- (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang