PART 4

36 13 5
                                    

■■▪▪■■

Heart beats fast
Colors and prom-misses
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall?

But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer

I have died every day waiting for you
Darling don't be afraid
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more

Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away

What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer

And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years

I'll love you for a thousand more

[2x]
One step closer

And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more

***
Aku tahu itu hanya mimpi.
Seperti biasa.

Namun apakah hidup ku hanyalah mimpi belaka?

Aku berjalan sendirian, menyusuri trotoar yang sepi ini. Gelap malam sedikit mengaburkan penglihatan ku namun aku tak perduli. Siapa tahu ini hanya mimpi kembali.
Aku termenung, sungguh aku merasakan ada yang kurang dari diriku tapi...

Apa?

Aku merasa hampa. Padahal aku punya segalanya. Ayah, Ibu, dan Alice adikku selalu ada untuk ku. Kasih sayang dan perhatian mereka selalu tercurahkan untuk ku. Disaat aku mengadu Charlie dengan berani membelaku, disaat aku menangis Ana dengan cepat memeluk ku, disaat aku kesepian Alice selalu menghibur ku. Lalu...

Apa yang kurang dari hidup ku?

***
Aku mengusap peluh keringat yang membanjiri pelipis ku, terik nya sinar matahari pagi menerpa diriku yang tengah berlari. Di minggu pagi ini ku sempatkan diri ku berlari kecil di sekitar rumah. Dan kini, setelah 10 menit berlalu aku mendapati diriku berada di taman kota. Ku hentikan laju lari ku sesaat, berusaha menetralkan degup jantung ku, ku tarik nafas dalam dalam lalu menghembuskan nya secara teratur.
Mata ku bergerak liar ke segala penjuru guna mencari keberadaan bangku taman dan ya aku menemukan nya, di depan ku--tak jauh dari tempat ku berdiri-- ada sebuah bangku taman kayu berwarna putih. Langsung saja ku langkahkan kaki ku menuju bangku tersebut, sampai disana segeralah bokong ku mendarat di bangku kayu itu.

"Ah lelah sekali," ku pejamkan mata ku sesaat.

1detik
2detik
3detik

"Hai!" Suara riang itu sukses membuat mata ku terbuka lebar. Segera saja ku cari sumber suara tersebut dan...

"Hai! Kita bertemu lagi!" Pria ini. Pria yang selalu muncul dalam mimpi ku, sekarang duduk tepat di sebelah ku. Aku menelan saliva ku dengan susah payah, mata ku siaga waspada dengan setiap pergerakan nya. Tidak seperti bersama Axel yang membuat ku merasa nyaman, berada tepat di sebelah nya justru membuat ku gelisah. Aku seperti merasa ada bahaya jika aku berdekatan dengan diri nya.

-DREAM- (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang