"Taehyung, kita sudah sampai?"Suara Yoora menggema, saat keduanya telah sampai di padang ilalang. Ilalangnya tidak terlalu tinggi, hanya sebatas lutut. Begitu luas terbentang. Yoora bisa mendengar suara gemericik air yang diyakini Yoora terdapat sebuah sungai di ujung sana.
Di sisi kiri padang dari lokasi mereka berdiri, terdapat sebuah gubuk. Ah, pasti tempat untuk orang-orang beristirahat setelah bermain disini.
"Bagaimana? Indah bukan?"
Yoora terdiam. Ya, lokasinya memang indah. Namun tidak seperti yang diceritakan Taehyung. Ini hanya sebuah padang ilalang yang terang karena bantuan sinar bulan. Dimana para kunang-kunang yang diceritakannya?
Seperti mengetahui kebingungan Yoora, Taehyung tersenyum. Mendekat ke arah Yoora dan berbisik lirih, "Kau akan melihat keajaiban sebentar lagi."
Cup
Yoora terperangah. Hatinya membuncah disaat mendadak Taehyung menghadiahkan sebuah kecupan di pipinya. Jantungnya bertalu menyenangkan. Nafasnya bergerak mulai tak beraturan.
Lebih dari pada itu, mata Yoora tengah merekam keindahan. Taehyung berlari kesana, berlari dengan mundur setelah berbalik dan menatap Yoora yang tengah terkejut karena tindakannya. Taehyung berjalan mundur dan menabrak kumpulan ilalang di belakangnya.
Yoora bisa mendefinisikan keindahan. Baginya, semua pemandangan alam adalah keindahan. Suara Jungkook dan Taehyung yang berpadu pun juga keindahan. Segala sesuatu yang menyenangkan hatinya adalah keindahan. Karena semuanya indah dan Yoora menyukainya.
Namun kali ini, Yoora telah melihat keindahan yang mutlak. Kim Taehyung di sana, tersenyum indah dengan wajah yang tersorot cahaya bulan. Berjalan mundur menabrak ilalang yang secara serentak menerbangkan puluhan kunang-kunang yang terbang. Cahaya kunang-kunang itu sangat indah. Dan Taehyung yang tersenyum dan berlatar cahaya kunang-kunang itu lebih dari sekedar indah.
Yoora bisa merasakannya, hatinya telah jatuh.
"Yoora, kemari."
Teriakan Taehyung menyadarkannya. Lambaian tangan Taehyung mengajaknya.
"Ayo main disini."
Tak ada satu pun alasan menolak. Taehyung telah memanggilnya. Membawa ke euphoria yang menantinya.
Yoora berlari, mengikuti Taehyung dengan menabrakan ke tumpukan ilalang di sebelah bekas jalur Taehyung. Gerakan Yoora ikut menerbangkan puluhan kunang-kunang disana. Dan Yoora merasa di surga, cahaya kunang-kunang itu melingkupinya dengan penuh.
Tak ada reaksi apapun selain mulut yang terbuka karena terlampau terkesan pada keadaan disana.
"Bagaimana? Indah bukan? Seperti yang kubilang."
Taehyung telah berada di sebelahnya, menyadarkan Yoora dari kekagumannya. Namun kali ini, Yoora tak bisa merespon apapun. Ciuman Taehyung tadi membuat kinerja otak dan hatinya menjadi tak menentu.
"Hei, kau mendengarku?"
"Y-ya, aku mendengarmu." Nah, bahkan Yoora tergagap saat menjawab pertanyaan Taehyung. Membuat Taehyung tergelak dalam tawa melihat kelakuan temannya itu.
"Hei, aku mau mengatakan sesuatu padamu."
Yoora mendongak, menatap Taehyung yang kini berlatar cahaya bulan.
"Aku mencintaimu."
"A-apa? A-aku-"
"Aku tidak butuh jawaban. Aku hanya mau kau menerimanya."
"Tapi-"
"Tak ada penolakan. Sebagai balasan karena membawamu kemari."
Yoora diam, tidak tahu harus menjawab apa. Tidak tahu bagaimana perasaannya. Namun saat kepala mengangguk kecil, Yoora menyadari satu hal, hatinya meminta untuk menerima Taehyung.
Satu teriakan kecil Taehyung memecah keheningan. Taehyung merasuk, memeluk kuat tubuh Yoora. Mengangkatnya dan memutar tubuh Yoora. Membuat ratusan kunang-kunang berterbangan di sekitarnya.
Semuanya sangat indah. Sepanjang apapun yang Yoora lihat adalah keindahan. Namun wajah Taehyung yang bersinar terang di antara cahaya kunang-kunang adalah yang terindah.
June 02, 2018
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies ✔️
Fanfiction[ Complete ] Try to catch fireflies for us Taehyung menjanjikan Edensor yang indah pada Yoora. Dan Yoora mendapatkan Edensor untuk Taehyung.