07. Patency

6.9K 1K 101
                                    




Fajar telah menyingsing. Membawa sang surya untuk menyorot bukit Edensor dengan megahnya. Suara alami burung berpadu riak air dari sungai di tepi Padang menjadi nyanyian terindah yang pernah didengar oleh siapapun.

Pagi itu indah, seindah sang malam melewatkan detiknya untuk Yoora. Membawa kehangatan bersamanya di setiap helaan nafas.

Yoora mengerjap, menetralkan matanya dengan cahaya matahari yang merasuk. Sedikit silau setelah semalaman matanya hanya disuguhkan dengan kegelapan total. Tapi mampu membuat senyum terpancar total dari wajahnya saat mengingat apa yang dilewatkannya semalam.

Bajunya telah kembali terpakai sempurna. Ah, Taehyung pasti telah membantunya mengenakan pakaian. Pria itu romantis sekali.

Yoora tersenyum bahagia, terlebih saat mendapati hoodie merah Taehyung masih menjadi alasnya tidur. Baunya masih sama, masih bau Taehyung yang kini bercampur dengannya.

"Taehyuuung..." Teriakan Yoora menggema, mencari sosok Taehyung yang tak tampak dimanapun.

Yoora segera bangkit, merasakan tubuhnya baik-baik saja. Ah, ternyata melakukan yang pertama tidak sesakit yang orang-orang bicarakan.

Yoora pun berjalan keluar, mulai mengedarkan pandangannya mencari Taehyung.

"Taehyung.."

Yoora berjalan ke arah seberang. Mungkin Taehyung sedang berada di sungai.

Dengan hati yang gembira, Yoora menyeberangi Padang Ilalang, yang kali ini tak membuat kunang-kunang berterbangan. Sekilas Yoora kembali mengulum senyum mengingat bagaimana semalam dia berdansa dengan Taehyung disini.

"Taehyuung."

Yoora kembali berteriak. Mencari sosok Taehyung di sepanjang sungai. Namun nihil, Taehyung tak ada dimana pun.

"Taehyung, kau dimana?" Yoora mulai berteriak. Sesuatu yang buruk mendadak menghampirinya. Pikirannya mulai kacau saat tak mendapati Taehyung dimanapun.

"Taehyung.." Yoora kembali ke gubuk. Membuktikan bahwa Taehyung tak mungkin meninggalkannya sendirian.

Namun masih sama, sesampai di gubuk pun Taehyung tak menampakkan wujudnya.

"Taehyung, kumohon. Kau dimana?"

Yoora mulai menangis, kepanikan menghampirinya. Yoora mulai meraung memanggil nama Taehyung. Namun Taehyung tak sedikitpun memunculkan bayangannya. Ketakutan pun menyergap Yoora.

Yoora terus menangis, sesuatu dalam hatinya terasa sakit entah karena apa. Yoora hanya mampu menangis dan memeluk hoodie merah Taehyung.

"Taehyung, kau dimana?" Lirihan Yoora dalam tangisannya terpaksa berhenti saat sebuah suara memanggilnya keras.





















"Yoora, ya Tuhan! Akhirnya aku menemukanmu." Yoora menengok, mendapati Jungkook yang berdiri di ujung gubuk. Tengah terengah-engah seperti habis berlari.

"Jungkook, Taehyung dimana?" Sorot mata Jungkook mendadak redup, berjalan ke arah Yoora dengan segera.




"Yoora, kumohon jangan seperti ini."

"Apa maksudmu? Dimana Taehyung? Dia berjanji padaku tidak akan meninggalkanku." Yoora mulai berteriak, meninggalkan goresan luka di hati pemuda di hadapannya. Jungkook tidak pernah mengira, jika semuanya benar-benar berakhir seperti ini. Dia tidak akan pernah bisa melihat Yoora kesakitan seperti ini.










"Yoora, kumohon terimalah semuanya. Taehyung sudah pergi, Yoo. Dia telah pergi meninggalkan kita semua."








June 02, 2018
🥀🥀🥀

Fireflies ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang