06. Night

7.3K 1K 69
                                    



"Dingin?"

Yoora menggeleng, menatap Taehyung yang tengah berjalan menggiringnya.

"Serius, kita akan istirahat didalam?"

Taehyung mengangguk dengan mantap. Menatap Yoora yang tampak ragu.

"Kenapa?"

Yoora mengedarkan tatapannya, dari Taehyung ke arah gubuk dan kembali ke Taehyung lagi.

"Didalam gelap. Aku takut."

Taehyung mengangguk mengerti. Beralih mengambil tumbler yang masih terisi minuman dan memberikannya pada Yoora.

"Minumlah ini dulu."

Yoora menerimanya. Menghabiskan beberapa teguk sebelum memberikannya pada Taehyung.

"Kau mau?"

"Tidak. Kau habiskan saja."

Yoora kembali menghabiskan sisa minuman sebelum Taehyung meraih kembali tumbler kosong itu.

"Tunggulah di sini sebentar."

Taehyung berlari, kembali ke padang Ilalang, tampak berjongkok di pinggirannya. Setelah beberapa saat, Taehyung berbalik dan kembali membawa tumbler yang telah berisi beberapa kunang-kunang.

"Kita punya penerangan. Jadi kau tidak perlu takut." Yoora mengangguk patuh, menyadari bahwa Taehyung akan melakukan apapun untuk menghilangkan ketakutannya.

"Jangan meninggalkanku sendirian, Tae." Hanya senyuman yang menjadi jawaban, sebelum Taehyung kembali menggiring Yoora masuk ke dalam gubuk di tepi Padang Ilalang.

Keduanya masuk ke dalam gubuk yang berukuran tidak terlalu besar, bagian depan gubuk sedikit terbuka, membuat siapa saja bisa melihat apa yang ada diluar. Ada sebuah papan disudut ruangan, sepertinya tempat yang biasa digunakan untuk beristirahat atau tiduran. Di sebelahnya ada papan meja kecil, Taehyung meletakkan tumbler berisi kunang-kunang disana.

Taehyung melepas hoodie merah jumbo miliknya dan meletakkan di papan. "Tidurlah disini. Ini akan melindungimu."

Yoora mendekat, duduk di sebelah Taehyung dan menatapnya diantara kegelapan.

"Tapi nanti kau kedinginan, Tae."

Satu ulasan senyum bersama tangan Taehyung yang merapihkan anakan rambut Yoora.

"Ada kamu yang bisa menghangatkanku."

Satu cubitan di perut diterima oleh Taehyung, bersama gelak tawanya karena berhasil membuat wajah Yoora memerah.

"Yoora, kau tahu alasanku mencintaimu?" Yoora menggeleng, saat Taehyung meraih tangannya dan mengecup punggung tangannya. Memberikan kehangatan disana.

"Karena kau berbeda. Kau adalah gadis terkuat yang kukenal." Yoora terdiam, merambatkan tangannya menyentuh rahang Taehyung. Membelainya penuh kelembutan yang Yoora miliki.

"Selalu jadilah gadis yang selalu ku cintai, gadis yang kuat." Satu anggukan Yoora menjadi jawaban. Sebelum Taehyung memulai invasinya, mendekatkan wajahnya hingga berada di jarak sejengkal dari bibir Yoora.

"Yoora, aku menginginkanmu."




Malam itu, untuk pertama kalinya. Taehyung mengenalkan keindahan yang lebih mutlak dari yang pernah didapatkan Yoora. Taehyung kembali membawanya hanyut dan tenggelam dalam kubangan kenikmatan yang hanya mereka rasakan. Bersama erangan nafas dan jeritan nama keduanya yang terdengar keras.

"Yoora, jeritkan namaku!"

"Taehyuuung-"

Keduanya kembali berbagi kehangatan, berbagi kesakitan, dan berbagi kenikmatan. Bertemankan sebuah tumbler dengan pencahayaan kunang-kunang. Yang tampak sempurna di bukit Edensor.








June 02, 2018
🌸🌸🌸

Fireflies ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang