(1) Hari Pertama

23 2 2
                                    

"Stop stop disini mang" ujar Tari sambil menepuk nepuk lengan mamang ojek langganannya, Mang Sapri yang ditepuk-tepuk Tari tampak meringis kesakitan sambil menghentikan kendaraannya.

"sakit neng, jangan keluarin jurusnya juga kali" Tari memamerkan giginya seraya menunjukan tanda peace ditangannya.

"udah ah mang, Tari mau masuk dulu, uangnya minta bunda aja ya, ntar jajan Tari kurang" sebenarnya ini sudah menjadi kebiasaan Tari, ia tak pernah mau membayar walaupun sudah diberi uang khusus untuk membayar Mang Sapri yang sebenarnya telah ia jadikan sebagai uang jajan tambahan, dan Mang Sapri yang sudah sangat hafal kebiasaan Tari pun tak pernah meminta bayaran lagi dari Tari, namun anak itu tetap menjelaskan 'uangnya minta bunda aja ya, ntar jajan tari kurang', dan dengan senang hati Mang Sapri tetap akan mendengar ocehan Tari, setiap harinya. Demikianlah kebersamaan mang sapri dan tari setiap pagi .

Kini beralih pada perasaan Tari yang tengah berbinar-binar ketika menyadari ia tak akan kembali menginjakkan kaki ke sekolah lamanya, sarang kebenciannya, ia benar benar muak mengingat sekolah itu .

Jadi anak baru memang sedikit tidak enak, kita akan menjadi pusat perhatian tanpa diminta , dan kali ini  seluruh anak SMA Garuda yang tengah lalu lalang menatap gadis yang terlihat asing dengan seragam yang berbeda dari yang lain, jelas saja, Tari masih menggunakan seragam lamanya, sangat mudah ditebak jika ia adalah anak baru.

***

"eh, buku lo ketinggalan" gadis yang merasa diteriaki itu menghentikan langkahnya sambil mengutuk dirinya sendiri karena kecerobohannya, berbalik dan mengambil buku itu kembali adalah hal terbodoh yang akan ia lakukan, kembali berurusan dengan berandal-berandal itu ? yang benar saja

"buat lo aja"ujarnya pasrah tanpa menoleh lalu berlari secepat mungkin, lorong itu mulai dipenuhi dengan tawa kepuasan dari genk terseram disekolah, siapa lagi kalau bukan Kevin and the genk, berandal tampan satu itu emang terkenal suka bikin rusuh sekolah dan suka  banget bully orang, tapi nggak tanpa sebab, mereka juga tak segan segan membully guru, sekali lagi, mereka nggak akan ngelakuin itu jika nggak tanpa sebab .

Mendadak lorong hening ketika seorang guru melewati lorong itu, bukan karena gurunya, tapi karena gadis dibelakangnya, gadis itu tetap berjalan lurus kedepan meskipun Kevin and the genk mulai bersiul siul dan menyapanya berharap bisa mendapat senyum gadis itu, namun nihil, mereka malah dapat tatapan malu malu dari Bu Darmi, Kevin and the genk mulai keki melihat guru satu itu yang suka kegeeran.

"nona cantik yang dibelakang Bu Darmi namanya siapa"? Teriak kevin ingin segera mengakhiri kegeeran Bu Darmi , sontak memuat Bu Darmi menghentikan langkahnya dan berdehem.

"eheemm , siapa suruh kalian nongkrong disini , kekelas cepat sebelum saya..."

"Bu Darmi, minta nomor WAnya dong" tanya Jihad memotong perkataan Bu Darmi yang langsung mengundang gelak tawa dari teman temannya yang lain.

"dasar ya Jihad, udah berapa kali sih kamu minta nomor WA saya, 089080502374, disimpan ya, jangan tanya tanya lagi" Bu Darmi kembali melanjutkan langkahnya kekelas sambil sesekali mengoceh memperkenalkan ruangan yang dilewatinya kepada gadis yang ada dibelakangnya

"nah Tari, kelas kamu disini" Bu Darmi melongo cantik melihat kebelakngnya, tidak ada gadis itu, kemana dia ?

***

"rese ya lo, nggak ada kerjaan lain apa?" orang yang diteriakinya tadi sudah sibuk memegangi perutnya yang mendadak ditinju Tari, siapa suruh gangguin anak taekwondo, bahkan Tari sendiri sudah sering membawa nama indonesia karena taekwondonya ini.

"sekali lagi lo muncul dihadapan gue, lo abis"ujar Tari sambil memainkan tangannya keleher seakan ingin menghabisi Kevin jika muncul didepannya lagi.

"yaudah, ngapain lo masih disini, pergi aja lo, lo khawatir ya perut gue kenapa kenapa?" ujar Kevin yang masih kesakitan itu, seberandal-berandalnya Kevin, dia tidak akan mampu melukai perempuan, sebenarnya ia bisa saja melawan, tapi tidak, dia perempuan, apalagi dia, Tari.

"gue pengen lo anterin gue ke kelas 11 Ipa 2, siapa suruh lo nyeret gue ketempat yang gue gatau sama sekali ini, sekarang, lo tanggung jawab" Kevin mencoba mensejajarkan posisinya dengan Tari, ia mengukur tinggi tari yang ternyata tak beda jauh darinya ini, kevin tidak pendek, tingginya 178 cm, cukup untuk menempeleng kepala orang orang yang menghalangi jalannya.

"kenalin, gue Kevin, lo Tari kan ?" Tari mengangguk malas dan menyeret Kevin kedepannya.

"lo jalan didepan gue, gue ngikut dari belakang" tunggu, harga diri Kevin benar benar jatuh kali ini, nggak ada yang bisa nyuruh nyuruh kevin kayak gini, tapi dia, Tari.

"bodo, lu cari aja sendiri" Kevin langsung ngacir dengan kekehan menjijikannya itu, Tari yang ingin mengejar mendadak terjatuh, sial, ternyata kevin mengikat tali sepatu Tari dengan salah satu benda yang ada disana.

"kampret lu Keviiiiiin, tunggu pembalasan gue, gilaaa, kapan dia ngikat tali sepatu gue"

***

Najis bin amit ternyata Tari sekelas dengan Kevin, mimpi apa ia semalam sampai semalang ini nasibnya, ia ingin pindah sekolah dengan niat ingin memperbaiki cerita masa SMAnya yang sempat tercemar di SMA lamanya, tapi ia malah sial di hari pertamanya
'Tar ingat ya, lo harus jadi Tari yang dulu, Tari yang ceria, jangan bentar2 keluarin jurus lo dong, jangan suka ngamuk, bisa bisa jadi sia sia lo pindah, inget ya, jadi Tari yang dulu lagi, oke ?, gue yakin lo bisa bikin cerita masa sma lo baik lagi disana'

Jleb

Ia ingat sekali dengan kata kata sahabatnya itu, pesan terakhir sahabatnya sebelum ia pergi, ia harus bisa jadi Tari yang dulu, tapi ini terasa sulit baginya setelah dua bulan lamanya ia menjadi Tari yang murung dan brutal, lalu apa yang harus ia lakukan sekarang?

"ehemm, ananda, silahkan perkenalkan dirinya" Tari sedikit terkaget setelah menyadari ia sudah termenung agak lama didepan kelas barunya ini, dan Bu Rika tampak bernafas lega karena akhirnya panggilannya yang kesekian kalinya digubris Tari.

"eh oh, iya buk" Tari memejamkan matanya, ia mulai memanggil Tari yang lama, tapi disini ada Kevin,  bisa bisa ia dicemooh, oke, ia tak peduli sama sekali dengan pria itu, ia harus bisa kembali menjadi Tari yang lama.

"hai semuaa, perkenalkan yaa, nama gue ATARI ANDARA, panggil aja Tari, jangan panggil Atar, itu nama kakek gue" sontak kelas menjadi ribut,
'itu apa apan ? Itu lelucon ? Gila garing banget' itulah kira kira yang ada dipikiran anak sekelas, dan Tari mulai menyesal karena telah memanggil Tari yang lama.

"gila lucu banget parah"ujar Kevin sambil menggelitiki dirinya sendiri dan tertawa dengan hambar, jelas saja itu mengejek lelucon Tari yang garing banget.

"Tari boleh duduk dekat Kevin nggak buk?" tanya Tari dengan tampang penuh rencananya, sontak seisi kelas melongo, karena tidak ada yang boleh duduk disamping Kevin, teman segenknya saja tidak boleh, apalagi ini, Tari .

"maaf ya nak Tari , se..sebaiknya kamu,duduk disana saja ya, didekat Radit" sontak Tari langsung mengangguk dan langsung mendudukkan pantat teposnya dibangku yang ada disebelah pria berkacamata kalem, oke, tugas Tari sekarang adalah, membuat anak ini tidak kalem lagi.

"psst.. Bangke gendut" Tari merasa senang karena orang yang dipanggil langsung menoleh
'ngerasa juga dia' batin Tari

"apaan sih lo" ujar Kevin risih

"keren juga ya lo, bikin guru hampir ngompol gitu, padahal gue cuma minta duduk dekat lo doang" bisiknya yang syukurnya tak terdengar oleh guru itu

"lo aja yang belum tau siapa gue" ujar Kevin, mendadak Tari menyesal telah memuji Kevin

***

"Pan, gila ya, lo suka cewek begituan" sontak orang yang merasa namanya dipanggil menoleh dan menampakkan tampang penuh tanda tanyanya

"kenapa ? Lo udah ketemu dia?" Kevin tak melanjutkan pembicaraannya, ia malah menyeruput segelas jeruk panas tanpa memperdulikan tampang kepo kembarannya.

"besok jadi kan? Gantiin gue?" Topan mengangguk mengiyakan rencana yang telah ia susun dengan kevin

"dan lo ingat tugas lo kan?" Kevin manggut manggut mengiyakan

Gimana guys ? Maafkan segala kekurangangan dipart ini ya , baru nyoba nyoba nih , hehe.. , enjoy ya

SepatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang