(4) Gue Liat Dia

11 0 0
                                    

Keluar lo

Topan mengernyitkan dahinya , SMS Kevin benar benar tidak bersahabat , ia mulai gusar , apa Kevin marah karena gosip itu , tapi kan ia sudah memberitahu jalan keluarnya tadi , kenapa anak itu baperan sekali .

Topan membuka pintu rumahnya lalu bersandar dipintu , ia tau  , Kevin tak akan menghabisinya jika ia masih disekitar rumahnya itu .

Kevan bangsat ! , gue bilang sini lo!

Topan malah tertawa simpul , apa apaan ini , Kevin membawa bawa nama masa kecilnya

Sori , lo cuma nyuruh gue keluar tadi , dan gue udah keluar

Kevin tampak semakin mengepalkan tangannya marah

Dasar pengecut!

Rahang Topan mengeras , itu adalah salah satu fakta tentang dirinya , dan mengingat itu sangat membuatnya merasa lemah , ia sangkal jauh jauh pemikiran tentang dirinya yang lemah itu

Lo mau apa?

Kevin tersenyum sinis , kembarannya ini lebih memilih menuruti perkataannya daripada dihabisi olehnya , Topan benar benar masih pengecut .

Gue mau , lo nggak ganti gantiin gue ke sekolah lagi

Kevin tau hati Topan tersayat kali ini , itulah salah satu cara agar Topan bisa bertemu Tari bukan ? Lalu , jika tidak dengan menggantikan Kevin , ia bisa apa lagi ?

Tapi tidak , Topan malah tersenyum dari ujung sana

Gue nggak takut , oke , sepakat ?

Apa ? Topan tidak takut sama sekali , apa Topan akan menemui Tari langsung ? Maksudnya dengan alasan khusus hanya untuk menemui Tari , kembarannya itu memang sangat berani , kita coba saja .

Sepakat

Topan yang tertawa membuat Kevin menyesal telah menyepakati yang hanya membuat untung lawannya ini , sedangkan ia tidak dapat apa apa , bahkan dendamnya belum terbalaskan .

Lo emang masih payah dalam hal yang berkaitan sama perempuan ya

Kevin berlalu dengan motornya , ada satu fakta yang mungkin sudah kalian pikirkan juga tadi , mereka tidak serumah , dan ada cerita yang panjang dibalik kenapa mereka tidak serumah , dan kenapa Kevin dan Topan tidak disamakan seperti anak kembar pada umumnya , bahkan nama mereka sangat berbeda , sekolah mereka berbeda , lingkungan mereka berbeda , alhasil , sifat mereka juga berbeda .

***

Mengingat ingat kejadian tadi membuat Tari benar benar kesal , ia tak habis pikir bisa bertemu orang seperti Kevin , tadi ia dimanfaatkan , dan ia menurut saja ? , Apa yang dilalukan Kevin padanya hingga ia mau saja dimanfaatkan seperti itu .

"Kevin , Gue benciii!" ujar Tari seraya meninju guling yang ada dihadapannya , tidak hanya meninju , ia juga menendang dan menggigit gigit guling itu .

Aura kebingungan melihat tingkah anak gadisnya dari celah pintu kamar Tari yang memang tak ditutupnya itu  , apa ada orang yang menjahilinya ? Dengan perasaan cemas , Aura masuk dan mendapati Tari sedang mengata ngatai guling itu .

"eh , mulutnya dijaga nak" Tari langsung membungkam mulutnya dan mengutuk dirinya yang sering lupa untuk menutup pintu .

"maaf bun , Tari lagi kesel" ujar Tari nyengir

"kesel kenapa ? Cerita aja sama bunda , bunda dengerin kok" ujar bunda seraya memegang tangan Tari , Tari mulai kikuk , jika ia ceritakan , maka ketahuanlah kalau ia tadi pulang sama Kevin .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SepatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang