Sepatu

Prolog

Dikala itu, aku belum sadar jika aku mencintaimu

-Atari Andara

---

Senja yang indah, pertengkaran tadi membuat Kevin benar benar merasa bersalah sehingga ia tergerak untuk membawa Tari kepantai ini, pantai yang nantinya akan selalu dikenang Kevin, akan selalu .

Semilir ombak menemani dua insan yang tengah menatap jauh kedepan, hati Tari sudah sedikit terobati walaupun belum sepenuhnya, Kevin mengajaknya kesini, menyuruhnya duduk dibebatuan bibir pantai, menatap senja , katanya biar hati Tari tentram, ternyata  Kevin benar, senja itu dapat mengikis seikit demi sedikit kemarahan Tari pada Kevin .

"Tari" kini Kevin tengah memecah lamunan Tari yang panjang, ia sudah lebih baik kali ini, ia sudah bisa memberikan senyumnya pada Kevin

"makasih ya udah bawa gue kesini, gue seneng, bener kata lo, tentram banget rasanya Kev, andai gue kesininya sama Topan" walaupun sakit Kevin berusaha biasa saja, ia tau, ia tak akan pernah mampu menyampaikan perasaannya pada Tari, jadi ia akan selalu bersikap seperti ini, seperti tak membutuhkan Tari .

"jadi gimana ? Gue balik aja, gue suruh Topan kesini" Tari geleng geleng, ia tertawa, dan Kevin mulai bingung sendiri .

"gue bercanda kalii, lo baper amat, gemesin deh"

'Tari, yang kamu lakuin itu, jahat, kamu nggak tau efek dari perkataan kamu barusan' Kevin membatin, ingin sekali ia mengatakan langsung pada Tari

"Tari gue mau nanya" sontak Tari menghentikan senyumnya, wajahnya mendadak serius .

"menurut lo, ada nggak orang yang keliatannya saling benci, tapi sebenarnya mereka malah menyimpan perasaan yang sebaliknya, mereka saling cinta, cuma karena takut nyatain perasaan, mereka milih orang lain dan nggak bersatu, kalau ada  kasian banget ya" merasa tau jawabannya, mendadak Tari tersenyum

"Kev, berarti mereka nggak jodoh, kalau emang mereka jodoh, berarti cerita lo tadi belum selesai" Kevin tersenyum, sepertinya ia tau maksud Tari

"Kev, lo ngerti maksud gue?"

"nggak tau, mungkin ngerti"