Prolog

112 15 2
                                    

Difa yang kerap kali dipanggil Dora oleh teman-temannya karena rambutnya yang hitam,lurus dan sebahu dengan poni "selamat datang" menutupi alisnya. Tubuhnya yang kecil membuat orang di sekitarnya sering sekali menduga bahwa Difa adalah bocah kelas VII SMP. Padahal faktanya, Difa sudah duduk di bangku SMA kelas X.

Difa hobi memotret melalui Android yang dimilikinya. Setiap Difa sedang berada di suatu tempat apakah taman,jalanan,bahkan Rumah Sakit juga ia foto bagian lantainya.
Sayang sekali, Difa tidak memiliki kamera. Tapi Difa tidak berani meminta agar dibeli sebuah Kamera oleh orangtuanya karena Difa tidak ingin membebani Orangtuanya hanya karena perihal sebuah kamera. Difa cukup mahir mengambil gambar kemudian di poles sedikit hingga menjadi gambar yang bagus menurut orang-orang yang melihat hasil gambar Difa. Difa juga gemar menulis. Ia selalu membawa Notes kecil dan sebuah Pena kemanapun Ia pergi.

Di lingkungan Sekolah, Difa bukan siswi yang terkenal. Difa hanya seorang siswi biasa. Walau begitu, Difa pernah mengikuti Ekstrakulikuler Basket. Tapi tak lama. Ibu Difa melarangnya untuk ikut Ekstrakulikuler Basket lagi, karena pulangnya terlalu malam menurut Ibu Difa, Ibunya tak ingin Putri sulungnya itu mengalami hal yang tidak di inginkan. Ayahnya juga begitu.

Difa memiliki seorang Adik, namanya Riya. Pada umur 10 bulan Riya kejang-kejang dan saat diperiksa oleh Dokter, kata Dokter Riya memiliki aktivitas sel saraf di otak terganggu, yang menyebabkan Riya kejang. Nama penyakitnya Epilepsi. Tapi meski begitu, Keluarga kecil itu tetap bahagia.




Haiiiiiiii teman-teman!!!
Maaf jika prolog nya kurang menarik😂
Akan saya usahakan untuk membuat yang menarik lagi selanjutnya😉
Saya masih Pemula jadi saya harap teman-teman memakluminya😊

Salam Kasih,
Grace

AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang