10. Abu - Abu

2 2 0
                                    

10
__________
"Dalam hidup ini, jika kamu tak mampu melihat hal yang salah, kamu tak akan mampu mengetahui bagaimana cara membuatnya benar." ~ Abu-Abu
__________

Kak geo memanggil Revan dan tak lama Revan masuk kekamarku dan menghampiriku.

" Maaf" 1 kata yang dia keluarkan dan langsung berlutut.

Aku ngerasa bahwa dia sudah menyesal sekali... Revan memang anak yang baik. Tapi cara dia mencintai seseorang itu salah.

" bangun kak, duduk disampingku." ujarku. ya... aku baru saja manggil dia kak, karna dia adalah teman kakakku jadi lebih tua dari ku.

Dia menuruti perkataan ku, dan duduk disampingku. Aku bingung mau ngomong apa. Rasanya terlalu canggung dikamar berduaan dengannya.

Refleks aku memeluk dia, dan dia membalas pelukan itu. Gak tau kenapa aku yang ngerasa bersalah sekarang karna udah marah-marah sama dia.

" Kak, maaf tadi gua marah-marah sama lo"

" apa barusan lo manggil gua kakak?" tanyanya dan aku melepas pelukannya begitu pula dia.

" iya kak, karna lo temen kakak gua jadi lo lebih tua dari gua. Makannya gua manggil lo kakak." Jelas gua dan membuat dia tersenyum.

Ternyata wajah kak Revan dengan Kak Rizky sama tampannya. Apa lagi ketika senyum, dan terlihat sekali senyum pipitnya disebelah kiri.

" Yaudah panggil kakak aja, gua udah anggap lo jadi adek gua." ucapnya dan membuat aku bingung.

Dia anggap aku adek.

" jadi?... Lo maafin gua?" tanyanya dan aku tersenyum ntah lah aku sudah memaafkan dia. Semoga dia gak bikin ulah yang enggak-enggak lagi.

" Makasih Vera ternyata hati lo itu bener-bener hati malaikat." ucapnnya membuat aku menunduk malu.

Aduh kayaknya Blushing.

" aduh kakak bisa aja." ucapku sambil menyenggol lengan kak revan.

" haduh yang blushing." ledek kak revan sambil menyubit pipi aku. Kayaknya dia gemes banget sama aku.

" kak, hm... apa kita masih pacaran? Gua berharap kita udah gak pacaran lagi karna gua nganggap kakak itu sebagai kakak kandung gua sendiri." jelasku sambil melihat manik-manik matanya

" hm.... Sebenernya gua masih ada rasa sama lo, tapi karna gua yang salah, gua putusin lo dan nganggap lo sebagai adek gua." jelasnya dan terulas senyuman paksa.

Aku tau kak, kamu masih sayang banget sama aku, tapi aku udah sakit hati sama kamu yang udah bohongin aku. Maaf kak mungkin ini jalan terbaik untuk kita.

" hm... Kalo gitu maafin vera ya kak, vera jadi ngerasa bersalah karna udah bikin cinta kakak terpendam."

" gak papa adiku yang manis, lama-lama gua diabetes kayaknya." cletuknya dan membuat aku bingung diabetes kenapa?

" Diabetes kenapa?" tanyaku dan dia hanya terkekeh.

" ternyata lo beneran cewek polos ya. Diabetes karna ngeliat senyuman lo yang manis" jawabnya dan membuat aku tertawa bersama dia.

" heleh... Gombal." ucapanku membuat dia tertawa lagi..

Ya ampun aku punya kakak lagi.... Dan dia baik. Semoga dia beneran anggap aku adiknya dengan rasa kasih sayang seperti adik kandung.

" hmmm.... Gua keluar dulu ya, gua mau temuin Krisna dan geo." ucapnya sambil berdiri, namun tangannya aku pegang. Sontak membuat dia berhenti dan berbalik.

" ikut."

" lo istirahat, besok kita juga masih disini, kita kan nginep disini. Oke." ucapnya dan membuat aku melepaskan tangannya dan dia keluar sari kamarku.

Aku alhamdulilah karna kak revan udah bisa nganggap aku jadi adiknya sendiri.

Aku lebih baik istirahat, informasi ini aku kasih tau Nathalie besok karna hari juga sudah larut.

Revan pov

Gue sebenernya masih gak bisa anggap lo jadi adik gua Ra. Tapi gua ngerasa bersalah sama lo Ra.

Mungkin gua emang udah ditakdirkan jadi kakaknya vera. Gua pasrah, biar rasa ini gua pendam. Suatu saat nanti pasti gua dapet cewek lain yang sama baiknya dengan vera.

Gua menuruni anak tangga dan mencari-cari keberadaan Krisna dan geo. Ternyata ada diruang tamu.

" gimana vera?" tanya krisna

" Vera baik-baik aja, dia udah istirahat." jawab gua sambil duduk disofa single

" hm... Apa dia maafin lo?" tanya geo sambil menatap gua secara intens

" iya, gua udah anggap dia jadi adik gua, jadi gua ngasih kasih sayang ke dia sebagai adik." jelas gua sambil menunduk.

" ok." singkat, jelas, padat itu kata-kata yang dikeluarkan oleh geo.

" yaudah tidur aja yok, ngantuk nih, ternyata udah jam 23.42." ajak geo sambil berdiri dan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Sesampai didepan kamar vera, geo berhenti. Dan masuk kedalam, gua dan krisna hanya menunggu didepan pintu, gua melihat geo mencium kening vera.
.
.
.
.
.
.

02.12 wib

Dikamar geo, tinggal gua doang yang belum bisa tidur.

Kenapa berat rasanya ninggalin Vera...

Apa sayang gua udah terlalu dalam ke dia?

Tapi percuma, walaupun gua nganggap dia sebagai pacar tapi dia gak cinta gua sebagai pacarnya, dia hanya nganggap gua sebagai kakaknya.

Gua frustasi.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

__________
Hai guys, maaf nih yang ini pendek, mentok gak bisa mikir. Tenang aja liat kelanjutannya oke.

Jangan lupa vote and komentarnya:)

Follow instagram :
@dinianisa13
__________

Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang