Perkenalkan, namaku Shahara. Shahara Adi Jaya Siregar. Nama belakang ku bawaan dari marga ayah, Kusuma Adi Jaya. Ada unsur keraton dalam darahku, seharusnya hal itu menjadikanku bagai puteri Solo yang anggun. Namun hal itu tidak sesuai dengan kenyataan. Aku sangat lincah, bisa di bilang aku ini hiperaktif. Sangat jarang aku menampakkan wajah sedihku pada orang sekitar.Ibuku berasal dari Medan. Miranda Sesi Siregar namanya. Tak heran jika ibuku memiliki watak sedikit keras dari pada ayahku yang berasal dari Yogyakarta.
Mereka berdua sangat menyayangiku. Ayah selalu menampakkan tutur kata yang lembut saat berbicara dengan keluarganya. Walau ibu memiliki sifat yang agak kasar, namun hal itu ia lakukan untuk mendidik anaknya menjadi lebih baik.
Hampir lupa, Ibunya ibuku tinggal satu rumah dengan kami. Rajeni Topu Siregar namanya. Hal itu tak jadi masalah sedikitpun bagi kami. Justru dengan keberadaan nenek, kelurga kami jadi lebih sempurna.
Satu spesies lagi yang tak kalah penting diperkenalkan, namanya Rey Adi Jaya Siregar. Dia kakak ku. Dia adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupku. Dia yang mengajariku segala hal yang tidak aku ketahui. Sikapnya yang bijaksana, membuat diriku sangat takut jika kehilangan dirinya.
Dan yang terakhir, Imanuel Irmgard. Ia blasteran dari Indonesia Belanda. Ayahnya berasal dari Belanda, sedangkan Ibunya dari Indonesia. Ia salah satu dari ratusan siswa yang aku sukai. Entah karena bola mata yang berwarna biru, atau hidung mancung yang ia miliki. Aku tak tahu, yang jelas aku suka padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Waiting
Non-FictionPenantian seolah tak berarti bagimu. Yang telah rela meluangkan seluruh waktunya untukmu, kau sia-siakan begitu saja. Tak paham arti setiap detik nya.