23.penasaran

7.7K 380 0
                                    

Amanda sedang menatap keluar balkon dengan selimut ditubuhnya, membiarkan angin meniup tubuhnya dan menerbangkan benerapa helai rambutnya yang tergerai indah. Amanda masih tidak menyangka dengan apa yang didapatnya dikamar Reiner semalam, hingga mambuatnya tidak bisa tidur. Amanda ingin sekali menanyakannya kepada Reiner, tapi ia takut, ia tidak mau cari mati dengan beruang kutub itu. Sudah dua kali ia mendapati hal yang terus membuatnya dirinya bertanya-tanya namun tak menemukan jawaban apapun. Saat sedang asik dengan pikirannya sendiri, mendadak perut Amanda berbunyi. Ah, dia lapar rupanya. Sebaiknya ia turun mencari sarapan unruk perutnya ini.

***

Reiner terbangun dengan pusing dikepalannya, sepertinya ia banyak minum semalam. Dasar Ethan sialan, ini semua gara-garanya. Ethan terus memaksanya minum. Jika Reiner tidak mengingat jasanya yang membantunya menutup kasus Edward mungkin Reiner sudah melayangkan bogeman mentah kewajah tampan Ethan semalam.

Tunggu. Apa Reiner berada dikamarnya sekarang? Lalu siapa yang membawanya kemari. Sepintas bayangan samar-samar melintasi pikirannya.

"Oh tidak, Amanda!" Reiner panik, segera ia turun dari ranjang dan bergegas keluar kamar menuju kamar Amanda, namun saat ia membukannya, ternyata nihil, tidak ada Amanda disana. Reiner kalut lalu turun kebawah dengan langkah cemas.

Langkah Reiner terhenti ketika telinganya mendengar suara dentingan piring dari arah dapur. Reiner berjalan kearah dapur dengan perlahan, matanya menangkap sosok seorang wanita yang sedang menikmati sereal dengan susu disebelahnya. Reiner menatap wanita itu dalam, dia pikir wanita itu telah pergi, hingga membuatnya cemas, namun saat melihatnya ternyata masih disini, itu membuatnya tenang seketika.

Reiner berjalan ke meja makan lalu duduk disalah satu kursi menghadap Amanda.

Amanda yang sedang asik makan pun, terhenti lalu melirik kearah Reiner.

"Kau sudah bangun" Entah mengapa Amanda merasa Reiner terus menatapnya.

"Hhm"guman Reiner

"Kau mau? Akan aku ambilkan"

Amanda hendak berdiri, namun ditahan oleh Reiner.

"Kau meihatnya?" Tanya Reiner dingin,  hingga membuat tubuh Amanda menegang seketika. Ia tau apa yang dimaksud Reiner, tapi ia takut jika memberitahunya.

"Ti-tidak. Aku tidak tau yang kau maksud" Jawab Amanda kikuk, tatapan Reiner sungguh begitu menusuknya.

"Kau tidak pandai berbohong Amanda" Reiner mendekat kearah Amanda dan menyudutkannya, hingga paha Amanda menyentuh pinggir meja.

"katakan apa yang kau lihat atau kau tau apa akibatnya" Ancam Reiner, yang tentu saja membuat Amanda tegang seketika. kakinya mendadak lemas, dan dadanya bergemuruh takut.

"Ji-jika, aku katakan...apa yang aku lihat, apa yang akan kau lakukan?" Tanyanya mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Akan kupikirkan, sekarang kau jawab saja, jangan membuatnya rumit"

Reiner sendiri sebenarnya tidak tau apa yang akan ia lakukan jika Amanda memberi tahu apa yang ia lihat, ia sebenarnya hanya ingin memastikan apa yang dilihat Amanda.

Kau yang membuatnya rumit Rei, batinnya.

Ya. Amanda tidak ingin juga ini menjadi rumit, hanya saja Reiner memaksanya untuk mengatakan apa yang ia lihat. Ia yakin, jika Amanda mengatakan apa yang ia lihat semalam dikamar Reiner, Reiner pasti akan menyiksa atau bahkan membunuhnya sekalian. Karena Reiner tidak suka jika privasinya diganggu seseorang.

"ternyata kau memilih tidak mengatakannya"

Deg

Oh tidak. Dia melamun lagi.

THE VENGEANCE(# Mafia Lovers)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang