15.A crafty plan

8.3K 398 6
                                    

Akan susah membalaskan dendamku, jika sudah terlanjur menyukaimu

🍁Amanda note🍁

Para pengujung direstoran itu terus saja berbisik tanpa henti, bagaimana tidak, jika restoran tersebut dimasuki oleh pria-pria tampan yang mampu membuat para wanita meleleh saking terpesonannya, sedangkan Amanda yang ada diantara pria yang tengah dibisikkan itu merasa risih, ia seakan ingin menghilang saja, karena banyak yang membisikkanya, bahwa ia tidak pantas ditempat ini.

Pletak...

"aw"ringis Amanda yang baru saja mendapat sentilan Reiner dipelipisnya.

"mengapa kau selalu saja melamun? apa yang kau pikirkan?"tanya Reiner sinis.oh tidak, sifat sinis Reiner kembali, mengapa sikap Reiner sering sekali berubah-ubah.

"maaf"jawab Amanda singkat, membuat Reiner mengerutkan keningnya.

"hanya itu"tanya Reiner datar, membuat Amanda bingung."oke, ada hukuman untuk itu"Reiner mengalihkan pandangannya kemeja makan,dan memakan steaknya. Tentu saja itu membuat Amanda dan para sahabat Reiner yang sejak tadi memperhatikan mereka mengerutkan kening bingung.

"apa aku salah"tanya Amanda kepada -sahabat-sahabat Reiner, yang sedari yadi memperhatikan mereka.

"entahlah, karena kalau menurutku kau tidak salah apapun"ucap Peter, sambil mengunyah daging steak yang sudah ia potong

"entahlah, karena kalau menurutku kau tidak salah apapun"ucap Peter, sambil mengunyah daging steak yang sudah ia potong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mungkin dia sedang PMS"goda Ethan, yang langsung dihadiahi pukulan dari Keenan dikepalanya.

"aw, kenapa kau suka sekali memukul kepalaku?"ucap Ethan sambil mengelus kepalanya, yang lumayan sakit karena ulah Keenan.

"kau pikir dia wanita? Yang harus terkena PMS. Kau pantas mendapat pukulan itu karena otak sintingmu itu"

Ethan mengerucutkan bibirnya setelah mendengar ucapan itu.Peter dan dan Amanda hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Ethan. Sedangkan Reiner hanya memakan makanannya dalam diam.

***

Reiner mengemudikan mobilnya dalam diam, sedangkan disebelahnya Amanda duduk dengan menatap pemandangan kota New York melalui jendela kaca mobil.

Usai menyelesaikan makan mereka direstoran tadi, mereka memutuskan langsung pulang kerumah masing-masing.

Tidak ada yang memulai pembicaraan, hingga suasana dalam mobil menjadi hening dan canggung, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Tidak lama kemudian mobil Reiner tiba di pelataran rumah Reiner. amanda hendak membuka pintu, namun Reiner menahan tangannya yang membuat Amanda menoleh, Amanda membulatkan mata ketika Reiner menciumnya tiba-tiba dengan begitu kasar.

"Itu hukuman untukmu" ucap Reiner setelah melepaskan ciuman mereka.

What? Hukuman apa lagi ini, mengapa hukuman Reiner selalu berbau mesum.

"Memangnya apa salahku? Hingga kau menghukumku dengan cara aneh menyebalkan seperti ini?"

Reiner hendak menjawab, namun dering telepon menghentikannya. Reiner segera mengambil handphone-nya yang berada disaku celananya sehingga nama Tomi terpampang disana. Sebelum menjawab telepon dari Tomi, Reiner menoleh kearah Amanda yang tengah menatapnya, lalu menyuruhnya keluar dari mobil.

Amanda pun keluar dari mobil Reiner dengan cemberut, karena tidak mendapat jawaban dari Reiner.

Setelah Amanda keluar dari mobil, Reiner melajukan mobilnya keluar dari pelataran Rumahnya.

"Dasar beruang kutub menyebalkan" ucap Amanda, lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion mewah Reiner.

***

Reiner akhirnya tiba disebuah gedung bertuliskan DS grup miliknya, setelah setengah jam berkendara membelah jalanan kota New York. Reiner berjalan masuk menuju lift pribadinya, mengantarkannya ke lantai paling atas.

Setelah tiba, reiner pun berjalan menuju ruangan miliknya dan masuk kedalamnya, disana ternyata sudah Tomi yang menunggunya.

"Bagaimana? Sudah beres?" tanya Reiner to the point, setelah duduk dikursinya.

"Ya tuan, kami sudah merekayasa kematian Edward. Kami memasukan mayat Edward kedalam sebuah mobil yang biasa ia gunakan, kami menyabotasenya agar mobil itu berjalan dengan sendirinya dan menabrak pembatas jalanan hingga mobil Edward masuk menuju jurang dan meledakkannya. Kami juga sudah menyewa beberapa orang yang sering ke club yang biasa dikunjungi Edward untuk membuat alibi jika polisi nanti bertanya, bahwa Edward datang ke club tersebut dan pulang dalam keadaan mabuk berat.

"CCTV yang ada dijalan tersebutpun sudah kami hack dan hanya merekam kejadian saat mobil Edward terjatuh ke jurang"

"lalu dimana mayat Edward sekarang" tanya Reiner setelah mendengar penjelasan Tomi.

"sudah kami kuburkan dibelakang mansion sesuai perintahmu, kami menguburkannya secara layak seperti orang pada umumnya, agar jika ada wartawan yang datang untuk meliput tidak curiga"

"Bagus"Reiner tersenyum licik mendengar penjelasan Tomi.

"Lalu untuk urusan perusahaan Edward, apakah tuan akan benar-benar membelinya"tanya Tomi

"Yah"jawab Edward."Kau mencoba meragukanku?"tanya Reiner dingin.

"Ti-tidak tuan, saya tidak berani" jawab Tomi gugup. Dia tidak ingin membangunkan singa tidur.

"Kalau begitu diam, dan lakukan saja apa perintahku"ucap Reiner dingin.

"Baik tuan

THE VENGEANCE(# Mafia Lovers)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang