[3] Alergi

1.6K 217 10
                                    

"Lisa, kau yakin ingin makan malam dengannya?" Tanya Rose dengan nada khawatir.

Lisa mengangguk lesu. "Jika aku tidak melakukannya, ku yakin lelaki itu pasti akan terus menggangguku."

"Yakin jika kau ikut, dia tidak akan menganggumu lagi?"

Sret

Lisa menoleh dengan cepat. "Iya, ya?"

Rose menghela nafas. "Fans mu benar-benar gila. Aku baru kali ini bertemu dengan fans seperti Hanbin." Ujarnya.

Lisa mengangguk. "Dia memang gila."

Wanita cantik berponi itu lalu mengambil tasnya. "Yasudah, aku pergi dulu, ya."

"Jangan sampai ketahuan netizen!" Peringat Rose.

Lisa menunjukan kedua jempolnya.

Lisa berjalan ke arah pintu.

Cklek

Pintu terbuka.

Dan tak ada siapa-siapa.

Lisa memejamkan mata berusaha menahan amarah.

Kim Hanbin itu, mempermainkannya?!

Lisa berniat untuk kembali masuk ke dalam, sampai sebuah suara menghentikannya.

"Lisa, maaf barusan aku ke toilet dulu." Ujar Hanbin sembari berjalan ke arahnya.

Lisa menghela nafas. "Hm."

Hanbin tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Lisa mengerenyitkan dahinya bingung.

"Terima uluran tanganku." Ujar Hanbin.

Lisa mendesis dan mengabaikan uluran tangan itu.

Hanbin menarik uluran tangannya kembali.

"Yasudah, ayo ke parkiran."

***

Lisa mendudukan tubuhnya di salah satu kursi restoran terkenal yang ada di pulau Jeju ini dengan anggun.

Rose memang berkata jangan sampai ketahuan netizen, tapi jika memang ketahuan, Lisa akan berkata jika Hanbin itu rekan bisnisnya dalam permodelan nanti. Jadi, takkan ada masalah.

"Ingin pesan apa?" Tanya Hanbin.

Lisa melihat buku menu dan menunjuk beberapa hidangan.

Hanbin juga melakukan hal yang sama.

Dan beberapa saat kemudian, hidangan mereka datang.

Lisa sampai heran, kenapa hidangan mereka cepat selesai dibandingkan dengan hidangan pengunjung lain?

"Aku memberi mereka uang lebih." Ujar Hanbin seakan tahu apa yang Lisa fikirkan.

Lisa mendengus. Pamer, heh?

"Makan, Lisa."

***

Lisa menggaruk bagian tangannya yang memerah gatal.

Hal itu membuat Hanbin mengerutkan dahi. "Kau sakit?"

Lisa menggeleng. "Tidak. Hanya saja, tubuhku terasa gatal. Aku tidak makan kacang, jadi tidak mungkin aku alergi."

Hanbin mendekati wanita itu dan melihat bagian tangannya. "Ini alergi."

Lisa menatap lekaki itu. "Darimana kau tahu?"

Hanbin mengambil sapu tangan dari saku jasnya dan mengelus lengan Lisa. "Jangan pakai kuku, nanti lenganmu bisa lecet."

Lisa terdiam.

"Ayo, kita pulang. Sepertinya, keadaanmu akan membaik jika diistirahatkan."

***

"Masuklah." Titah Hanbin.

Lisa mengangguk dan membuka pintu kamar hotelnya.

"Lisa?"

Lisa menolehkan kepalanya. "Iya?"

Chu~

Mata Lisa membulat.

Kenapa Hanbin mengecup keningnya?

"Cepatlah sembuh." Ujar Hanbin.

Lisa berdehem. "Hmm. Ya, kau pulanglah."

"Aku akan pulang setelah kau masuk."

Dan Lisa langsung masuk ke dalam kamar.

Tepat setelah pintu tertutup, senyum di bibir Hanbin merekah dengan sempurna.

"Tepat sasaran." Ujarnya.

***

Hm, yeah. 😏😏😏

LIE TO ME! AND TELL ME, YOU LOVE ME! - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang