treinta y seis

2.7K 288 26
                                    

Sial, kenapa rasanya jadi lebih perih?



Gue berjalan —ralat, berlari— menuju kamar gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue berjalan —ralat, berlari— menuju kamar gue. Buru-buru membuka password dan menghempaskan pintu dengan kasar.

"ini yang terjadi kalo semuanya terpaksa..." gue menghela napas berat. Sambil mengusap air mata gue kasar.

"mah,,, nana kangen Mama..."

"nana... Rindu mama"

"Mah... Apa nana harus nyusul mama biar kangen nana bisa hilang?"

Gue menelungkupkan badan di kasur. Menangis disana.

Ini udah 1 bulan sejak kejadian itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini udah 1 bulan sejak kejadian itu. Mereka berusaha untuk meminta maaf atas nama Kai. Tapi gue tau, itu nggak akan pernah ngubah semuanya.

Semuanya masih sama. Gue masih tetap pergi ke sekolah. Keadaan kembali normal. Tapi tidak dengan gue dan Kai. Kita masih saling mendiamkan.

Papa dan Mama juga udah kembali. Mereka terlalu sibuk sampai-sampai mereka nggak sadar kalo ada perang yang terjadi antara gue dan Kai.

Ini pagi Sabtu. Seperti biasanya, gue bakalan olahraga di ruang gym yang ada di rumah. Baru setelahnya gue mandi.

🎶don't go chasing waterfalls
Please stick to the river and the lakes that you used to
I know that you gonna have it your way or nothing at all🎶

Mr. Morgan is calling....

Hm?? Ngapain dokter Oliver telpon gue ya?

"halo?"

"hai! Pagi Naomi! Nanti siang bisa ketemu nggak?"

"bisa kok. Saya kebetulan nggak ada acara"

"bagus deh. Saya pingin ngajak kamu makan siang... Eum, di restoran biasanya?"

"eum, boleh di tempat lain nggak? Saya lagi jenuh nih.."

"heum.. Jenuh ya? Oke deh! Saya ganti tempatnya!!"

"dimana dok?"

"ada deh! Rahasia!! Jangan lupa pakai pakaian yang nyaman ya!!"

"pakaian yang nyaman?"

"iya. Casual saja. Oke, kalau begitu telponnya saya tutup dulu ya! Jangan lupa makan Naomi"

"iya... Dokter juga"

Klik.

Kayaknya, kalo ke ruang santai, boleh juga nih. Pagi ini cerah banget. Tapi tida secerah hatiq.

Dua hari yang lalu gue baru aja dapet paket dari Jepang. Isinya barang-barang dari rumah lama yang dikirim sama Yuta. Dia emang pengertian. Sayang deh..

Sekarang gue mau beres-beres. Mumpung masih jam segini.

Gue kembali menata ruang. Sekarang nggak cuma ada kasur doang di ruangan ini, tapi juga ada window bed, hammock, dll.

Gue juga nambahin komputer baru dan membangun ruang rahasia disitu. Yang bisa gue pastiin nggak ada seorangpun tau.

Gue memulai dari menata kasur. Menata lilin aromaterapi di nakas juga di dekat window bed. Lalu vinyl player kesukaan gue. Beserta kaset-kasetnya. Tua memang. Tapi gue cinta. Mungkin bentar lagi, gue bakalan cari toko vinyl yang ada di Jakarta. Mau berburu album lagi.

Yang dibawain Yuta cuma koleksi favorit gue aja; TLC, Ariana, Adele, Ed Sheeran, Mariah Carey, Celine Dion, Bed and Breakfast, Avenged Sevenfold, Lighthouse family, Toni Braxton, Whitney Houston, dll. Ada kali satu box. Box yang kayu tapi ya... Di pack jadi satu sama vinyl playernya. Khawatir rusak. Mahal bruh... Susah cari model yang kayak punya gue. Udah langka soalnya.

TLC dulu deh...

Lagu Waterfalls keputer. Gue menggumamkan sambil bersih-bersih. Emang ya, lebih enak kalo di temani oleh lagu.

"don't go chasing waterfalls... Please stick to the river and the lakes that you used to....
I know that you gonna have it your way or nothing at all....
But I think you moving to fast...."

Gue mulai menata tanaman gantung saat lagu berganti untuk kedua kalinya. Dilanjut dengan menyusun buku-buku. Gue suka yang vintage, by the way.

Tua, istilahnya.

Masih menata ruangan, gue mulai mengganti piringan hitam TLC gue kembalikan lagi ke tempatnya dan menggantinya dengan piringan hitam dari Backstreet Boys. Gue bener-bener menikmati lagunya.

Mereka itu, entah kenapa gue bisa bilang kalo sensasinya itu berbeda saat kalian mendengarkan langsung dari piringan hitamnya. Bukan dari handphone atau kaset biasa. Dan gue udah lama dalam dunia tua ini. Dan gue nyaman. Karena suara mereka makin terdengar khas.

Entah kenapa ya...

Tapi, handphone gue berdering saat vinyl gue sudah berada di lagu keenam. Gue sempat mengerutkan kening. Siapa ya, gue berpikir. Dokter Oliver? Kok kayaknya nggak mungkin. Masih ada waktu dua jam sebelum makan siang. Gue mengendikkan bahu lalu berjalan menuju ke tempat handphone yang gue letakkan di samping vinyl.

JS sugar is calling...

Om Suga? Tumben. Ada apa ya?

Perasaan gue nggak enak.

Hai hai! Ini udah berapa lama ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai hai! Ini udah berapa lama ya?

Pokoknya hitungannya gue udah lama nggak update.

By the way, gimana kabar kalian? I hope you guys doing fine.

Buat yang merayakan idul fitri, selamat hari raya ya!

🌙ㅡ.step-brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang