cuarenta y nueve (49)

2.6K 277 31
                                    

Welcome readers! Hey, strangers!

Nice to see you in my story!

Hope you guys enjoy!

Don't forget to click the star button and comment!

And follow this account!

Happy reading!

♡♡♡I love you♡♡♡

Baca announcement ku dibawah ya! Ini penting!!!




















Yuta merangsek naik ke kasur Naomi. Memandang wajah terlelap gadis itu lembut. Lalu ikut masuk ke dalam selimut dan memeluk Naomi.

Mendekap gadis itu lelap dan berniat untuk menyusulnya ke alam mimpi. Karena jujur saja, Yuta cukup lelah setelah mengerjakan pekerjaannya semalam. Ditambah dia yang terlalu semangat untuk bertemu Naomi menyebabkan ia bangun dan bersiap terlalu pagi. Padahal semalam ia sulit untuk memejamkan matanya.

Ia mengecup puncak kepala Naomi ketika dirasakannya gadis itu menggeliat pelan dan semakin mengeratkan pelukannya.

Berharap kalau mereka bisa bertahan selamanya seperti ini.

..

"Bang, si Yuta mana?" Tanya Kai pada Suho yang baru saja menuruni tangga dan hendak bergabung bersama mereka di ruang keluarga.

"Masih di atas. Sama Naomi. Kenapa?" Tanya Suho. Dia mengambil tempat diantara Kai dan Kris. Sofa single yang ada ditengah.

Kai menghembuskan napasnya pelan.

Seharusnya ia tau, Yuta Yuta yang disebut Naomi itu temannya. Dari siluet foto yang di post Naomi di Instagram atau dari cerita-cerita Naomi tentang sahabatnya. Harusnya Kai tau kalau itu adalah teman SMP-nya dulu. Harusnya ia hapal bagaimana postur tubuh Yuta. Harusnya ia tau account Instagran Yuta.

Sehun juga tidak membantu sama sekali. Padahal Sehun dan Yuta lumayan dekat. Meskipun sudah tidak pernah berhubungan lagi.

Jujur, Sehun juga lupa.

Karena dia juga tak pernah begitu peduli pada lingkungan sekitarnya.

"Kok dibiarin sih bang?!"

"Kalo ada apa-apa gimana?!"

Suho menghela napasnya pelan, "ngga bakal. Si Yuta itu kayaknya cowok baik-baik deh".

"Emang lo bisa jamin, Ho?"

Suho menggeleng mendapat pertanyaan seperti itu dari Luhan.

"Gue emang ngga bisa bang. Tapi seenggaknya percaya sama Yuta" ucap Suho. Luhan menghela napasnya.

Selalu seperti ini sejak kejadian itu.

..

Naomi membuka matanya perlahan. Dia bisa merasakan ada sesuatu yang menjadi bantalannya. Dan itu bukan sejenis bantal kapuk. Lebih keras dan padat. Gulingnya juga terasa lebih berbentuk.

Loh... gulingnya kok... punya tangan..?

Naomi akhirnya berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk lewat matanya. Mengerjap pelan.

Hah?

Tunggu tunggu,,, bentar, ini kok di depannya ada cowok?

Hah? Gimana gimana?

🌙ㅡ.step-brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang