Veinticinco

4.2K 375 22
                                    

Sumpa, gue degdegan pake banget. Gimana ngga, gue sekarang bakalan ngomong bahasa Indonesia sama banyak orang. Ngga sama abang abang gila gue yang kadang kalo gue salah ngomong masih mau ngebenerin. Lah ini, boro boro dibenerin, yang ada malah diketawain gue. Lelah diriku tu.

Gue sama bang Suho jalan ke kantor kepala sekolah.

"duh, nostalgia deh gueee" kata bang Suho sambil liat sekelilingnya antusias. Gue sih biasa aja.

Gue biasa aja liat semuanya. Cuma lebih berasa menegangkan aja gitu rasanya.

Btw, ini udah 10 menit sebelum bel masuk. Jadi koridor sekolah udah agak sepi. Meskipun ada beberapa anak yang masih lalu lalang di sepanjang lorong.

Trus bang Suho menuju ke salah satu pintu dengan 2 daun pintu berwarna coklat bertuliskan 'principal' di pintunya.

Bang Suho secara pelan, ngetuk pintu itu.

"masuk" begitu terdengar sahutan dari dalam sana, gue sama bang Suho langsung masuk ke ruangan itu dengan perlahan. Tentu aja dengan bang Suho yang ada di depan gue dan gue ada dibalik badannya yang besar itu.

"oh, Suho" kata laki-laki yang gue taksir umurnya sekitar 40-an itu nyapa bang Suho dengan semringah. Bang Suho juga senyum bersahabat lalu berjabat tangan dengan orang itu.

"udah lama ya Ho, duduk dulu gih" dari ucapannya gue yakin orang ini kenal dari lama sama bang Suho.

Tanda pengenal yang ada di mejanya bertuliskan Choi Siwon;headmaster.

Lumayan ganteng dan kekar lah yah untuk orang umur segitu. Yang gue ekspetasikan sebelumnya musnah gitu aja pas liat ini orang.

Ekspetasi gue adalah orang tua tambun. Kepala botak, perut buncit, yang paling penting dia udah ngga muda lagi.

Terenalah kalian yang udah sekolah disini sebelum gue, liat pemandangan begini tiap hari. Gue jadi penasaran, kepala sekolahnya aja begini. Gimana entar nanti pengajarnya coba?

Diriq tyda sabar.

"nah, jadi ini adek saya yang bakalan sekolah disini pak" kata bang Suho sambil megang kedua bahu gue dari belakang. Dia senyum lima jari. Cerah banget lah pokoknya.

"oh ini Ho? Cantik banget. Kayak boneka ya" kata pak Siwon. Walah, kok gue udah manggil dia pake nama belakang sih?

Yauda lah ya. Orang cyantik mah bebas.

Trus gue senyum sambil membungkukkan badan.

"halo. Saya Park Naomi. Mohon bantuannya" kata gue. Gue terbiasa berkenalan kayak gitu bahkan saat di Jepang sekalipun.

Pak Siwon senyum dan tiba-tiba pandangannya jatuh ke seragam yang gue pake. Dia ngeliatin gue dari atas ke bawah. Dan of course gue yang diliatin sampe sebegitunya jadi salah tingkah.

Lalu bang Suho menyadari apa yang salah dari gue dan buru-buru menjelaskannya ke pak Siwon.

"maaf ya pak. Adek saya masuk sekolah masih pake seragamnya yang dari Jepang. Karna, dia juga belum dapet seragam dari sekolah ini. Saya pun sudah konfirmasi pada pihak koperasi kemarin untuk segera mempercepat pembuatan baju seragam" kata bang Suho panjang lebar. Sedangkan pak Siwon itu cuma senyum sambil ngangguk mengerti.

Setelahnya gue sama bang Suho disuruh duduk buat ngobrol lebih jauh juga apa aja yang bakalan gue butuhin nantinya.

🔥 🔥 🔥

"terima kasih pak. Saya mohon bantuannya" kata bang Suho sambil berjalan keluar ruangan bareng sama gue dan pak Siwon. Bel masuk udah berbunyi dari 10 menit yang lalu. Sekarang, gue bakalan di anter ke kelas yang bakalan gue tempatin nantinya.

"ya. Itu sudah pasti. Karena Naomi adalah salah satu anak didik saya mulai sekarang" jawab pak Siwon dengan pasti.

"yaudah, Naomi. Kamu hati-hati ya. Kalo ada apa-apa minta bantuan sama Kai atau Sehun aja. Mereka kan juga kakak kamu. Oke darl? Got it?" kata bang Suho.

"ok. I got it babe" setelahnya gue sama bang Suho ketawa karena candaan garing itu. Trus bang Suho pergi.

Selera humor gue buruk. Bang Suho lebih parah.

Yauda la ya. Iyain aja kek.

Ok? Ok.

"Naomi, ayo!" bahu gue di tepuk sama pak Siwon. Setelahnya gue sedikit kaget dan mengangguk kikuk. Ketauan ngelamun kan ngga banget.

Perjalanan ke kelas yang bakalan gue tempatin diiringi sama obrolan obrolan ringan tentang sekolah dan kelas yang bakalan gue tempatin selama setahun ke depan ini.

"jadi ya begitu. Nanti kamu akan saya tempatin di kelasnya dua kakak kamu. Siapa sih namanya? Lai sama Bihun? Aduh siapa si namanya. Lupa saya" gue cuma bisa ketawa kecil pas pak Siwon bilang begitu. Ya secara, bang Sehun di bilang bihun. Si kai dibilang Lai. Ada-ada aja sih pak.

"Kai sama Sehun pak. Bukan Lai sama Bihun" kata gue membenarkan sambil ketawa kecil.

"ya kan saya typo. K sama l kan ngga jauh. Autocorrect saya jadi B kan saya ngga pernah masukin nama itu anak ke daftar khusus saya. Lagipula, Bihun itu makanan favorit saya" kata pak Siwon. Lho alah pak, dipikir lagi ngetik.

"lagian kan no typo no life" katanya sambil nge dab. Omaygat. Diriku terkejoed.

🌙ㅡ.step-brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang