Sooji melangkahkan kakinya kearah halte bus yang lumayan dekat dengan Starbucks. Sooji masuk kedalam Bus lalu duduk dikursi paling belakang. Kesukaannya.
Hari ini sangat melelahkan untuknya entah kenapa padahal hari ini ia hanya mencari pakaian kerjanya lalu duduk di Starbucks. Entah bagian mananya yang membuat Sooji merasa lelah.
Tak lama ponselnya bergetar pertanda pesan masuk. Sooji mengambil ponselnya di Blazernya dan membaca pesannya.
Unknown Number.
Bae Sooji 😊Sooji mengerutkan keningnya lalu mengabaikan pesan itu dan memasukan ponselnya lagi kedalam Blazernya lalu mengangkat bahunya pertanda tidak peduli. Namun lagi-lagi ponselnya berbunyi kali ini pertanda telepon masuk.
"Ada apa Soojung-ah?" Tanya Sooji
"..."
"Aku? Aku didalam Bus sekarang."
"..."
"Ah. Begitu? Baiklah aku mengerti." Sooji mematikan sambungannya lalu memasukan ponselnya kedalam Blazernya lagi.
*
Soojung menjauhkan ponselnya dari telinga kirinya lalu menatap Myungsoo yang sedang menatap Soojung dengan wajah berhatap.
"Bae Sooji sedang dalam perjalanan ke Apartment." Soojung menjelaskan pada Myungsoo.
"Dimana alamat Apartmentnya?" Tanya Myungsoo dengan semangat.
"Ya! Kenapa kau jadi semangat begini? Bukankah dulu kau sangat tidak peduli terhadap seorang wanita?"
"Aku ingin mendekati temanmu." Jawab Myungsoo pelan.
"Mendekati Bae Sooji? Kau?" Myungsoo menganggukan kepalanya.
"Bae Sooji bukanlah wanita yang mudah Myungsoo-ah. Ah. Sepertinya kalian bisa bersama mengingat kau sangat tidak peduli kepada wanita." Ucap Soojung yang membuat Myungsoo berharap lebih.
"Berikan aku alamat apartmentnya."
"Berjanji padaku agar tidak gegabah. Jika memang dia memberikan alamatnya padamu barulah kau bisa datang ke apartmentnya. Kau mengerti?" Sekali lagi Myungsoo menganggukkan kepalanya.
"Berusahalah Myungsoo-ah. Aku sangat berharap Sooji bisa memiliki pasangan untuk saat ini."
*
Myungsoo tersenyum sambil melihat alamat yang ada ditangannya. Semoga saja ia bisa memiliki Sooji. Sungguh saat pertama kali Myungsoo melihat Sooji ucapan pertama yang ia keluarkan adalah she's perfect, Walaupun hanya dalam hatinya saja.
Jika memang Sooji bisa jadi miliknya. Maka ia tidak akan melepaskannya lagi. Cukup satu bulan yang lalu kesedihan yang ia rasakan. Sekarang waktunya untuk membangun cinta yang baru. Tekad Myungsoo dalam hati.
Myungsoo memarkirkan Mobil SUVnya di basement Hotel tempatnya berkerja. Ia harus kembali lagi kesini karena asistennya membutuhkannya. Entah kenapa asistennya sedikit menyebalkan hari ini, padahal hari ini tidak ada spesial event apapun di Hotel entah kenapa memilih untuk dinner asistennya malah menghubunginya.
Myungsoo melangkah kearah lokernya lalu mengganti pakaiannya dengan Uniform yang telah diberikan oleh pihak Hotel. Selesai mengganti pakaiannya Myungsoo keluar dari ruang loker dengan wajah yang berbeda dengan sebelumnya.
"Kim Chef. Kau sudah datang." Ucap asisten Myungsoo.
"Apa yang kau bingungkan Naeun-ssi?" Tanya Myungsoo datar sambil mengambil daftar menu yang berada di tangan wanita itu -Naeun-.
"Menu makan malam memang seperti ini Son Naeun. Apa yang membuatmu bingung? Kau tidak pernah berkerja di Hotel sebelumnya?" Pekik Myungsoo marah membuat beberapa chef yang memasak sedikit kaget. Begitu juga dengan Naeun, wanita itu juga terlihat kaget dan wajahnya langsung memucat.
"Maafkan sa..."
"Maaf? Kau meminta maaf padaku?" Lagi-lagi ucapan Myungsoo membuat Naeun kaget dan juga takut.
"Attention, Masak seperti malam sebelumnya. Lakukan yang terbaik jangan gegabah dan selamat Bekerja!"
"Yes Sir." Sahut semua chef yang bertugas sore hari ini.
*
Soojung menekan password unit apartment Sooji lalu masuk kedalam unit itu. Wanita cantik itu menatap isi apartment Sooji yang isinya hanya sedikit saja. Tidak banyak perabotan yang berada didalam unit apartment Sooji. Wanita itu terlalu sibuk menyibukan dirinya sendiri.
"Sooji-ah." Panggil Soojung lalu masuk kedalam kamar sooji.
"Ada apa?" Tanya Sooji yang baru saja keluar dari Walk in Closetnya.
"Kau dekat dengan siapa sekarang?" Tanya Soojung langsung lalu ia duduk diatas queen size Sooji.
"Tidak ada." Jawab Sooji singkat yang pasti sudah Soojung ketahui.
"Kenapa bertanya seperti itu?" Soojung menggeleng pelan "aku hanya ingin memperkenalkan kau dengan temanku."
"Temanmu? Siapa?" Tanya Sooji sambil mengeluarkan cream malamnya.
"Myungsoo. Kim Myungsoo."
"Untuk apa mengenalkannya padaku?"
"Hanya berkenalan Sooji." Soojung menatap Sooji tak percaya ketika melihat wanita itu mengangguk walaupun pelan dan sedikit samar.
"Sungguh? Kau mau berkenalan dengannya?" Untuk kedua kalinya Sooji menganggukan kepalanya.
"Jika ini tidak berhasil. Berhenti menggangguku." Ucap Sooji
"Iya. Aku akan berhenti mengganggu prihal asmaramu lagi. Bae Sooji aku mencintaimu." Pekik Soojung senang lalu menghampiri Sooji yang tengah membersihkan wajahnya dan memeluk Sooji dengan sangat erat. Namun dibalas dengan tawa pelan Sooji.
"Jangan ganggu aku Soojung-ah. Kembali kekamarmu sana, aku ingin tidur."
"Aku mengerti. See you tomorrow." Seru Soojung sambil mencium pipi Sooji.
"Ya! Kenapa rasa pipimu seperti itu?"
"Aku baru saja mengoleskan cream malamku Jung Soojung." Jawab Sooji sambil menahan tawanya dan Soojung hanya menggerutu pelan lalu keluar dari kamar Sooji dan menuju kearah kamarnya yang memamg berada diunit apartment Sooji.
Tbc
Happy reading ^^
Maaf karna lama gak nge post soalnya aku udah kerja terus capek terus mager buat nulis hehe
Aku saranin sih gak usah berharap banyak sama ff ini . Mungkin bakal lama aku lanjutinnya tapi aku usahain bakal nulis sampai tamat .Thank you happy Thursday everyone 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Guy
FanfictionGentelment in Love First series : Pretty Boy (elship_l) Second series : Tough Man (carswell_cress) And last series : Sweet Guy (emilyanindya) Pria romantis? Siapa yang tidak suka dengan pria idaman seperti itu. Yakinlah, berjuta-juta wanita memasuka...