(1)

749 31 4
                                    

[Leon's POV]

"Aku kecewa, aku membenci mu".

Sebuah kalimat yang membangunkanku dari sebuah mimpi buruk yang terus menghantui ku kembali, dan entah sudah berapa kali aku menjatuhkan air mataku, dan itu kembali terulang lagi pagi ini.

Aku tak pernah tau mengapa masa lalu itu seakan selalu datang menghantuiku, mengapa masa pahit itu seakan selalu hadir di hidupku.

Yang kubutuhkan saat ini adalah bagaimana cara untuk melupakan masa lalu itu.

Bayang-bayang itu seakan selalu mengikutiku, seakan bagaikan magnet yang terus mengikuti ku, semakin aku menjauh ia semakin melekat dalam benak ku.

Aku tak pernah tau dan belum pernah merasakan begitu sakitnya ditinggalkan sebelumnya, dan aku baru tau bagaimana rasanya mengungkapkan apa yang ada dibenakku.

"Baiklah Leon, ini sudah kali keberapa kau menetaskan air mata, cukuppp, cukuppp, lupakannn, lupakannn".

Kalimat kekesalan yang ku lontarkan pagi ini, dan entah mengapa membuat air mata ku kembali mengalir semakin deras.

Aku merasa aku harus bangkit dari masa lalu, dan aku harus memiliki motivasi dalam hidupku, namun sama seperti sebelumnya, aku masih belum mampu membangkitkan gairah dalam hidupku, bukannya belum mencoba, aku sudah selalu mencobanya, tapi bayangan masa lalu seakan selalu membayangiku.

Aku merasa aku adalah manusia paling rapuh didunia ini, paling lemah, paling hancur, aku tak pernah peduli dengan apapun namun tetap terbebani jika ada masalah.

Namun, sekarang semua berbeda, aku berbeda karena aku lebih rapuh, aku berbeda karena aku lebih hancur, dan yang membuatnya lebih berbeda lagi ialah aku menjadi peduli terhadap kenangan yang tak seharusnya aku ingat dalam hidupku, aku selalu berusaha untuk menjadi manusia tidak pedulian seperti dulu, namun rasanya sulit.

Dulu jika masalah datang dalam hidupku itu adalah beban yang bisa saja kuusahakan untuk dilupakan dan sekarang masalah semakin banyak datang menghampiriku dan semakin membebaniku dan benar-benar tidak bisa kulupakan.

[Author's POV]

Sebuah mimpi kembali membangunkan seorang gadis yang potongan rambutnya bagaikan lelaki dan berpenampilan tomboy itu pagi ini.

Entah sudah berapa kali ia menangis setiap pagi maupun malam hanya karena meratapi masa lalu yang baginya sangat kelam itu.

Bayangan masa lalu seakan magnet yang selalu menariknya untuk jatuh lebih dalam.

Hidupnya yang acak-acakan dan tak pernah peduli dengan penampilannya itu tak pernah memperdulikan orang lain yang ada dalam hidupnya, ia anggap semua hanyalah angin yang berlalu lalang, namun untuk masa lalunya itu adalah beban berat yang tak pernah bisa ia ringankan.

"Mengapa harus ku katakan?"

Dengan nada berbisik kata-kata itu kembali keluar dari bibirnya, dan kembali membuatnya menangis.

Kehilangan bukanlah hal yang mudah dalam hidup ini, karena kehilangan belum tentu akan kau dapatkan kembali, dan kehilangan belum tentu bisa kembali membuatmu merasakan hal semula sebelum kau merasakan kehilangan itu, yaitu rasa-rasa indah yang telah diukir, sebelum semua itu hilang...

BERBEDA [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang