04

812 117 12
                                    

Sial sudah pukul berapa ini ??

Jinyoung mengerenyit melihat gerbang sekolahnya sudah ditutup rapat.

Beruntunglah dia masih berdiri jauh dari gerbang sekolahnya, kalu tidak dia bisa ditangkap penjaga sekolah dan dileporkan ke guru pembimbing.

Dilihatnya arlogi yang melekat di tangan kirinya.

Pukul 08.13 ?!
Hanya telat 13 menit, tidak terlalu berlebihan.

Jinyoung akhirnya pergi ke belakang gedung sekolah, bermaksud untuk memanjat dan menerobos masuk.

Beruntunglah karena anak-anak yang sering terlambat menaruh tumpukan batu disana, ya itu sudah menjadi jalan pintas mereka selama mengalami telat ataupun bermaksud untuk bolos dari jam sekolah.

Sesampainya disana, Jinyoung malah berhenti. Ternyata tak jauh didepannya ada seorang siswi yang juga mengalami nasib yang sama dengannya. Namun yang membuat Jinyoung heran adalah, ternyata seorang siswi rajin seperti dia bisa terlambat juga. Begitu lah pikirannya berbicara.

"haishhhh!!! Aku tidak bisa menggapainya. Ini terlalu tinggi" gadis yang bernasib sama dengan Jinyoung itu pun terus meberusaha mencapai ujung dinding, namun sayang dia kurang tinggi.

"haaahhhh!!!! Menyebalkan. Aku harus menambah batunya lagi" gerutunya kesal.

Dia pun turun dari tumpukan batu itu, dan segera mencari batu yang bisa ditambahkan ditumpukan batu tadi.

"assa!!!" serunya saat mendapatkan batu yang dia inginkan.

Namun saat dia mengangkat batunya, dia tak sengaja melihat siluet seorang namja tak jauh dari jaraknya sekarang.

"eoh ?!" gadis itu menatap heran seorang Bae Jinyoung yangsejak tadi memperhatikannya.

Anak berandalan itu ya ?
Dia terlambat juga ?

Ahh, dia kan memang suka terlambat. Mungkin terlambat seperti ini sudah biasa dilakukannya.

Gadis itu pun mencoba mengabaikan Jinyoung dan melanjutkan apa yang dilakukannya tadi.

"dengan ini sekarang aku bisa menggapainya. Baiklah ayo coba sekarang juga" katanya bermonolog.

Namun belum sempat dia menaikkan satu kakinya, Jinyoung malah mengejutkannya dan membuaat kakinya terkilir.

"seharusnya kau lewat gerbang saja"

Bruk!!!

"kyaaaaaaaa!!!!"

Karena ulah Jinyoung yang tiba-tiba mengejutkannya, dan teriakannya yang lumayan kencang, akhirnya mereka berdua tertangkap basah oleh penjaga sekolah.

Dan sekarang mereka sedang menjalani hukuman membersihkan sisa permen karet dibangku lapangan indor.

Sesekali Jinyoung memperhatikan gadis yang kini terlihat berjalan pincang.

"hahhh, merepotkan" karena merasa bersalah akhirnya Jinyoung menghampirinya.

"ya! Lee Jinyeon kaki mu masih sakit kan ?" tanya Jinyoung sedikit bernada kesal.

Gadis benama Jinyeon itu pun hanya mendelik padanya, dan terus melanjutkan hukumannya.

Sudah cukup! Jinyoung mulai geram. Karena sejak tadi gadis dihadapannya ini hanya diam sambil menatapnya dingin, padahal Jinyoung sudah meminta maaf.

"kau harus segera ke kelinik !" tanpa persetujuan Jinyeon, Jinyoung mengangkat tubuhnya.

"YAK!! APA YANG KAU LAKUKAN" pekik Jinyeon berusaha memberontak namun telat karena Jinyong sudah menggendongnya sekarang.

Relationship [kyw & jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang