08

724 102 9
                                    

Semua mata masih tertuju pada kedua orang yang masih saja saling berperang tatapan tajam. Siapa lagi jika bukan Jungkook dan Changkyun, mereka bahkan tidak peduli dengan bisikan-bisikan yang mulai terdengar tentang mereka dari orang lain.

Changkyun tersenyum meremehkan, sikapnya kembali berubah menjadi lebih santai. Dia bahkan merasa tidak terintimidasi dengan tatapan Jungkook.

Sementara itu, Umji yang sejak tadi disana malah merasa khawatir dengan keadaan yang semakin tidak baik ini.

Akhirnya Umji pun berdehem dan bangkit dari tempat dududknya.

"Oppa, sudahlah" kata Umji pada Jungkook terdengar berbisik.

"Oppa ?" sahut Changkyun. Rupanya dia bisa mendengar itu.

Suasana mulai riuh karena perkataan Changkyun tadi.

"sudah ku duga, kalian memang berpacaran" imbuhnya lagi, membuat para gadis disana terkejut dengan perkataannya.

Umji meringis pelan, dia meruntuki dirinya sendiri. Bersiaplah untuk menjadi bahan incaran penggila Jungkook.

"pantas saja kau terlihat begitu marah saat aku mencoba mendekatinya, tenang saja aku hanya ingin berteman dengannya tidak lebih" katanya lagi kini dengan senyuman yang seolah menangtang Jungkook.

Jungkook bahkan dibuat geram olehnya, namun dia masih bisa menahan amarahnya. Dia pun menoleh kearah Umji yang berada tepat di sampingnya sedang tertunduk.

"lalu apa urusan mu ?" kata Jungkook masih bersikap datar.

Changkyun menanggapinya dengan kekehan kecil, menurutnya hal ini sangat lucu. Sungguh dia tidak ada maksud untuk merebut Umji dari Jungkook, setidaknya untuk hari ini.

"tidak, hanya saja kalian terlihat begitu serasi" ujar Changkyun.

Sementara itu, sejak tadi ada seorang gadis yang memperhatikan mereka terutama Jungkook. Senyuman yang lebar sejak melihat Jungkook kini pudar karena mendengar hal yang tidak pernah ia sangka.

"haha.. Rupanya sudah ada yang punya" gumamnya pelan. Kepalan tangannya bahkan semakin mengeras dan jari-jari bukunya tampak memutih.

******

Jam pelajaran sudah habis, dan kini saatnya untuk menikmati jam istirahat. Suara hiruk-pikuk suasana kelas yang ramai tidak membuat Jinyeon terganggu, dia masih serius dengan catatannya. Sampai perhatiannya teralihkan pada bangku kosong dibelakang tepat di samping jendela.

"haiisss dia membolos lagi" runtuk Jinyeon yang ditunjukan untuk sang pemilik bangku itu.

Sementara itu, Jinyoung yang berjalan sendirian nampak terlihat melamun. Entahlah apa yang sedang dia pikirkan, namun sepertinya dia nampak kacau.

"Ayah belikan aku eskrim"

"baiklah, tapi ingat kau harus rajin menggosok gigimu ya"

"eung!"

"anak yang pintar"

Tanpa sadar Jinyoung memerhatikan seorang Ayah dan anaknya yang baru saja memasuki kedai eskrim. Dia tersenyum hambar, dia jadi ingat akan keinginannya selama ini.

"aghh Bae Jinyoung apa yang kau pikirkan" gerutunya sendiri, mengalihkan perhatiannya dan segera pergi meninggalkan kedai eskrim itu.

"Jinyeon-ah"

Gadis bersurai hitam panjang itu pun menoleh kebelakang. Dia tersenyum ramah ketika melihat temannya berlari kearahnya.

"aku mencarimu di kelas tadi" sahut gadis manis yang diketahui namanya adalah Yunhee. Teman Jinyeon sejak SMP.

Relationship [kyw & jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang