Menempuh perjalanan selama hampir tiga jam, bagi Umji sangatlah melelahkan. Bahkan pantatnya terasa panas karena selama itu dia hanya duduk di jok belakang mobil. Untung lah sekarang ia sudah sampai di depan gedung apartementnya.
"woaaahh!!! Tinggi sekali" seru Umji yang menengadah menatap gedung menjulang tinggi.
"aku yakin, pasti mahal. Tapi kenapa ayah malah repot-repot memberikan ku apartement yang seperti ini. Padahal aku tidak apa-apa jika harus tinggal di tempat yang sederhana" Dia berbicara sendiri dengan pikirannya. Sedikit Fyi, Umji memang seperti itu.
Terlalu lama berfikir, dan berdiam dibawah teriknya matahari membuat Umji kepanasan. Ia jadi ingin segera berbaring di kasurnya dan segera menyalahkan ac.
"ahhh aku mau segelas Ice Tea" sahutnya lagi sambil berjalan hendak menyebrang.
Namun belum setengahnya menyebrang, tanpa di sengaja ada yang menyenggol lengannya sampai Umji hampir terjatuh karenanya.
"hey!!" seru Umji pelan, dia melihat seorang siswa SMA yang penampilannya bisa dibilang berantakan dan nampaknya orang itu sedang dalam keadaan suasana hati yang tidak baik. Jadi Umji tak menegurnya, biarkan saja mungkin dia tak sengaja. Begitu pikir Umji.
Tak lama setelah itu, bahkan Umji hendak melangkahkan kakinya lagi. Tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda ada yang menelpon.
Jungkook Oppa is calling...
"hooo, baru saja aku memikirkannya" dengan cepat Umji menggeser tombol hijau.
"Yeoboseo ?"
"yeoboseo, Umji-ah kau sudah sampai ?" tanya Jungkook disebrang sana.
"eung,.. Aku baru saja akan masuk" Umji meneruskan perjalanannya sambil menerima telefon dari Jungkook.
"maaf ya, aku tidak bisa menemui mu. Tiba-tiba saja Dosen ku meminta pengumpulan tugasnya hari ini" suara Jungkook terdengar lemah seperti sedang menyesal.
"tidak apa-apa Kak, selesaikan tugasmu dengan baik. Aku juga sudah sampai dan akan segera istirahat. Rasanya tubuhku lelah sekali" tutur Umji memaklumi.
"sungguh aku merasa tidak enak pada mu, setelah ini aku janji akan mengajakmu kencan"
Umji terkekeh, kenapa ya hanya dengan berkata seperti itu saja rasanya Jantung Umji hampir mau meledak saja.
"Kak, tidak apa-apa sungguh jangan terlalu memikirkan ku. Aku sudah sampai dengan selamat, hemmm kau bisa menemuiku nanti" ujar Umji lagi.
Tak terasa, kini ia sudah sampai di depan Lift setelah disambut ramah dengan penjaga dan petugas disana.
Dia memasuki Lift yang kosong itu, lalu menekan tombol untuk sampai ke lantai sembilan. Dimana Apartementnya berada.
Selang beberapa menit, Umji pun keluar dari lift dan telefonnya dengan Jungkook sudah selesai. Hanya berjalan melewati beberapa pintu, akhirnya Umji pun sampai di depan pintu apartementnya. Namun belum sempat ia memasukan kodenya, tiba-tiba saja seseorang yang juga sedang menekan kode untuk membuka pintu itu menyita perhatian Umji.
"hhhssssss!!" erang orang itu menahan sakit.
Wajahnya memar dan ada banyak bekas darah, sepertinya orang itu habis berkelahi. Umji jadi kasihan padanya, dengan cepat Umji merogoh tasnya untuk mengeluarkan kotak obatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship [kyw & jjk]
Fiksi Penggemar"Relationship" itu tidak hanya tentang hubungan antara sepasang kekasih. Sesuatu yang harus dijaga, dan bahkan sangat penting untuk dijaga. Atau kau akan hampa tanpa adanya "Relationship" dalam hidupmu. Dan bagi Umji menjaga suatu hubungan itu tida...