Part 13 - Aku Akan Memanggilmu Ibu...

1.9K 172 3
                                    

Kaisar Zian menatapnya serius, dan apa yang beliau katakan setelahnya membuat Airin terkejut bukan main.

"Aku menyukaimu, Ai. Sejak pertemuan pertama kita dulu itu, aku telah menyukaimu."

Airin tercengang, mulutnya terbuka lebar, dia tidak percaya ini! Ternyata Yang Mulia Kaisar selama ini menyukainya? Bahkan sebelum dirinya?

"Benarkah itu Yang Mulia?" cicit Airin masih tak percaya.

"Terserah kau mau percaya padaku atau tidak namun aku benar-benar mengatakan ini secara jujur."

"Airin, aku ingin kau memperlakukanku seperti seorang pria, bukan sebagai seorang Kaisar. Bisakah kau melakukannya?" tanya Kaisar Zian dengan penuh harap.

"Tapi bagaimana dengan Yang Mulia Putri?"

Airin ternyata masih meragukannya, maka Kaisar Zian berkata lagi. "Jangan bertanya tentang Mei Hua dulu. Ini tentang kita berdua."

Airin menggeleng, baginya Yang Mulia Putri Mei Hua masih memenuhi pikirannya. "Yang Mulia Putri masih membuat hamba meragukan Anda, Yang Mulia," ujar Airin jujur.

Kaisar Zian terkekeh geli, baru menyadari apa yang Airin maksudkan. "Astaga, Ai. Apakah kau cemburu dengan Mei Hua?" goda Kaisar Zian.

Airin mendadak gelagapan menjawabnya. "A-apa? Ti-tidak... Hamba tidak cemburu, Hamba tidak berani membandingkan diri hamba yang rendah ini dengan Yang Mulia Putri."

"Lalu apa yang kau rasakan terhadapku? Apakah kau merasakan hal yang sama sepertiku?" tanya Kaisar.

Airin menundukkan kepalanya. "Hamba... tidak berani, Yang Mulia."

"Katakan apa yang kau rasakan. Ini perintah."

Airin meremas-remas jemarinya sebelum mengatakan, "jantung hamba selalu berdegup kencang ketika bersama Anda, Yang Mulia."

Kaisar Zian tersenyum, mendekatkan dirinya ke tubuh Airin lalu memeluk gadis itu dengan lembut.

"Aku menyukaimu, Ai...," ucap Kaisar Zian.

Airin tersenyum dan membalas pelukan Kaisar. "hamba juga menyukai Anda, Yang Mulia."

**********


Seminggu setelah pengakuan kedua anak manusia itu, semua sedikit berbeda. Kaisar Zian kini sering menunjukkan rasa sayangnya pada Airin, walaupun itu hanya ketika mereka sedang berdua dan Airin juga melakukan hal yang sama seperti Kaisar Zian.

Namun tentu saja, kisah cinta mereka, antara seorang kaisar yang bahkan telah memiliki calon pendampingnya dan seorang dayang istana menjadi topik hangat yang sering diperbincangkan oleh para menteri, dayang maupun kasim di istana. Bahkan rumor itu kini merebak hingga ke telinga masyarakat.

Tidak sedikit dari masyarakat itu yang bertanya-tanya, membayangkan secantik apa dayang istana yang disukai Kaisar sampai Kaisar mabuk olehnya, karena mereka sering bertemu dengan Sang Putri Mahkota yang sangat cantik dan baik hati itu.

Apakah kecantikan sang dayang melebihi sang putri mahkota? Namun tak ada yang pernah tahu seperti apa dayang istana kesayangan Kaisar.

Sedangkan untuk sang tokoh utama wanita dari kisah cinta Cinderella ini, Airin mulai merasa tidak nyaman. Manakala ketika dia lewat, para dayang menatapnya sinis, menilai seberapa cantik dirinya yang hanyalah seorang dayang ini. Apalagi mereka juga terkadang membuli dirinya dengan mengerjakan tugas-tugas yang sangat banyak. Hingga Airin mulai merasa kelelahan yang amat sangat.

Airin bisa saja mengadukannya kepada Kaisar namun dia tidak berniat melakukannya karena sepertinya beberapa hari ini Kaisar Zian terlihat murung. Pernah Airin menanyakannya namun Kaisar Zian mengatakan tidak ada dan tersenyum padanya.

[√] Mai SairenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang