Part 22 - Semoga Kau Bahagia

1.7K 141 5
                                    

Kaisar Zian memukul, menendang, dan menyabet dengan pedang pada para pemberontak di depannya.

Sudah tak terhitung berapa kepala yang dipenggalnya malam ini dengan dua pedangnya. Namun para pemberontak itu sama sekali tak berkurang sedikitpun, yang ada malah semakin dan semakin bertambah.

Kaisar Zian berada di halaman utama istana. Tempat yang tadi pagi digunakan sebagai tempat suci pernikahannya kini telah berubah menjadi lautan penuh darah dan mayat-mayat yang bergeletakan mengerikan. Bau anyir darah dan keringat yang menjadi satu bahkan sudah memasuki indra penciumannya sedari tadi.

Beberapa pengawal pribadinya sudah ada yang meregang nyawa. Namun itu tidak mengurangi jumlah mereka sedikitpun karena dari arah yang tidak diketahui oleh para pemberontak itu, mereka terus datang membantunya.

Bbangggg!

Suara tabuhan gendang yang cukup kencang menghentikan kegiatan saling membunuh mereka. Semua melihat kearah pintu masuk halaman utama, karena suara itu berasal dari sana.

Kaisar Zian melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau semua keluarga Liang ada di sana sedang berjalan kearah mereka. Di tengah barisan keluarga pengkhianat itu, Kaisar Zian mengenali wajah Menteri Liang yang sangat dibencinya.

"Langit telah begitu marah dengan Kekaisaran Xianling yang begitu sombong! Untuk itu, Keluargaku akan menjadi cahaya baru bagi Huilang. Serahkan tahta jika Anda tidak ingin mati di tangan para pendukung kami!"

Itu suara Menteri Liang yang telah membawa sebilah pedang di tangannya. Setelah mengucapkan itu, Sang Menteri langsung berlari mendekatinya dan diikuti oleh keluarganya yang berada di kiri-kanannya.

Kaisar Zian juga ikut maju, dan peperangan memperebutkan tahta Kekaisaran Xianling itu pun tumpah lagi.

Kaisar Zian berhadapan langsung dengan Menteri Liang, walau usia ayah mertuanya sudah tak muda lagi namun Kaisar Zian mengakui kalau tenaganya masih cukup kuat untuk bertarung seperti ini.

Tetapi tentu saja Kaisar Zian tak akan menyerah, dia sudah berjanji pada Ayahandanya kalau dia akan menjaga tahta dari para pemberontak seperti Keluarga Liang ini.

Sampai kapanpun tahta hanya milik Kekaisaran Xianling, ini tahta milik keluarganya bukan keluarga siapapun. Jika mereka ingin merebut maka harus keluarga yang pantas. Dan Keluarga Liang bukanlah keluarga yang pantas untuk merebut tahta.

Crashhhh!

Kaisar Zian berhasil melukai pinggang Menteri Liang, membuat fokus Sang Menteri sedikit terbagi karena lukanya.

Menteri Liang memandang Sang Kaisar dengan marah. Dia melakukan gerakan pedang yang lebih cepat dari sebelumnya.

Dan berhasil!

Lengan kiri Kaisar Zian tersabet oleh pedangnya, membuat pedang di tangan kiri beliau sedikit goyah.

Namun Kaisar Zian tak kehilangan tenaga, kali ini dengan tenaganya yang masih tersisa sangat banyak, dia mengarahkan dua pedangnya menyilang, dan menyabet dada Menteri Liang dengan silangan pedangnya.

"Arghhhhh!"

Luka yang cukup besar itu membuat keseimbangan Menteri Liang hilang. Menteri Liang terjatuh, tetapi dia menahannya dengan bertumpu pada tangan kanannya.

Napas Menteri Liang serasa habis, belum lagi keringatnya yang mengalir mengenai luka-luka di tubuhnya membuat Sang Menteri kesakitan karenanya.

Kaisar Zian menampilkan senyum miring, dia mengarahkan pedang kanannya ke leher Menteri Liang. Kepala Menteri Liang langsung tegak dibuatnya.

[√] Mai SairenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang