"Makasih, Ma! Kayla sukaaaaa banget sama bonekanya," ujar seorang anak perempuan berumur 5 tahun sambil mengecup singkat pipi ibunya.
Di tangan anak itu ada sepasang boneka penguin --jantan dan betina-- yang sangat lucu. "Ayo, Ma kita main ke sana!" katanya sambil menarik tangan ibunya ke arah taman bermain.
Tiba-tiba terdengar suara bocah laki-laki seusia Kayla yang merengek di taman itu.
"Mama, aku juga mau boneka penguin! Huaaa!" jeritnya sambil menunjuk ke arah Kayla yang memegang boneka penguinnya. Sementara ibunya terlihat kewalahan menghadapi putranya.
"Aduh, kamu ini ada-ada saja. Masa minta dibeliin boneka penguin. Minta yang lain saja, Nak."
Melihat itu, Kayla jadi tertarik menghampiri anak laki-laki yang masih merengek itu. "Ma, Kayla main ke situ boleh kan?" tanyanya. Mamanya pun mengangguk saja.
"Hai, aku Kayla," sapanya dan mengulurkan tangan ke arah anak laki-laki tersebut.
"Robert," katanya sambil bersalaman dengan Kayla kemudian mengelap mukanya yang kusut dan hidung beringus.
"Kamu mau ini?" tanya Kayla melirik ke arah bonekanya. Robert hanya diam saja.
"Nih, buat kamu satu," ujar Kayla akhirnya.
"Tapi ini punya kamu," jawab Robert segan.
"Gapapa, aku masih punya satu lagi. Jadi kita sama deh! Hehehe," kekeh Kayla sambil menyodorkan si penguin. Robert akhirnya menerima boneka itu dengan malu-malu.
"Makasih," gumamnya pelan.
"Yuk, kita main di sana sama dua penguin ini!" ajak Kayla gembira sambil menarik tangan Luke.
"Emm Kay, penguinnya ngga dikasih nama?" tanya Robert ragu-ragu.
"Iya juga ya," pikir Kayla sesaat, "emang mau dikasih nama apa?"
"Hemmo dan hemma," jawab Robert sambil nyengir.
"Hemmo? Itu kayak nama ikan tau. Tapi bagus juga," komentar Kayla.
"Punyamu kan jantan jadi namanya Hemmo. Karena kamu kasih aku penguin yang betina jadi namanya Hemma," sahut Robert menjelaskan.
"Kamu gapapa dapat yang betina? Atau mau tukeran sama aku? Kamu kan cowok,"
"Gapapa, aku sama Hemma aja. Lagian biar nanti aku bisa ingat siapa yang kasih boneka ini ke aku," jawab Robert dengan cengiran khasnya. Kayla jadi tertawa melihatnya.
"Oke deh, tapi janji ya, Hemma harus kamu jaga baik-baik. Mana kelingkingnya?"
"Janji."
🐧🐧🐧
"Robert, jangan lupain aku ya!"
"Iya, ngga akan."
"Inget, Hemma jangan sampe ilang!"
"Pasti. Jaga Hemmo juga, Kay!"
"Dadah, Robert. Hati-hati ya!"
"Makasih, Kay karena udah mau temenan sama aku. Dadahh!"
Setelah itu taksi yang ditumpangi Robert dan keluarganya pun melaju. Kepala Robert masih terlihat nongol di jendela sampai akhirnya taksi itu berbelok di tikungan.
Ini sudah tiga tahun sejak peristiwa terciptanya Hemmo-Hemma di taman bermain, yang artinya mereka sudah bersahabat sekitar tiga tahun lamanya.
Sampai akhirnya Robert sekeluarga harus pindah ke luar kota karena ayah Robert yang dipindah tugaskan pekerjaannya.
"Ayo masuk, Sayang. Di luar dingin."
"Iya, Ma."
a/n
fyi, gua suka 5sos belum lama banget. gua udah suka dengerin lagunya cukup lama si cuma baru bener-bener nge fans sampe gila ya skrg
terus gatau kesambet setan apa gua beraniin bikin ff ini
padahal banyak draft cerita lain yang nyampah tapi gaberani gua publish
kali ini beneran nekat si gua bikin ff nya abang buluke :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny · lrh
FanfictionKita tuh memang ditakdirin buat jadi pasangan kayak dua boneka penguin kamu itu