>12<

987 135 2
                                    



>12<



Hayeon yang ditinggalkan sendiri di depan paviliun merasa sangat kesal.

Diluar memang dia sopan, tetapi sebenarnya dia adalah gadis yang suka mencari perhatian dan kasar. Kecantikan dan kesopanan saat dia berbicara itupun hanya sebagai topeng dirinya saja.

Hayeon mengepalkan tangan nya dan menatap benci pada Yerin yang telah pingsan.

Prinsip Hayeon adalah, bagi siapa yang menganggu nya, menghalangi nya ataupun menutupi pandangan nya, itu adalah orang yang harus dia singkirkan dengan cara apapun. Meski dengan membunuh, dia akan senang hati melakukan nya.


Tabib Feng berhasil mengembalikan kesadaran Yerin dan membuat sesak nafas nya mereda.

Yerin benar-benar terlihat pucat sekarang


"agassi bisa memberi tahu kami jika mulai merasa sesak, jantung mu sebelum nya sudah sangat baik, tapi entah kenapa sesak mu mulai muncul lagi. Mohon jaga kesehatan mu nak" kata tabib Feng


"tabib feng, saya sangat berterima kasih, dan maaf merepotkan tabib Feng"


"apa yang repot?? Kamu sudah saya anggap anak perempuan sendiri, janganlah merasa sungkan pada ku. Aku akan menyiapkan obat untuk mu, Ji Eun sebentar lagi akan datang memberi mu nasi herbal" kata Tabib Feng lalu undur diri dari ruangan Yerin

Kini tersisa Biksuni Kim Se Ah


"nak, kenapa?? Apa yang kau pendam lagi kali ini?? ceritakan pada ibu, jangan kau pendam sendiri. Kau ingin menyiksa dirimu?? Kekasihmu tidak akan menyukai nya" kata Biksuni Kim Se Ah yang sangat khawatir pada kondisi Yerin.

Yerin kemudian memegang tangan Kim Se Ah dan memegang nya.


"eomma..tidak perlu khawatir, aku tidak memendam apapun. Jangan khawatir beristirahatlah"


"bagaimana aku bisa beristirahat jika kamu sedang sakit?? Bahkan untuk makan pun aku tak sanggup"


"eomma, Yerin tidak apa-apa, sudah sana beristirhatlah.." kata Yerin sambil tersenyum

Lalu ada yang membuka pintu ruangan Yerin, itu Wang Eun yang membawakan makanan untuk Yerin.


"ini makanan mu, makanlah dan minum obatnya" kata Wang Eun


"imo, beri waktu Wang Eun untuk berbicara dengan Yerin" kata Wang Eun tiba-tiba, lalu biksuni pun keluar ruangan memberi waktu untuk Wang Eun dan Yerin.

"mianhae.." kata Wang Eun pada Yerin


"bisakah...bisakah aku memeluk mu??" tanya Yerin, dan Wang Eun mengangguk

Membiarkan gadis di depan nya memeluk dirinya, dia membiarkan nya karena perasaan bersalah karena membentak pada gadis yang sedang memeluknya ini.

Yerin menangis dalam pelukan dan terus memanggil Wang Eun dengan nama Baekhyun.

Padahal Yerin tau, bahwa Wang Eun bukanlah Baekhyun nya. Mereka hanya kembar yang kebetulan.


Time For The Moon NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang