"Dani?" Ibu mertuanya memanggil. "Dani? Are you there?" Grace Alden memanggil namanya sekali lagi. Tidak ada jawaban. "Danielle?"
Ketika ia memasuki apartemen anaknya, Alexander Alden ia yakin ada sesuatu yang salah. Ia mencoba menghubungi Dani, tapi ia sama sekali tidak menjawab.
Grace membuka kamar tidur utama hanya untuk menemukan kegelapan. Satu-satunya sumber cahaya adalah dari celah jendela yang tetap membuat kamar tersebut gelap. Grace menyipitkan matanya dan memanggil menantunya sekali lagi, "Dani?"
Suara gumaman kecil terdengar dan Grace menyalakan lampu kamar agar ia bisa melihat darimana arah suara tersebut. "Danielle, astaga!" Grace berlari ke sofa tidak jauh dari ranjang utama dan melihat Dani tengah tertidur. Seluruh tubuh wanita itu bergemetar dan basah, Grace tahu kalau Dani tengah sakit dan kesakitan.
"Danielle," Grace memegang dahi Dani yang basah dan merasakan panas yang tinggi di tubuh wanita itu. "Danielle, aku disini. Aku akan mencoba untuk mengangkatmu dan memindahkanmu ke ranjang."
"Jangan," gumam Dani.
"Danielle, don't be ridiculous," Grace mencoba untuk mengangkat tubuh tidak berdaya menantunya dan memindahkannya. Dani mendorong tubuh Grace dengan sisa tenaganya, "Jangan, please let me sleep here."
"Danielle, kamu sakit. Aku akan menelepon Alex sekarang."
"No, no, I'm fine."
"Dani, Alex harus tahu kalau istrinya demam. Kamu juga tidak bisa tidur di sofa ini. Ranjang kamu sangat besar, Dani. Aku yakin lebih baik kalau—..."
Dani terbatuk dan Grace mencoba untuk menenangkannya. Ketika Dani sudah dapat berbicara, dengan lemah ia berkata, "Aku baik-baik saja, Tante."
"Stop calling me Tante. Aku yakin ini karena demam kamu. Kamu menantu aku, Dani. Tidak ada alasan kamu tidak memanggil aku Mama."
Dani menutup matanya, ia tidak bisa berpikir jelas, ia juga tidak yakin apa yang ia ucapkan, "Aku baik-baik saja kalau ditinggalkan sendiri."
"Kamu tidak baik-baik saja, ayo kita pindah ke ranjang Dani. Tidak ada perdebatan lagi."
"No, no, you don't understand. Alex..." Dani tidak menyadari kata-katanya sendiri ketika ia berbicara kepada Grace kata-kata berikut, "Alex, tidak membiarkanku untuk tidur di ranjang."
Grace mengerutkan dahinya, "Dani, kata-katamu tidak masuk akal."
"Ranjang itu... milik Nina. Aku bukan Nina."
"Dani, you're his wife."
"Tidak, baginya kakakku masih istrinya."
"Aku—..." Dani menutup matanya dan bergumam sebelum ia pingsan, "Biarkan aku tidur tenang di sofa ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUMIÈRE BLANCHE | ALDEN SERIES #1
RomantikTELAH DITERBITKAN (PENERBIT: BUKUNE PUBLISHING) LUMIÈRE BLANCHE. © 2019, Cecillia Wangsadinata (CE.WNG). All rights Reserved. ========================================================= This work is protected under the copyright laws of the Republi...