RE-WRITE | BAB TUJUH

31.1K 4.4K 66
                                    

Satu minggu terasa begitu cepat dan Dani merasa sangat gugup ketika Gabrielle memanggilnya ke ruang rapat pagi hari itu. Ia tahu kalau pria itu berada di ruangan.

"Danielle," Gabrielle memanggilnya. Hari ini Gabrielle terlihat begitu sempurna mengenakan rok pensil Celine yang membuat tubuh langsingnya terlihat indah dan blus putih dengan dua kancing teratasnya yang terbuka, cukup membuat semua mata menatap tubuh wanita itu. Tapi ketika Dani melangkah masuk ke dalam ruangan, hanya mata pria itu yang tertuju kepadanya.

"Danielle Maziyar, kenalkan Alexander Alden," ujar Gabrielle. Dani mau tidak mau berjalan mendekat dan mengulurkan tangan kepada pria itu.

"Danielle," katanya kepada Alex.

"Alexander," kata pria itu. Dani menyadari kalau Alex bersikap sangat dingin kepadanya. Tapi ia sangat bersyukur pria itu melakukan hal tersebut dan tidak mengatakan kepada tiga puluh pasang mata yang sedang menatap mereka kalau sebenarnya ia adalah adik iparnya.

Berbeda dengan Gabrielle, Dani mengenakan blus sederhana berwarna hitam dan rok berwarna sama yang ia beli kemarin bersama dengan Efra, sama sekali tidak menunjukkan lekuk tubuhnya. Efra yang menemaninya kemarin untuk berbelanja berkata kepadanya dengan nada marah, "Nobody will see you in that ugly sack of clothing, Di."

"Exactly," jawabnya. "Gue nggak akan terlihat."

"Here's the thing, lo akan tetap terlihat di mata Alexander Alden, Di. Lo dan dia... well, adalah keluarga. Dari semua orang di dalam ruangan, Alex paling mengenal lo dan lo paling mengenal dia. This is stupid, seharusnya lo memakai pakaian yang sangat seksi dan tidak memedulikan apapun atau sipapun."

Gabrielle mengatakan sesuatu dan Dani mencoba untuk mendengarkan sekarang, "...Danielle sudah membuat rencana yang sangat brilian untuk marketing Soho yang terbaru, Pak Alden..."

"Danielle apa mungkin kamu mau menjelaskan sedikit kepada Pak Alden?"

"Tentu saja," gumam Dani.

"No, please don't explain to me," Alex menolaknya dengan tegas. "I don't need explanation of what you're going to do. Saya percaya semua staf yang bekerja untuk saya tahu apa yang mereka lakukan. Saya memberikan kepercayaan sepenuhnya untuk mereka semua termasuk Anda, Danielle, untuk bekerja dengan baik. Kalau diantara kalian memiliki masalah, you tell Gabrielle and James, mereka akan membantu."

Gabrielle memberikannya tatapan 'Maafkan aku' dan Dani tersenyum tipis. Ia tidak merasa tersinggung karena Alex menolak mendengarkan presentasinya, tapi Dani sangat terganggu dengan cara pria itu menatapnya. Seakan-akan ia tidak sedang berpakaian. Apa ada sesuatu yang salah dengan caranya berpakaian? Ia sudah memilih pakaian paling biasa yang ia bisa dapatkan.

James Joshua Vandala Salim, tangan kanan Alexander Alden mengambil alih dan berkata, "Pak Alden tidak bisa berlama-lama karena beliau harus terbang ke Russia sore ini. Atas nama Alden & Co. kami sangat senang Soho telah menjadi bagian besar keluarga kami. Pak Alden dan saya akan berbicara sebentar kepada Gabrielle, selamat siang dan selamat bergabung dengan Alden & Co."

Ketika semua orang telah meninggalkan ruangan dan Dani hampir keluar bersama dengan mereka, Gabrielle menahannya dan berkata, "Danielle, bisa temani aku berbicara dengan Pak Alden dan Pak Salim?"

"Um..." Entah kenapa Dani menatap Alex untuk meminta persetujuannya.

Dengan dingin pria itu menjawab, "She can stay."

James menutup pintu dibelakangnya dan walaupun semua orang dapat melihat mereka dari luar ruang rapat, mereka tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. "Pak Alden ingin mendiskusikan masalah persepsi publik mengenai Soho dan Alden & Co. bergabung," ujar James kepada Gabrielle.

Gabrielle mengangguk dan berkata, "That's why I have asked Danielle to come join us, sebagai head-marketing ia sangat bisa menjawab masalah ini."

"Danielle, bagaimana tanggapan kamu mengenai ini?"

Dani mengangguk dan menjawab Gabrielle, "Well, based on market research Soho, dibandingkan dengan e-commerce lainnya berada di standar kelas menengah. Ketika kita bergabung dengan Alden & Co. publik tahu kalau Soho akan beroperasi bukan hanya di sebagian negara Asia, tapi semua negara, termasuk Cina, market terbesar dengan kompetitor terbanyak."

"Saya melihat dua hal yang dapat kita lakukan, pertama, ekspansi Cina kita lakukan secepat mungkin dan dengan skala yang sangat besar. Disruptive marketing, adalah targetnya. Ketika Soho berhasil masuk ke market Cina, kita bisa mengembangkan—..."

"China is off the table," ujar James. "Alden & Co. tidak akan beroperasi di Cina sampai merger Alden & Co. di sektor properti dan minyak terjadi. E-commerce di Cina bukan target Alden & Co."

"Kalau begitu kita harus memikirkan ulang semua strageti. Karena kalau kita tidak 'masuk' ke dalam permainan e-commerce sekarang, Cina akan semakin berkembang dan ketika Alden & Co. siap untuk masuk, kita akan ketinggalan dengan kompetitor kita yang lain. The poin of buying Soho is to expand, right? Kenapa tidak Cina?"

"Kenapa tidak negara lain? Kenapa tidak Indonesia?"

"Saya tidak mengatakan tidak untuk Indonesia. Content distribution adalah target Indonesia, bukan ekspansi, itu yang saya coba katakan."

Selama ia berdebat dengan James Salim, Alex duduk terdiam mendenagrkannya. Ia sama sekali tidak tahu apa yang pria itu pikirkan atau apa yang pria itu inginkan. Dani akan mengatakan apa yang ia ingin katakan dan melakukan pekerjaannya dengan baik.

"Pak Alden—..." James meminta persetujuan Alex tapi pria itu sudah memotongnya.

Kali ini Alex mengangkat bicara dan berkata, "Board-members should discuss about this."

"Baik Pak Alden."

"Siapkan materi perubahan ekspansi Cina dan pendekatan market Indonesia kalau begitu."

"Baik Pak Alden," Gabrielle kali ini yang menjawab.

Alex mengerutkan dahinya, "Di, yang aku maksud kamu."

Dani mendongak dan terkejut. Did he just call me 'Di'?

"James, berikan jadwal saya kepada-nya. Will you be alright to meet in Moscow, Wednesday?"

Dani tidak bisa menjawab Alex. Pria itu menganggap kalau ia mengerti. "Moskow. Hari Rabu, Di. Aku akan mendengarkan presentasi kamu." 

LUMIÈRE BLANCHE | ALDEN SERIES #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang