Sepanjang perjalanan, tidak satupun dari mereka yang berbicara. Mobil dalam keadaan hening sekarang.
Tetapi, Yaseul tiba-tiba teringat kalimat Taehyung.
"Noona, kurasa kau dan Yoongi hyung itu sama. Kalian berdua sama-sama efektif dalam berbicara. Jadi kalau dia belum memulai pembicaraan, kaulah yang memulainya. Kalau tidak seperti itu kalian akan hidup layaknya sepasang patung"
Yaseul tersenyum miring
Heh, benar kata bocah itu ucap Yaseul dalam hatiYaseul memiringkan posisi duduknya agar lebih mudah menatap Yoongi.
"Sunbaenim,"
"Hmm" Yoongi masih menatap lurus ke jalan.
"Sudah berapa tahun kau menjabat sebagai sajangnim di perusahaan keluargamu?"
Yoongi menatap Yaseul sekilas, lalu kembali melihat ke jalan.
"Hampir tiga tahun"
Yaseul mengangguk pelan.
Yaseul ragu untuk menanyakan pertanyaan selanjutnya pada Yoongi tapi apa salahnya kalau Yaseul menanyakannya pada Yoongi.
"Sunbaenim.. Eeee sebelum kita bertemu di gereja waktu itu.. Apakah kau tahu kalau calon mempelai wanitamu itu adalah aku? Lalu kenapa kau mau saja menerima perjodohan ini?"
"Bisakah kau diam?!Aku sedang mencoba untuk fokus mengemudi. Kecelakaan akan terjadi jika kau terus mengajak ku berbicara"
Sontak Yaseul terdiam karena perkataan Yoongi tadi. Apa salahnya Yaseul menanyakan hal tadi? Tapi benar sih kata Yoongi, dia harus fokus mengemudi.
Yoongi memutar kemudinya menuju layanan drive thru sebuah restoran cepat saji.
"Waeyo? Apa kau lapar?" tanya Yaseul.
"Tidak terlalu. Aku tahu kau lapar. Kau daritadi selalu melihat ke arah restoran"
Yaseul jadi malu sendiri karena ternyata Yoongi tahu kalau dirinya memang memperhatikan setiap restoran karena dia merasa lapar.
Kalau Yoongi tahu bahwa Yaseul selalu memperhatikan setiap restoran yang ada di sepanjang jalan berarti.... Tanpa Yaseul sadari Yoongi daritadi memperhatikannya? Molla..
Setelah mendapatkan makanan yang mereka inginkan, Yoongi kembali menjalankan mobilnya dan berhenti di suatu tempat.
"Wah indah sekali.." Yaseul menatap keluar jendela dengan burger yang berada ditangannya.
"Apa kau belum pernah kesini?"
"Ini pertama kalinya" Yaseul tersenyum dan menatap Yoongi sekilas, kemudian kembali menatap keluar jendela.
Yaseul sudah menghabiskan makanannya begitupula dengan Yoongi.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah baru mereka.
Akhirnya, Yoongi dan Yaseul tiba dikediaman baru mereka.
Yaseul turun dari mobil setelah melihat Yoongi juga turun dari mobil.
Yaseul berdiri di depan pagar rumahnya.
Wah, persis seperti yang aku inginkan... Rumah yang tidak terlalu besar.
Yoongi mengangkat semua barang-barangnya dari mobil kedalam rumah.
Dan Yaseul, dia terlihat kelelahan karena harus mengangkat beberapa box miliknya dan tentu saja dua koper yang berisi bajunya.
Yoongi tengah duduk santai di atas sofa karena Yoongi telah selesai memasukkan semua barang-barang nya.
"Yoongi sunbae, bisakah kau membantuku sebentar?"
"Aku juga lelah, kau angkat sendiri semua barang-barangmu itu. Siapa yang menyuruhmu membawa banyak barang?"
Yaseul memutar bola mata malas dan kembali melanjutkan aktifitas nya mengangkut barang-barang miliknya.
Aku ini istrinya dan dia suamiku, kenapa dia tidak mau membantuku, kali ini saja.
***
Yaseul's Pov
Setelah membersihkan diri, aku menghampiri Yoongi yang sedang bekerja dengan laptopnya diatas kasur.
"Sunbae, kau belum menjawab pertanyaan ku di mobil tadi"
"Pertanyaan yang mana?" ucapnya yang masih fokus menatap layar laptop.
"Apakah kau tahu bahwa aku adalah calon istrimu sebelum kita bertemu di hari pernikahan kita? Lalu, kenapa kau menyetujui perjodohan ini?"
Dia menutup laptopnya dan meletakkannya di nakas sebelah kasur. Lalu berbaring memunggungiku.
"Aku lelah, aku ingin tidur karena besok aku harus kembali bekerja"
Kenapa dengan dia ini?
Aissh aku juga lelah.. Lebih baik aku juga tidur.
Aku berbaring, memeluk guling yang sedaritadi memang berada diantara aku dan Yoongi, kemudian berusaha untuk tidur.
Saat aku ingin memejamkan mata, suara berat Yoongi terdengar lagi.
"Yaseul,"
"Ne Sunbae" aku membalikkan badanku.
Alangkah terkejutnya aku saat aku membalikkan badan, jarak antara aku dan Yoongi hanya berjarak beberapa senti.
"Bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan sunbae, aku suamimu sekarang. Kau bisa memanggilku dengan hanya sebutan nama, seperti 'Yoongi' "
"Geunde...Kau empat tahun diatasku aku tidak enak kalau memanggilmu dengan sebutan nama. Apa aku harus memanggilmu dengan sebutan 'oppa' ?"
Yoongi kembali memunggungi ku
"Terserah kau saja"Akupun ikut berbalik, memunggungi Yoongi.
TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
=======VOTE and COMMENT ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage || Min Yoongi
Fanfiction(Jangan tertipu judul) "Kurasa kita harus berpisah sementara untuk introspeksi diri masing-masing" "Baiklah aku akan mengakui bahwa sebenarnya--------" Check it out guys 😉