POL 1*

964 82 31
                                    

"AKU sudah jadian dengan Garaa-kun lho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AKU sudah jadian dengan Garaa-kun lho."

Hyuuga Hinata, nama lawan bicara orang tadi menampilkan ekspresi terkejut.

Namun, sedetik kemudian dia tersenyum manis.

"Akhirnya, kau mengaku juga Matsuri-chan! Sudah kuduga,  soalnya kau memancarkan 'cahaya cinta'!" balas Hinata.

Perempuan yang di panggil Matsuri oleh Hinata tadi menyengir kuda.

"Ah~ masa' sih, Hinata-chan?" ujarnya dengan pipi memerah malu.

"Iya, serius! Oh iya kapan Gaara menembakmu?"

"Em~ itu... Sebenarnya aku yang menyatakan perasaanku padanya. Aku tahu Gaara-kun tidak mencintaiku. Saat itu, aku hanya berpikiran jika tak apa aku ditolak, asalkan perasaan terpendam ini tersampaikan." kata Matsuri panjang lebar tak lupa dengan senyum manis.

Hinata hanya terdiam tanpa kata-kata.

"Oh iya, Hinata-chan, aku ingin... Keluar dari klub renang."

Perkataan Matsuri tadi sukses membuat Hinata kaget-lagi.

"Apa?!" kagetnya.

"Kenapa?! Padahal akukan baru terpilih menjadi ketua klub renang!"

"Gomen... Aku hanya ingin menghabiskan banyak waktu bersama Garaa-kun." jelas Matsuri.

Untuk sesaat Hinata tertegun mendengar penuturan Matsuri.

"Matsuri-chan, kau benar-benar memancarkan 'cahaya cinta'!" kata Hinata sambil menunjuk Matsuri.

Matsuri yang di katai begitu hanya mengerutkan keningnya.

"Jika Hinata-chan di posisi ku.  Pasti kau juga akan berpikiran seperti itukan?" timpal Matsuri.

"Hahh??!! A-aku?" tanya Hinata balik menunjuk dirinya sendiri.

Matsuri mengangguk, "Iya. Pasti Hinata-chan akan berpikiran begitu jika ada orang yang kau sukai."

Hinata hanya terdiam tak membalas. Ia mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Bagiku, arti suka itu, menyerah tanpa perlawanan pada laki-laki." kata Hinata dengan tatapan menerawang.

Sedetik kemudian terdengar kikikan lirih dari Matsuri. Hinata kembali memfokuskan atensinya pada sahabat baiknya itu.

"Kenapa kau tertawa? Apanya yang lucu!" kata Hinata mengerucutkan bibirnya kesal karna di tertawakan.

Matsuri mencoba menahan tawanya, takut Hinata, sahabat dekatnya tersinggung.

"B-bukan begitu Hinata-chan. Aku tertawa karna penuturan mu itu. Kau tau, itu benar-benar ciri khas mu." jelas Matsuri.

Hinata menghela napas lelah. Ia juga paham jika sebenarnya Matsuri tak bermaksud menyinggung hatinya.

𝘗𝘰𝘸𝘦𝘳 𝘰𝘧 𝘓𝘰𝘷𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang