Bagian 4 - Fakta

418 51 3
                                    


"Dia berteriak ketakutan saat jam istirahat"

Ucap bibi pemilik pabrik, memperlihatkan tatapan iba pada pemuda kurus dengan pergerakan yang sedari tadi tidak berubah,

Taehyung mengikuti arah mata wanita berumur empatpuluh tahun itu, melihat bagaimana Jungkook duduk patuh dengan tangan yang tidak berhenti memilin ujung kaosnya, tatapannya nanar namun tersirat rasa bersalah dari raut wajah itu. "Tadi siang polisi memberi beberapa pertanyaan padanya, mungkin dia jadi sedikit stress karena merasa tertekan" bibi itu melanjutkan.

"A- apa Jungkook mengatakan sesuatu?"

"Aku tidak tau apapun; hanya itu yang Jungkook ucapkan berkali-kali"

Dan tanpa Taehyung sadari nafasnya berhembus lega. "Hyung, apakah kita sudah hidup dengan baik?" Jungkook bergumam pelan tanpa ada seorangpun yang tau.

...

Sebuah hutan pinggir kota yang sepi, tidak ada mahluk lain kecuali dua pemuda yang sedang menerjang hujan. Mobil bak putih yang sedikit kotor akibat percikan lumpur kini berhenti, mungkin tepat di tengah-tengah hutan.

Salah satu pemuda itu, Kim Taehyung membuka pintu mobil dan keluar dari situ tidak peduli hujan menerpa tubuhnya. Pandangannya sedikit kabur, namun tidak membuatnya berhenti menyeret sebuah kantung besar yang berasal dari dalam bak tersebut. Sedangkan adiknya, -Jungkook hanya bisa menatap setiap gerakan Taehyung sambil terus mendekap sebuah tas berwarna biru, yang ikut basah karena hujan.

Taehyung mengambil sebuah sekop dari dalam mobil, dengan segera menggali setiap gundukan tanah berlumpur dihadapannya.

Tidak ada suara lain selain gesekan antara sekop dan tanah yang samar di saat suara hujan mendominasi, tidak sering suara petir bergemuruh tapi cukup membuat Jungkook bergedik kaget. "Hyung.." fokus Taehyung menghilang kala panggilan lirih itu masuk melalui pendengarannya, ia menatap gerak pemilik suara itu.

"Hyung, kenapa Ajjushi pemilik pabrik mati?" Lanjutnya lagi membuat Taehyung berhenti melakukan aktivitasnya. Ia melempar sekop ditangannya tidak jauh dari tempatnya berdiri dan mendekat pada Jungkook yang sedari tadi tidak bergeming disebelahnya, hanya terus memeluk ransel berwarna biru jadi kegiatan yang monoton.

Bogoshipda; kth-jjk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang