Prolog

507 23 6
                                    

"Ih balikin! Itu punya aku."

Seorang anak kecil perempuan melompat-lompat mencoba mengambil lollipop di tangan anak laki-laki yang seumuran dengannya namun lebih tinggi. Anak laki-laki itu hanya tersenyum jumawa melihat anak perempuan di depannya hampir menangis.

"Nggak mau. Inikan tadi udah jatuh. Sekarang ini punyaku."

Anak kecil perempuan yang sejak tadi sibuk mengambil lollipopnya akhirnya berhenti melompat. Matanya mulai memerah, bibirnya mencebik sebal. Hanya butuh waktu sedetik hingga kemudian tangisnya pecah.

"Heh, kamu apain dia?!"

Anak laki-laki yang masih memegang lollipop menoleh, sepuluh meter di depannya ada anak laki-laki yang memakai seragam batik SD yang sama seperti anak perempuan di depannya. Anak laki-laki itu terlihat lebih tua satu-dua tahun darinya.

Samar-samar anak laki-laki yang masih memegang lollipop mengeja nama anak laki-laki yang mulai berjalan mendekati mereka.

Renan Salaga A.

"Balikin lollipopnya!" Renan berseru memerintah.

Anak laki-laki itu menciut mendengar suara Renan yang tegas. Takut-takut ia memberikan lollipop pada anak perempuan di depannya. Namun setelah itu anak laki-laki yang terlanjur ketakutan segera menangis kencang hingga membuat Renan melebarkan matanya.

"Kamu apain adikku?!"

Renan menoleh, ada anak perempuan di depan sana yang terlihat berjalan buru-buru mendekati mereka. Renan menghela napas, ia ingin segera pulang, namun sepertinya masalah ini akan semakin panjang.

~°~

You Are The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang