two

9.6K 716 101
                                    

Jangan lupa votemnt and coment dahulu readrs.😊😊😊😊

~happy reading~







~3~

' demi apaapun aku akan tetap membenci dirimu,'~ ljn

~3~

" Na udah yuk kita kekantin aja perutku laper ni dari tadi dengerin kamu nangis mulu" ajak mark sambil mengelus perutnya.

" Ta-tapi hyung ma-mataku masih sembab" jawab jaemin.

" Udah ayoo......" Kata mark sambil menarik paksa tangan jaemin, yang ditarik hanya bisa pasrah mengikuti sipelaku.

" Lho kok malah ngajak aku ke toilet sih hyung?" Tanya jaemin bingung karena mark menariknya ketoilet padahal tadi ia bilang akan ke kantin.

" Kamu ngga mau cuci muka dulu?" Tanya mark balik.

" Hehehe oh iya nana lupa" kata jaemin sambil menggaruk tengkuknya yang sudah pasti tak gatal sama sekali.

" Cepetan gih basuh mukamu perutku sudah sangat lapar ini" kata marm mendorong bahu jaemin halus untuk segera masuk kedalam kamar mandi.

" Iya iya sante aja dong dorongnya"  jawab jaemin.

setelah itu ia masuk kedalam kamar mandi, ia membasuh mukanya ia termenung menatap kaca didepannya ia melihat pipinya yang memerah karena tamparan yang dilontarkan oleh jeno tadi hanya untuk membela wanita medusaNya itu.

Jaemin mengusap pipi kanannya kasar, satu bulir air mata kembali lolos dari pelupuk mata indahnya ia kembali terisak mengingat kejadian tadi, ia terduduk dilantai kamar mandi yang dingin sambil mengusak rambutnya frustasi.

'apa harus sesulit ini jen? Mengapa harus aku yang mengalami ini? Mengapa tuhan selalu saja mempermainkan diriku dalak lingiaran takdir yang tak pernah berujung ini? Mengapa?'- batin jaemin.

Jaemin menangis dalam diam sampai sebuah isakan disusul oleh isakan-isakan lainnya dan tetus berlanjut terus bahakan semakin sulit untuk dikendalikan.

Di lain sisi mark sedang menunggu jaemin sambil menumpukan punggunggungnya dengan tembok dengan santai sampai ia mendengar semuah isakan dari dalam sana, mark mulai khawatir dengan keadaan sahabatnya didalam sana ia mulai masuk kedalam kamar mandi dan menemukan jaemin sedang menangis di salah satu sudut kamar mandi tersebut, ia sengera membungkus tubuh rapuh jaemin dengan kehangatan tubuhnya.

"Kenapa kau menangis lagi hm? Apakah kurang banyak coklat yang ku berikan?" Tanya mark diselingi candaan.

" Le-lepaskan a-aku h-hyung hikss....." Rota jaemin dalam pelukan mark.

" Lepaskan aku, a-aku sudah ti-dak kuat de-dengan semua ini hiks........."

" Ke-kenapa tu-tuhan selalu mempermainkan hidup ku hyuuung hikssss........." Rancau jaemin disela isakan menyedihkannya.

" Suuuuut jangan pernah berkata seperti itu Na Jaemin, tuhan itu adil pasti akan ada balasan dibalik semua ini Na jangan pernah berkata seperti itu lagi nde....." Jelas mark sambil tak berhenti mengusap lembut kepala dan punggung jaemin bergantian.

DANDELION [ NOMIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang