DANDELION [ NOMIN ]

four

Vote and koment readrs(^^)

'Happy reading'

~3~

'aku tau mencintai tak harus memiliki, bukankah itu dinamis: )'- someone

~3~

" LEE JENO APA YANG KAU LAKUKAN??" bentak seorang lelaki yang sudah berumur kepada jeno.

" Memang apa yang ku lakukan appa?" Tanya jeno balik dengan wajah acuh pada lelaki tadi yang sudah dipastikan adalah appa-nya.

'PLAAK'

Tangan lelaki tadi menampar nyalang pipi jeno sampai kemerahan.

"Ciih bahkan appa lebih membela namja jalang itu dibandingkan anakmu sendiri HAHA" kata jeno sarkastis kepada appa-nya sambil memegang pipi kanannya yang terkena tamparan dari appa-nya.

"SIAPA YANG KAU BILANG JALANG LEE JENO?!!" bentak appanya lagi.

" Sebenarnya yang anak appa disini aku atau namja jalang itu pa?" Kata jeno acuh.

" PERGI DARI HADAPANKU SEKARANG"

" Ok kalau itu yang appa mau"

" PERGI!!!" bentak appa jeno lagi pada jeno.

Jeno segera berlari menuju kamarnya, saat mendengar bentakan appanya sendiri yang bahkan lebih memilih orang lain dibanding dirinya sendiri yang anak kandungnya.

' maafkan aku yuri-ah, aku tak bisa mrnepati janjiku kepadamu' batin appa jeno.

Dikamar jeno mengunci pintunya dari dalam dia melempar semua yang ada dihadapannya, bahkan kamarnya sekarang sudah tak bisa disebut kamar lagi lebih tepat disebut dengan kapal pecah.

' appa kenapa appa jahat sekali'

' apa karena wanita iblis itu, appa jadi seperti ini?'

' tak taukah kau kalau eomma juga tersakiti disini, bukan hanya aku saja'

' bahkan appa sampai memarahi ku, bahkan sampai menamparku hanya karena namja jalang itu!!'

' aku sangat kecewa padamu appa'

'AAAARRRGGGGH' jerit jeno mengusak rambutnya frustasi, ia sampai terduduk dilantai ia menengelamkan wajahnya di kedua kakinya.

Tak terasa ia kebanyakan menangis ia tak sadar malah tertidur dilantai dingin dikamarnya.

" Eomma aku merindukanmu"- kata ter akhir jeno setelah itu ia tertidur.

'ckleek' suara pintu kamar jeno terbuka, dan menampilkan sosok appa jeno, donghae. Jangan tanya ia mendapat kunci kamar jeno dari mana, jadi setiap ruangan dirumahnya ia memiliki kunci serp* termasuk kunci kamar jeno.

Ia berjalan menuju anaknya yang tertidur dilantai, matanya sembab, ini memanag sudah kebiasaan jeno bila ia sedang marah, ia pasti akan mengacak-acak kamarnya, dengan melemparkan semua benda yang dilihatnya, dan berakhir ia tertidur dilantai, dan juga ia pasti bila marah akan merindukan sosok eommanya, dan sudah dipastikan ia akan demam bila merindukan eommanya.