Disaat kebanyakan siswa membenci hari Senin, Hana malah kebalikannya. Mungkin jug sebagian besar anak kelas 11 MIA1 SMAN 4 juga menyukai hari Senin. Hal itu karena, jadwal pelajaran hari Senin berisi pelajaran santai. Tidak ada pelajaran eksak, tidak ada pelajaran olahraga--yang memberatkan mereka karena harus membawa baju ganti. Jadwal hari Senin juga biasanya kebanyakan kosong.
Seperti hari Senin kali ini.
Dari 5 pelajaran hari ini, hanya guru BK yang masuk di jam kedua setelah upacara, yang masuk ke kelas. Itu juga hanya memutar film motivasi. Setelah itu, pelajaran kosong. Katanya beberapa guru ada yang ikut seminar. Dan kebetulan, guru-guru itu ada jam mengajar di kelas Hana. Jadilah mereka hanya diberi tugas. Dan seperti kebanyakan siswa lainnya, biasanya akan ada satu siswa terajin yang akan mengerjakannya. Kemudian, teman lainnya tinggal copy paste.
"Han, lo udah selesai?" tanya Jessi. Dia baru saja menyalin pekerjaan dari Yumna, si rangking 1 kelas. Beruntungnya Jessi karena tadi dia langsung sigap pindah di bangku sebelah Yumna, jadi dia bisa selesai lebih dulu dan tidak perlu berebutan buku milik Yumna dengan teman yang lain.
"Udah, tinggal nomor 7 sama 10." jawab Hana. Saat ini dia sedang asyik memainkan ponselnya.
"Kok bisa? Perasaan dari tadi lo mainan hp mulu deh," tuding Jessi.
"Gue ngerjain di rumah. Diajarin Raka."
"Tau gitu gue nyontek elo aja. Kok lo jahat nggak ngasih tau gue?" sungut Jessi. Tau jika Hana sudah mengerjakan, lebih baik Jessi menyontek miliknya. Daripada dia harus berdesakan dengan teman-teman lainnya yang sudah berkumpul di bangku Yumna.
"Lo gak nanya," jawab Hana singkat, lagi. Jessi gemas karena daritadi dia dikacangi.
"Lo asyik ngapain sih? Kacang banget sama gue."
"Bentar, gue lagi edit part 1 nih. Jangan berisik, ntar konsentrasi gue pecah." Jessi hanya memutar bola matanya malas.
Setelah 15 menit berlalu, tiba-tiba Hana memekik. Membuat Jessi yang sedang asyik membaca cerita di Funwrite terkejut.
"JE! Ada yang kenal Kak Nino!"
Jessi segera melihat layar ponsel Hana yang menampilkan laman komentar di salah satu paragraf. Hana menampilkan visual untuk tokoh laki-lakinya.
"Itu Kak Nino bukan? Anak sepuluh kan?" baca Jessi. "Namanya @Freyanndta"
"Lo kenal dia gak?" tanya Jessi. Hana menggeleng.
"Jangan-jangan dia anak sepuluh juga?" tanya Hana lebih ke dirinya sendiri. Dia harap-harap cemas sekarang.
"Mantep tuh!" balas Jessi. "Kalo dia nyebarin, bisa-bisa lo jadi viral di SMA 10."
"WAH! JANGAN DONG! BAHAYA!" pekik Hana panik.
"Kenapa emangnya?"
"Kak Nino udah punya pacar! Dan ternyata, pacarnya itu kakak kelas gue waktu SMP!" Jessi terkejut mendengar fakta yang disampaikan Hana.
"Sumpah?! Berarti Kak Nino kakak kelas lo juga dong?" tanya Jessi. Hana mengangkat bahu.
"Kalo itu gue gak tau. Bisa iya, bisa enggak."
"Lha kan kalian cuma selisih 1 tahun?! Masa gak tau, sih?" tanya Jessi gemas. "Apalagi kalo tampang-tampang kayak Kak Niko gini kayaknya famous, deh."
"Haduh, Je. Lo tau gak sih, gue waktu SMP kayak gimana? Temen seangkatan gue sendiri aja gue gak hafal."
"Masyaallah!"
{}{}{}{}
Agak lebih panjang :'v
Maaf kemarin gak sempet update, sibuk akutu :v gatau ntar bakal update lagi gak
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTIFICATION
Short Story"Tokoh di cerita gue itu nyata. Bukan nyata dalam artian kisahnya real story. Tapi, nyata disini kayak gue ngerasa gue interaksi sama tokoh-tokoh gue sendiri, yang udah gue anggap kayak anak sendiri. Makanya, gue cinta banget sama mereka." - Hana Ma...