4

37 10 1
                                    

***

Pagi itu Angel ingin membantu menyiapkan sarapan bersama Rally namun Rally menolak melihat kondisi angel yang masih belum stabil.

"Tidak nak, kau harus istirahat. Pergilah membersihkan diri nanti setelah selesai aku akan memanggilmu untuk sarapan" ucap Rally menolak tawaran angel untuk membantunya.

"Tidak nyonya aku sungguh tak akan merasa enak. Biarkan aku membantumu" angel tetap ingin membantu Rally.
"Hey sudahlah. Kau harus mendengarkanku kali ini, bila tidak aku akan marah. Terlebih jangan panggil aku nyonya. Kau bisa memanggilku Rally atau bibi. Itu akan membuat hatiku senang." Rally tetap membuat angel istirahat dan memintanya menuruti permintaannya.

"Baiklah jika kau memaksa bi...ii" Angel memanggil Rally bibi tapi masih terbata bata. Rally hanya tersenyum melihat Angel memanggilnya bibi.

Tak lama setelah Angel pergi kekamarnya Carl muncul dari belakang dan memeluk bibinya.
"Morning queen" Carl mengecup pipi Rally dan terus memeluknya.

Carl sudah menganggap Rally seperti ibu kandungnya sendiri. Orangtua Carl sudah lama meninggal dan Rally sebenarnya merupakan sahabat dari ibunya. Ibunya menitip Carl terakhir kali saat orangtuanya ingin pergi dan menghilang. Saat itu Carl masih berusia 5 tahun tetapi ia sungguh tau jika orangtuanya pergi meninggalkannya karena suatu alasan. Yang sampai saat ini masih ia cari tahu.

"Carl  bibi sedang memasak. Jangan menggangguku pergilah" Rally meminta carl berhenti memeluknya karena ia sedang asik dengan acara memasaknya. "Queen kau mengusirku?" Carl pura pura marah dan hendak meninggalkan bibinya.

"Carl" Rally memanggilnya dengan cepat. Carl tersenyum karena Rally menghentikan langkahnya
"Hem.. ada apa queen?" Carl menyeringai dengan senyumnya. "Hey hentikan pikiran bodohmu itu. Aku tak menghentikanmu pergi hanya saja ada yang ingin aku tanyakan" Rally langsung menjelaskan niatnya menghentikan carl yg membuat Carl mengerucutkan bibirnya kedepan.

Rally memintanya duduk di meja makan dan segera duduk disamping nya juga. "Kau tau semalam Angel menangis. Aku menghampirinya saat kembali dari dapur. Apa kau tahu sesuatu? " Rally tau jika Angel tak akan menangis seperti itu hanya karena terjatuh. Sudah pasti terjadi sesuatu. "Queen kenapa bertanya padaku. Aku tak melakukan kesalahan apapun, tanyakan saja padanya. Aku tak mengatakan apapun dan hanya menyapanya." Carl yakin ia tak melakukan apapun dan memastikan Rally percaya padanya.

"Sudahlah, nanti aku tanyakan saja padanya. Lebih baik sekarang kau memanggilnya kita akan sarapan bersama" ucap Rally pasrah karena ia juga tak mengerti apa yang terjadi.

Carl mengetuk pintu kamar Angel tiga kali. Angel berpikir bahwa yang mengetuk adalah Rally dan segera membukanya. Angel membelalakkan matanya saat Carl lah yang mengetuknya. Bahkan angel mundur beberapa langkah karena takut kejadian semalam akan terulang kembali.
Carl menatap angel bingung dengan sikapnya.

"Apa yang kau lakukan? Aku bukan seorang pencuri. Queen menyuruhmu turun dan segera sarapan." Angel hanya menundukkan kepalanya karena tak berani menatap mata Carl yang akan mengingatkannya pada kejadian semalam.

Carl bingung dengan sikap Angel terhadapnya dan menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal. Carl merasa ia tak pernah melakukan kesalahan apapun pada angel. Dan mengapa gadis itu malah seperti meghindarinya.

Suasana sarapan diantara mereka sangat hening dan hanya terdengar suara dentingan piring dengan sendok dan garpu masing masing. Di sela sela itu Rally mencoba memecah keheningan diantara mereka. "Bagaimana kondisimu, apakah kamu sudah baikan?" Rally bertanya dengan antusias. "Ahh aku sudah baikan bi" jawab Angel mantap.

"Baiklah setelah ini aku ingin kau berkeliling kota. Mungkin dengan melihat lingkungan kau akan mengingat sesuatu" pinta Rally sambil mengangkati piring."tapi kau harus pergi bersama Carl" tegasnya menambahi

Sekilas angel melirik Carl namun ia tak menunjukkan reaksi apapun. Carl terlihat biasa saja dan terus asik memainkan hpnya. "Tidak bi aku rasa lebih baik aku membantumu dirumah. Aku bisa mencucikan piring itu." Angel membantu mengangkati piring dan pergi ke dapur.

Carl merasa ada yang aneh dengan sikap Angel sejak kemarin. Hanya saja ia tak terlalu memperdulikannya karena mungkin saja angel belum nyaman dengannya mengingat baru kemarin mereka bertemu.
***

Sudah seminggu berlalu Angel terus menerus menghindari Carl bila bertemu dengannya dirumah. Perilaku angel membuat Carl jengah dan mencoba menghampirinya.
"Angel, berhentilah menghindar Mengapa kau bersikap seperti itu?" Carl menatap angel intens dan menunggu respon nya.

"Ti iiidak aku tidak menghindarimu" angel tetap menundukkan kepalanya dan berusaha meninggalkannya. " aku rasa kau menyembunyikan sesuatu. Benarkah kau tak apa? Adakah yang salah? Mungkin aku bisa membantumu." Carl menanyakannya bertubi tubi yang membuat angel sempat terkejut dengan sikap nya . Mungkinkan ia Carl yg telah mengancamnya sejak kemarin. Bagaimana ia bisa bersikap seolah olah tak terjadi apa apa dan mencoba peduli dengan Angel.

.
.
.
.
Holla guyss.. lama tak berjumpa.
Bagaimana part yg ini? Ada yg sudah mengerti? Carl kenapa yak? Kok dianya biasa aja wkwkwwk. Uda ngancam anak orang tapi biasa aja😑.
Terus dibaca yak.. dikasih dung vommentnya vote readers itu penambah semangat author wkwkw😂.

IcheLherdz17💙

Miracles💦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang