***
Pagi itu tak ada yang berbeda dengan biasanya. Mereka masih dalam keadaan canggung dan memilih tetap diam.
"Queen aku akan berangkat kuliah" kata Carl sambil mencium pipi rally. "Em Carl hari ini kau berangkat bersama angel. Ia akan kuliah di universitasmu. Jadi bibi minta kau mengantarnya dan menjaganya disana dan.." tak sempat melanjutkan kalimatnya, angel lebih dulu memotong nya. " em bi aku rasa itu tak perlu,
aku sungguh tak ingin merepotkanmu. Aku bisa membantumu dirumah. "" tidak aku sudah memutuskan. Dan kau harus segera kuliah, ini juga demi kebaikanmu. Kau harus tetap melanjutkan hidupmu."
"Em tapi bi.." Carl tak tahan dengan perdebatan angel dan bibinya. " kau.. cepatlah aku bisa terlambat." Carl menarik tangan angel dan membawanya keatas sampai di depan pintu kamar angel. "Hey tak ada waktu untuk melamun, aku akan menunggumu dibawah" carl membuyarkan lamunan angel yg telah menganga lebar. Tak butuh lama angel telah siap dan segera turun.
"Hemm.. " angel memanggil Carl dengan dehemannya. Ia masih tak terbiasa memanggilnya dengan nama. Carl menaikkan alis nya bingung dengan sikap angel. "Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu. Cepatlah mungkin kita terlambat"seru angel membuat carl terkejut dan memalingkan wajah kesalnya dan berkata "seharusnya itu kalimatku nona" seru carl bangkit dari duduknya.
Mereka berangkat ke universitas carl dengan cepat. Saat mereka sampai terlihat kerumunan wanita yang menghampiri mobil ferari biru donker carl. Melihat gerombolan itu, carl membuka sedikit kaca mobilnya dan mengedipkan sebelah matanya pada beberapa wanita disana dan disambut antusias oleh mereka. Angel hanya menatap heran semua gerombolan itu dan beralih menatap sekeliling universitas itu.
"Kau... turunlah" kata carl singkat. "Tapi aku tak mengenal tempat ini" jawab angel ragu dan enggan turun. "Itu bukan urusanku nona, turunlah kau bisa menjelajahinya sendiri" dengan ragu angel turun dari mobil itu dan mendengus kesal pada carl.
Dasar pria aneh bagaimana bisa dia membiarkanku sendiri seperti ini. Sabarlah angel kau tak akan mati bila sendirian dan apa apan itu kenapa semua wanita itu menatapku aneh, seakan akan ingin menelanku hidup hidup.
Maki angel dalam hatinya.Angel berjalan sendirian dan terus memerhatikan dengan seksama sekeliling kampus itu. Fredulation university ucap angel dalam hatinya menyebut nama universitas barunya. Angel bingung harus berjalan ke arah mana untuk menelusuri kampus itu namun seseorang menepuk bahunya pelan dari belakang sontak membuat angel berbalik menolehnya.
"Ah maaf aku membuatmu terkejut" ucap pria itu merasa bersalah. "Tidak, aku hanya tidak terbiasa" kata angel memperjelas agar pria itu bersikap biasa padanya.
"Ah ya, aku sempat melihatmu kebingungan. Sepertinya kau butuh bantuanku" tanya pria itu dengan tulus. " ah ya aku baru dikampus ini" ucap angel canggung karena tak terbiasa berbicara dengan orang lain.
Tentu saja kehidupannya di felox sangat tertutup dan hanya akan berinteraksi pada ibunya dan beberapa pelayan disana. Dan sesekali kepada ayahnya. Bahkan bisa dibilang jarang, entah kenapa angel merasa tidak suka berinteraksi dengan ayahnya.
Begitu juga dengan carl angel sering menghindari pria itu sejak kejadian pertama kali ia dibawa kerumah rally. Walaupun ia mencoba bersikap biasa saja dan tak menghindarinya lagi karena carl tak pernah lagi menunjukkan sikap kasarnya. Tapi lebih banyak sikap dingin dan menyebalkan.
"Em mengapa kau terus menunduk, tak usah sungkan aku akan membantumu" ucap pria itu sambil tersenyum. " namaku steve, salam kenal" ucapnya dan menjulurkan tangannya. Dengan ragu angel menyambut tangan steve. angeline ucapnya singkat dan segera melepaskan tanganya.
Steve pun mengangkat tangannya dan menggaruk tengkuk kepalanya bingung melihat sikap angel yg terlihat malu dan terus menundukkan kepalanya."Ayo kita harus mengambil berkasmu . Ikuti aku." Angel mengikuti arah steve dan terlihat beberapa wanita yang menatapnya tidak suka.
Setelah sampai mereka mengambil berkas yang dimaksudkan oleh steve. Steve memuka map itu dan membacanya."Wah sayang sekali kita berbeda jurusan line" ucapnya dengan sedih. "Line?" Tanya angel sambil mengernyitkan dahi. "Iya line bisa kah aku memanggilmu line?" Tanya carl dan dihadiahi anggukan oleh angel.
"Oh ya aku akan mengantarmu ke kelas ekonomi, ayo" angel terus mengikuti steve dan berpisah di depan pintu kelasnya. "Terimakasih banyak steve, aku sangat terbantu olehmu"ucap angel sambil tersenyum. "Sama sama line, oh ya aku berada di kelas akuntan. Jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa memanggilku"
"Iya, steve kau sangat baik" seru angel dan melambai. "Nanti aku akan menemuimu" teriak steve setelah berlalu sidikit jauh dari angel.
Aku sungguh bersyukur hari ini tidak terlalu sulit. Ia membantuku, steve sangat baik.
Seru angel dalam batinnya, saat hendak masuk seseorang menyenggolnya tanpa merasa bersalah dan masuk begitu saja. Dia Carl betapa menyebalkan pria itu sudah meninggalkannya dan sama sekali tak merasa bersalah telah menyenggolnya.
Saat itu angel masih belum bisa masuk, kalian harus tau Carl berjalan tak pernah sendiri jika tidak dengan teman temannya maka ia akan bersama para wanita yang terus mengikutinya dari belakang . Seperti saat ini ia bersama teman temannya dan beberapa wanita yg mengikuti mereka.
.
.
.
.
.Hy readers sudah lama author tak up lagi hehe maaf ya lantaran author mentok mulu. Ini author akan up beberapa part . Terus baca miracles ya..
Vote dn commetnya akan sangat dinantikan readers💙
.
.
IcheLherdz17💦
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracles💦
FantasyHal yang tak pernah dibayangkan oleh seorang putri kerajaan yang harus menerima hukuman karena tidak mewarisi kekuatan dari kaum penyihir. Dikucilkan dan harus menderita menerima hukuman. Hingga ia bertemu dengan seseorang yg mengubah segalanya hidu...