HURT [Hiatus]

Part 21 ~ Meet You ~

_Bertemu Denganmu Adalah hadiah Terindah Dalam Hidupku Yang Gelap Ini_

Didepan ruang rawat disebuah RS Seoul, seorang pria bertubuh tinggi tegap yaitu Kangin nampak frustasi didampingi dua anak buahnya menatap seseorang yang ada didalam tengah dirawat oleh dokter dan perawat.

"Hyung benar-benar sudah gila! Semoga saja pria itu tidak mengalami luka serius!" Gusar Kangin.

"Bos Yesung menyuruh anda untuk menambah penjaga untuk Nona Kim Ha Na." Jelas salah satu anak buahnya membuat Kangin mendesah pasrah.

"Selalu merepotkanku!" Kesal Kangin.

"Kalian urus pria itu aku akan kembali ke markas dan kabari jika dia sudah sadar." Perintah Kangin.

"Baik Bos" Jawab dua anak buahnya bersamaan. Kangin berlalu pergi dari rumah sakit ini dengan senyuman tipis yang mengembang dibibirnya.

"Kau mencintainya Hyung...." Gumam Kangin.

☘☘☘☘☘

Dua insan manusia berbeda gender tidur diatas kasur lantai dengan posisi si pria memeluk posesif sang wanita sedangkan dua tangan wanita itu menangkup wajah si pria. Kim Yesung dan Kim Ha Na, sepasang suami istri diatas kertas saling bertatap muka dengan posisi yang bisa dibilang sangat intim.

Isakan kecil masih keluar dari mulut Ha Na sedangkan Yesung hanya menatapnya dalam diam dan menunggu istrinya untuk bisa menghentikan tangis. Perasaan Ha Na campur aduk saat ini dan air matanya tidak mengurangi pandangannya pada pria dingin dihadapannya saat ini.

"Sajangnim..." Panggil Ha Na lirih disambut deheman oleh Yesung lalu tangan kiri pria itu terulur mengusap kedua pipinya yang basah oleh air mata.

"Berhenti menangis." Ucap Yesung dengan nada dingin membuat Ha Na mengangguk pelan.

"Kim Sajangnim... terima kasih."

Yesung masih diam dan memandang wajah cantik Ha Na meski mata wanita itu sebam akibat menangis. Ia sudah bertekad untuk melindungi wanita ini tapi sebelum itu, ia harus menyelesaikan terlebih dahulu urusan pembunuhan itu. Entah hasil itu akan membuatnya sakit atau tidak yang terpenting ia ingin wanita ini ada disampingnya.

Ha Na memejamkan matanya karena menerima usapan lembut ibu jari dari tangan Yesung dipipi kanannya. Yesung perlahan-lahan mendekatkan wajahnya lalu meraup bibir tipis itu, membawanya kedalam ciuman yang lembut. Tubuh Ha Na yang tadinya menegang karena ciuman Yesung berangsur rileks dan menikmatinya. Yesung merubah posisi diatas tubuh Ha Na dengan dua tangan sebagai penompang tubuhnya agar tidak terlalu menindih tubuh wanita yang ada dalam kuasanya. Dua tangan Ha Na sudah melingkar dileher Yesung. Mereka sama-sama menikmati ciuman yang penuh kerinduan dan menggebu.