"Aku masih sama, pikiran-mu saja yang berubah"
-SAPra-"Aku kan udah bilang dari awal, kalo aku ga suka kamu ikut-an itu lagi" Tolak-nya, pertemuan dengan kekasihnya pagi ini sangat-lah sia-sia.
Setelah hampir beberapa waktu lalu mereka tidak bertemu karena kesibukan masing-masing, akhirnya mereka berniat untuk melepaskan rasa rindu-nya Minggu pagi ini, restoran Korea menjadi salah satu tempat yang dipilihnya. Namun, yang diharapkan se-akan musnah dengan hitungan detik saja, obrolan pembuka yang tidak disetujui sebelah pihak, membuat ke-duanya kini bertentangan.
Shilla Andara Pratama, wanita cantik yang sedang menatap lekat kekasihnya itu dengan penuh amarah, wajahnya yang memerah menandakan darahnya meningkat dan bergejolak didalam otaknya.
"TERSERAH" Kata-kata selanjutnya yang dilontarkan oleh Shilla, lalu ia meninggalkan tempat dimana mereka bertemu.
"Ini, nih. Sikap kamu yang bikin aku males buat ketemu kamu" Ucap pria yang menatap nanar dan juga menahan Shilla untuk tidak meninggalkan tempat yang mereka singgahi.
"Oh, ya udah! Kalo emang itu mau kamu, ada bagusnya gak usah ketemu sekalian" Final Shilla, lalu Shilla benar-benar meninggalkan Panji.
Panji Keanu Wardhana, atau Shilla biasa memanggil nya Aji. Di balik ketampan-nya, ada sifat keras kepala yang melekat dalam dirinya, memang Tuhan sangat adil dimana ada plus disitu ada minus, tidak mungkin semuanya sempurna karena kesempurnaan hanya milik-Nya, bukan?.
"Shill!"
"Shilla, bukan gitu maksudnya"
Euuhh- Panji meraung frustasi menatap punggung Shilla yang perlahan menjauh, tidak menunggu waktu lama, ia langsung ikut meninggalkan tempat itu juga, tidak lupa Panji menyimpan uang diatas meja untuk membayar makanan yang dipesannya walaupun belum disentuh sedikit- pun.
"Dih! Jadi cowok nyebelin banget sih, Ji" ucap Shilla pada diri sendiri, posisinya kini ia sudah jauh dari keberadaan Panji. Tangannya sibuk mengotak-atik handphone-nya, untuk memesan tumpangan online.
"Shill!" Teriakan Aji mampu membuat sang punya nama menoleh.
Shilla mempercepat laju jalan-nya, tanpa memperhatikan jalanan sekitar.
Bruuk! Tubuhnya yang kecil sepertinya menghantam tubuh seseorang yang tinggi besar, dan benar saja.
"Sorry, sorry. Gue gak sengaja, gue buru-buru" ucap Shilla mendongakkan kepalanya, karena pria dihadapannya berpostur lebih tinggi dari nya.
Pria itu tidak menjawab, hanya menatap Shilla dingin. Dahi yang mengerut juga alis tebal yang menyatu membuat wajah pria tersebut menjadi sangat menyeramkan.
Aji yang melihat Shilla dengan pria yang tidak ia kenal dari jauh, lantas bertanya-tanya siapa pria itu? Bisa-bisanya saja kekasihnya itu disaat seperti ini malah ganjen ke pria lain, oh apa ini alasan Shilla pergi, karena ingin bertemu dengan pria lain? Pikir Aji.
Masih dengan kebisuan-nya pria itu meninggalkan Shilla, tanpa senyuman, tanpa anggukan, ya minimal isyarat kek, ini dehaman pun tidak, pria itu langsung melenggang pergi.
"Dih, bisu kali tuh cowok" kesal Shilla, pasalnya sudah ada dua cowok yang membuatnya kesal pagi ini.
Belum juga sempat Aji melabrak-nya, pria itu sudah meninggalkan tempat itu, tapi tidak apa-apa lelaki itu secara tidak langsung mempermudah Aji untuk menghampiri Shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Love
Teen Fiction[REVISI] 17+ Jika hanya berteman lebih nyaman, maka untuk apa meminta lebih -~ Jika berpisah lebih menyenangkan maka untuk apa bertemu lagi -~ Jika waktu boleh berputar kebelakang maka izinkanlah aku untuk tidak mengenal mu -~ ♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡...