"hilangmu jadi bingungku , hilangku jadi bebasmu"
-Panji-
"Laper, apa doyan?" Tanya Panji, ketika melihat Shilla menyantap ludes semangkuk Indomie kuah lengkap dengan telur juga sayuran kesukaannya.
Hujan yang juga belum reda membuat keduanya memutuskan untuk berteduh di warung Indomie pinggiran untuk menghangatkan tubuh-Nya.Nikmat Tuhan mana lagi yang harus didustakan, ketika cuaca hujan, hawa puncak yang dingin, ditambah semangkuk Indomie kuah. Memang sudah menjadi yang paling nikmat.
"Dua-duanya" ujar Shilla, mulutnya yang penuh dengan mie, membuat pipinya bertambah cubby.
"Ih! Lucu banget siiih, pacar-nya, Aji. Gemes" ucap Aji mencubit pipi Shilla yang masih penuh dengan mie.
"Ajiiii, sakit tau" pekik Shilla.
"Berapa hari gak makan?" Tanya Panji.
"Seminggu" ujar Shilla membeberkannya dengan polos.
"Busett! Lama bener? Selama kita marahan dong?" Tanyanya.
Shilla mengangguk.
"Abisnya, kalo kamu marah, aku gak mood makan" tambahnya.
"Lagian, siapa suruh jadi cewek ambekan"
"Masalahnya, gimana aku mau mood makan kalo di meja makan itu penuh makanan dari kamu semua, orang lagi marah boro-boro mau makan, makanan-nya, baca nama pengirimnya aja udah darting bawaannya"
"Ya Allah, Yang. Segitu marah-nya emang?"
Lagi Shilla mengangguk dan menyendok kuah indomienya.
Setiap kali Panji marah ke Shilla, Panji selalu mengirimkan makan karena tau Shilla akan menyibukkan diri supaya tidak ingat dengan-nya sampai lupa makan.
Seperti satu Minggu kebelakang, Panji rutin mengirimkan makan-an ke rumah Shilla baik itu dengan perantara go-food atau dirinya sendiri yang mengantarkan, walaupun yang nerima nya bi-Jah ART dirumah Shilla atau Seja ibu Shilla.
Mulai dari makanan pembuka, makanan utama sampai dessert, ia kirimkan ke rumah Shilla. Sudah menjadi seperti rutinitasnya saja. Menu-menunya sangat ia pikirkan sebelum mengirimnya, seperti tidak mengirim Shilla udang karena Shilla alergi seafood, tidak mengirim Shilla sayuran karena Shilla gak suka sayur kecuali sawi itupun jika disantap dengan Indomie kuah. Tapi, waktu Panji ng-stalk ig story-nya Shilla, Shilla sedang BM dimsum, yang bahan dasarnya udang juga tepung tapioka, bagaimana bisa dimsum tanpa udang? Panji kebingungan apapun itu bagaimana pun caranya ia harus mencari dimsum non udang.
"Terus kenapa kamu liatin aku? Ada yang aneh?" Tanya Shilla ketika mendapati Panji tengah memperhatikan wajahnya lekat.
"Cantik!" Ujar Panji, kata singkat, padat. Namun, mampu membuat hati wanita tersuat-suat mendengarnya. Ya, kira-kira itulah yang Shilla rasakan.
Shilla menyipitkan matanya, wajahnya yang memerah membuat Shilla malu dibuatnya.
"Dih! Apaan sih, Aji" salting Shilla.
"Asli, cantik banget. Apalagi tadi nih ya pas kamu disuruh angkat tangannya, beuhh damage nya bukan main" Ujar Aji memeragakan gerakan Shilla sewaktu photoshoot.
"Apaan, sih kamu. Kaya yang baru pertama kali liat aku photo aja"
"Serius, sayang. Kalo boleh da, tadi aku yang foto-in kamu, gak rela aku mah kecantikan kamu di liat-liat orang" ujar Aji menggenggam erat tangan Shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Love
Teen Fiction[REVISI] 17+ Jika hanya berteman lebih nyaman, maka untuk apa meminta lebih -~ Jika berpisah lebih menyenangkan maka untuk apa bertemu lagi -~ Jika waktu boleh berputar kebelakang maka izinkanlah aku untuk tidak mengenal mu -~ ♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡...