Lean On Me

⭐5

-Lean On Me-
•
•
•

Let's Read!

Pagi menyingsing. Terasa begitu cepat.

Sebuah kamar tidur yang awalnya temaram dengan satu lampu tidur di biarkan terbuka, sekarang terlihat terang bercahaya kuning kejinggaan dari sinar matahari yang menerobos lewat celah-celah tirai berwarna putih gading.

Soonyoung- si pemilik kamar, menguap lebar dan merengangkan tubuhnya ke segala arah di ranjang membuat ranjang yang sudah berantakan terlihat semakin tak karuan.

Layaknya orang yang baru bangun tidur, Soonyoung masih betah berlama-lama menempel di ranjang hangatnya sambil menatap langit-langit kamar dengan mata sipitnya yang tak berkedip. Bengong.

Tetapi hal itu tak berselang lama.

Ia segera terlojak dari tempat tidur begitu mendengar gelak tawa samar yang bisa di pastikannya berasal dari ruang makan.

Ah... Soonyoung lupa jika kembaran dan calon kakak iparnya ada di sini.

Biasanya Soonyoung memang selalu bangun siang dan melewatkan sarapan jika tak ada panggilan ke agensi. Pekerjaannya yang sebagai dance trainer tak membuat ia sibuk, kecuali jika sudah mendekati jadwal comeback para artis, di situlah Soonyoung akan benar-benar tak bisa berhenti lembur. Setelah memikirkan pola koreo, dia masih harus mencobanya juga melatihnya pada artis-artis bawahan agensi.

Sebenarnya sarapan bersama adalah hal yang wajib bagi keluarga mereka. Tapi sepertinya Kyuhyun dan Sungmin sudah pasrah karna Soonyoung hanya akan mengatakan 'iya' saat di nasehati, tapi besoknya akan melakukan hal yang sama lagi.

Dan sekarang ia bingung.

Haruskah ia keluar atau tetap di kamar sampai semua orang di ruang makan sudah bubar?

Jika melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, Soonyoung yakin sebentar lagi Sungmin akan pergi ke Café miliknya (Sungmin sudah tidak menjadi model setelah menikah), sedangkan Ayahnya pasti sudah akan pergi ke kantor memboyong sang kakak untuk mengenal seluk beluk perusahaan pusat keluarga Kwon.

Jika ia turun, dirinya tentu masih tak lupa dengan sambutan tak bersahabat dari kakaknya itu. Rasanya Soonyoung memilih lebih baik untuk menghindar.

Baiklah. Tak ada salahnya membenah diri dulu, setelah orang di bawah sudah pergi, baru Soonyoung akan turun.

...

Jihoon duduk seorang diri di sofa ruang tengah.

Pasalnya semua orang telah pergi keluar, beberapa pelayan yang tadi simpang siur membersihkan rumah sekarang entah sudah kemana.

Baru setengah jam dia di duduk di sini, tapi rasanya sudah bosan sekali.

Televisi yang tadi di nyalakannya untuk membantu menghilangkan jenuh pun tampaknya tak berpengaruh apapun.

Mungkin dia tak terbiasa hanya duduk diam seperti ini tanpa melakukan apapun. Karna sewaktu di Jepang, Jihoon termasuk salah satu yeoja yang bisa bekerja dua belas atau tiga belas jam dalam sehari di kantor perdagangan, Lalu kadang menerima tawaran endorse juga pemotretan iklan jika ada waktu luang. Bisa dikatakan Jihoon itu orang yang aktif dan workaholic.

Pengaruh gaya hidup di sana juga yang mengubah kepribadian Jihoon menjadi mandiri dan giat bekerja walaupun dia adalah yeoja.

Banyak namja-namja yang menyatakan cinta padanya, namun selalu dia tolak dan akhirnya berlabuh pada seorang Kwon Hoshi.