Sebelum membaca jangan lupa tekan vote:)
Persahabatan gue tetap berlanjut tapi hawa nya sedang panas.
"Kenapa?"
Karena Nisa tiba tiba aja pacaran sama Bintang si ketua OSIS.
Kita kaget? jelas
Kita ga suka? Jelas
Kita ga setuju? Jelas
Kita marah? Sedikit. mungkin yang lebih tepat kita kecewa.Kita semua ga tau gimana bisa Nisa deket sama Bintang, mungkin karena Nisa sekertaris marching band yang gue tugaskan untuk mendiskusikan kaderisasi anggota baru dan Nisa juga yang menyerahkan laporan pertanggung jawaban masa jabatan gue, dan itu semua berurusan dengan ketua osis, ya Bintang adalah ketua osis-nya.
Sebenernya gue adalah ketua marching yang seharusnya melakukan semua tugas yang Nisa lakukan.
Kenapa bukan gue? Karena 3 hari sebelum penyerahan laporan Bintang nembak gue.
Syok?! Gue sih engga.
®Flashback on
Gue dan semua ketua eskul lainnya bersama osis bidang olahraga&seni, habis melakukan rapat kaderisasi calon pengurus inti. Dan dari keputusan rapat ini, hari jumat -3 hari lagi- laporan pertanggung jawaban harus diserahkan.
Di sekre OSIS ini tinggal gue yang lagi masukin buku sama alat tulis ke dalam tas, dan si ketua OSIS yang lagi subuk ngetik dari tadi, baru aja mau keluar ruangan, Bintang manggil gue.
"Kenapa?"
"Nda, bisa ngomong bentar ga?"
"Ngomong apa?"
Dia berdiri nyamperin gue ke depan pintu dan megang ke dua lengan gue, gue reflek kepis tuh tanggan.
"Eh sorry da."
"Iya mau ngomong apa Bi?" Gue binggung kenapa ni orang, gak biasanya dia gini.
"Gu.. guee, gue suka sama lo Da"
Gue bungkam. Karena gue cuma diem, dia lanjutin per kataannya.
"Sebenarnya gue suka sama lo semenjak SMP da, gue tahan-tahan nembak lo sampe lo juga ngerasain apa yang gue rasa. Gue jadi ketua OSIS di sini juga gara gara lo yang nyuruh, lo yang bikin gue semangat, lo bilang gue bisa majuin sekolah sama kayak gue majuin SMP dulu. Gue pengen bikin lo terkesan sama gue, gue pengen bikin lo bangga, dan akhirnya lo suka sama gue."
Ya, saat SMP dulu gue dan Azra satu sekolah dengan Bintang, bahkan kita pernah sekelas. Jujur dulu gue kagum dengan prestasi Bintang, dia bisa bikin sekolahan gue lebih tertata dengan program-program kerennya. Hanya kagum tidak lebih.
Kalian tau bukan jawaban apa yang gue berikan untuk Bintang? Yap! penolakan. Dengan perkataan yang baik tentunya, dia terus meyakinkan gue agar gue terima dia. Tapi inget, pertahanan gue kuat gue ga segampang itu bisa di taklukan. Bintang sampai tidak habis pikir, dia bilang dia kurang apa? Gue akui dia emang pacarebel banget. Tapi jika hati berkata tidak, bibir bisa apa?
Flasback off
Alhamdulillah gue masih bisa pertahanin pendirian gue, gue terhindar dari bujuk rayu setan dan motto 'single sampe halal' gue masih berkibar dengan gagahnya. Sayang nya Nisa tidak, 3 hari setelah itu Nisa dan Bintang pacaran. Gue ga ngerti apa maksud Bintang macarin Nisa, dan Nisa terima?!
Sekarang gue, Azra, Salwa dan Fini sedang di kantin membicarakan apa yang harus kita lakukan terhadap Nisa.
Sebenarnya Nisa juga berada di kantin, dia sedang asik makan bersama Bintang. Terlihat sekali kebahagian dari raut wajah Nisa, membuat gue tidak tega memarahinya. Tidak! Itu salah! Bagaimana pun itu perbuatan dosa. Gue harus tetap menasehatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pastel Colours
Spiritual{Persahabatan-Spiritual-Cinta-Keluarga-Humor} Hidup tak sehitam putih itu. Kehidupan terus menuntun menemukan warna baru penghias memory yang akan tersimpan dihati. Persahabatan yang diliputi dengan kepercayaan, kebersamaan, dan kasih sayang terjali...