Chapter #2 Naekkoya!

109 15 0
                                    

"Yakk Anna... Sudah ku bilang berulang kali jangan sampai kau menyentuhnya. Kalau ibumu tau pasti aku yang kena marah" ucap Kang Seulgi dokter hewan yang memang pemilik dari klinik hewan ini.

Ucapan dokter Kang langsung membuat dua orang yang sedang berhadapan itu langsung menoleh ke arah asal suara itu. Dokter Kang langsung masuk ke dalam melewati Sehun dan langsung mengelap tangan Anna dan memakaikan antiseptic di seluruh bagian tangan Anna menyeluruh.

"Aku kan sudah bilang berkali-kali padamu, jangan sampai kau sentuh bulunya. Kalau kau sakit bagaimana huh? Ibu dan Ayahmu akan marah besar" omel dokter Kang sambil mengelap baju Anna yang penuh bulu kucing milik Sehun yang tadi digendongnya.

"Seulgi Eonni... Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku janji." ucap Anna memohon.

"Sekali lagi kau seperti ini, kau akan aku larang masuk ke klinikku" jawab Seulgi sedikit dengan nada kesalnya. Bukan apa-apa, karena dari kecil Anna sangat sensitif dengan hewan berbulu. Seluruh tubuh Anna akan penuh ruam merah jika terkena bulu hewan. Bisa dikatakan Anna itu alergi dengan bulu hewan.

"Sangat tidak adil, padahal aku suka sekali hewan berbulu. Kenapa memegangnya saja aku tidak boleh. Aku benci sekali dengan keadaan ini" ucap Anna dengan cepat membalikan badannya ke belakang. Bahunya bergetar, menahan isakan tangisnya yang bahkan sudah didengar oleh dokter Kang dan Sehun tentunya.

"Yakk Keanna... Kenapa kau malah menangis?" tanya Seulgi yang segera menghampirinya.

Sehun yang melihat tingkah Anna menangis hanya karena tidak boleh memegang hewan berbulu kembali mengerluakan senyum lebarnya.

'Keanna... Anna... Nama yang cantik. Kau juga gadis yang menarik, kenapa saat menangis masih saja terlihat lucu. Aku jadi ingin lihat wajahnya ketika menangis. Berbaliklah Anna' ucap Sehun dalam hati.

"Ak... Aku.. Han... Hanya sedih eonni." Anna kembali membalikan badannya dan berbicara dengan isak tangisnya yang masih terdengar.

Sehun yang melihat Anna berbalik ke arahnya malah kembali tersenyum. Kali ini senyumnya lebih lebar lagi. Ini sungguh rekor terbesar Oh Sehun bisa senyum selebar ini. Bahkan pada saat dulu ia lulus kuliah dengan nilai memuaskan cum-laude ia tidak tersenyum sama sekali. Datar saja. Wajahnya seperti cetakan. Untung saja tampan.

"Yasudah kau ku ijinkan ke klinik ku lagi, tapi janji yah hanya melihat saja. Kalau kau ulangi lagi aku akan benar-benar marah padamu" ucap dokter Kang sambil mengusap surai hitam panjang Anna. Gadis mungil itu langsung tersenyum, tersenyum manis dengan sisa air matanya yang masih mengalir ke pipi merah jambunya.

Sungguh sangat cantik senyum Anna. Pipi merah jambu Anna adalah bagian favorit Sehun. Hingga Sehun tidak berkedip melihatnya. Sehun sepertinya sudah benar-benar jatuh pada gadis itu. Lihat saja dari tadi Sehun hanya diam, tersenyum, menatap Anna tanpa henti. Mungkin ini hobby barunya setelah bermain game seharian.

'Keanna... Mulai hari ini kau milikku, aku akan datang padamu. Tunggu aku sebentar lagi' ucap sehun dalam hatinya sambil tersenyum manis ke arah Anna.

"Oh maaf tuan Oh. Aku sampai tidak melihat anda ada di sini. Maafkan gadis nakal ini yah sudah lancang memegang kucing anda." ucap Seulgi sambil tersenyum lebar memandang ketampanan Sehun. Dokter Kang paling suka jika Tuan Oh datang ke kliniknya. Semacam cuci mata gratis.

A Man with His LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang