Most girls fall in love with Lee Taeyong before they even learn how to read. Park Sooyoung was not like most girls.
///
Perempuan pada umumnya menyukai dongeng Princess Disney sebelum mereka bahkan mampu mengeja. Putri dengan gaun mengembang, pangeran berkuda putih, ciuman sejati, sebuket mawar merah, dan hidup bahagia selamanya.
Namun Park Sooyoung bukan perempuan biasa.
"Kok Pangerannya telat datang, sih? Kalau memang cinta, ya harusnya sejak awal dia ada saat Nenek Sihir menawarkan apel beracun, dong! Biar Putri Salju nggak mati!"
"Tapi akhirnya mereka ciuman, Joy! Ci-u-man!" Yerin berujar dengan pandangan mendamba. "Mesranyaaa."
Sooyoung mendengus tidak setuju.
"Kamu kenapa, sih? Semua Putri mau punya Pangeran!"
"Aku enggak mau, tuh."
"Apa? Kenapa? Memangnya ada yang lebih baik dari Pangeran?"
"Ada, es krim!"
///
Perempuan pada umumnya suka dengan konsep kisah romantis klasik sekolah; memiliki partner lab yang tampan dan membantumu di kala kesulitan. Gadis pemalu berpasangan dengan Pangeran Sekolah. Momen-momen kecil romantis yang berujung pada jemari yang bertaut dan bibir bertemu.
Namun Park Sooyoung bukan perempuan biasa.
"Kau membakar jas lab-nya, demi Tuhan!"
"Secara teknis, hanya lengan jasnya yang terbakar. Aku juga bukannya sengaja, kok," kilah Sooyoung menyeruput susu pisangnya.
"Tapi kau bisa merusak wajahnya yang tampan!"
Membicarakan Lee Taeyong adalah topik mereka hari ini. Pangeran Sekolah yang tinggi, tampan, kapten basket, berkarisma...
... dan partner lab Park Sooyoung.
"Salah dia sendiri! Namanya partner lab, ya kerjakan semuanya bersama. Tapi Tuan-Sok-Tahu itu tidak mengizinkanku melakukan apapun! Memangnya dia kira aku setolol keledai apa? Jadi aku harus membuktikan kalau aku juga bisa!"
"Yeah, dengan cara membakar jas labnya." komentar Yerin sarkastik.
///
Perempuan pada umumnya akan senang dengan tipe pria yang pencemburu. Ciri mutlak akan sebuah perasaan sayang yang menyebabkan rela membuang harga dirinya yang jantan hanya demi pujaan hatinya.
Namun Park Sooyoung bukan perempuan biasa.
"Jawab dengan jujur; ya atau tidak kau meninju Lee Taeyong kemarin?"
"Mungkin."
"Park Sooyoung! Katakan sekarang juga!"
"Memangnya kenapa kalau iya, Rin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
moment(s)
Short StoryMari menghimpun kisah pendek dengan tokoh utama Park Sooyoung. // a oneshot collection //